TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Open BO? Ketahui Keamanan dan Hukumnya di Indonesia

Istilah ini sering muncul di media sosial

ilustrasi menggunakan ponsel (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Pernah mendengar istilah open BO? Kata ini tampak berseliweran di media sosial. Perlu diketahui bahwa penggunaan kata tersebut kerap dikaitkan dengan aktivitas digital yang negatif, lho.

Namun, sebenarnya apa itu open BO? Berikut pengertian dan informasi seputar istilah populer ini. Jangan asal menggunakan kata ini, ya!

Apa itu open BO?

Open BO sendiri memiliki kepanjangan yang berbeda. Ada yang menganggapnya bahwa open BO adalah Open Booking Online, tapi ada pula yang menyebutnya sebagai Open Booking Out. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, keduanya berarti membuka pesanan secara online. Tampak tidak ada yang aneh, bukan?

Alih-alih memesan barang, open BO di sini kerap digunakan untuk prostitusi daring yang berarti memesan partner seks. Istilah ini digunakan oleh perempuan maupun laki-laki. Jadi, ringkasnya, open BO merupakan aktivitas transaksi pelanggan dan penyedia prostitusi secara daring.

Pada prosesnya, open BO ini merujuk secara keseluruhan. Namun, yang berlangsung secara daring hanya saat pemasaran dan transaksi. Sisanya, pengguna dan penyedia layanan akan bertemu untuk melakukan aktivitas seks yang disepakati.

Baca Juga: Apa Itu Fingering? Teknik Foreplay yang Bikin Makin Bergairah

Apakah open BO aman?

ilustrasi seks (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Open BO berarti memesan seseorang untuk menjadi partner seks. Itu artinya, individu akan berhubungan badan dengan seseorang yang bukan pasangannya. Selain itu, penyedia layanan mungkin telah melakukan aktivitas seksual dengan orang yang berbeda-beda sebelumnya.

Nah, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penularan HIV dan penyakit menular seksual. Sebagaimana diketahui, penyakit menular seksual memiliki persentase penyebaran paling tinggi melalui seks vagina, oral, maupun anal, melansir Centers for Disease Control and Prevention.

Lebih juah, selain faktor kesehatan, open BO juga memiliki risiko tinggi atas potensi perilaku agresif dan tindak kriminal. Individu yang menyediakan jasa pun kerap diberitakan mengalami penipuan bahkan mendapat tindak kekerasan yang merugikan fisik dan mental.

Meski demikian, kendali keputusan tetap kembali pada masing-masing individu. Namun, perlu dicatat bahwa hubungan seks harus selalu memiliki persetujuan dan tidak menjadi bahaya pada siapa saja yang terlibat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya