ilustrasi sperma encer (unsplash.com/Deon Black)
Terdapat dua faktor penting yang dapat memengaruhi kesuburan sperma, yaitu jumlah dan motilitas sperma. Adapun jumlah ini mengacu pada jumlah gamet jantan saat ejakulasi. Sedangkan, motilitas mengarah pada kemampuan sperma untuk bergerak ke sel telur.
Testis bisa menghasilkan jutaan sperma setiap hari, tetapi jumlah yang dihasilkan bisa sangat bervariasi. Sebuah penelitian menunjukkan, ukuran testis tidak berpengaruh dengan banyaknya sperma yang dihasilkan.
Bagi pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan, tapi belum membuahkan hasil, tidak perlu khawatir. Pihak dokter nantinya akan menyarankan melakukan analisis air mani atau sperma.
Adapun analisis dilakukan untuk melihat jumlah sperma dan beberapa faktor lain yang mempengaruhinya seperti:
- Volume air mani
- Konsentrasi sperma
- Motilitas sperma
- Morfologi sperma.
Motilitas sperma sangat penting bagi mereka yang ingin segera memiliki keturunan. Sel telur tidak akan bisa bergerak. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan sel sperma untuk mendorong dirinya bergerak menuju sel telur.
Sebuah studi tahun 2015 menjelaskan banyak sebanyak 85 persen laki-laki bisa menghasilkan sperma. Akan tetapi, sperma mereka tidak cukup sehat atau tidak bergerak cukup baik untuk membuahi sel telur.
Kualitas dan motilitas sperma biasanya akan menurun seiring bertambahnya usia seseorang. Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas dan motilitas sperma meliputi:
- Gaya hidup tidak sehat
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Merokok
- Mengkonsumsi suplemen olahraga
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Penyakit jantung atau masalah jantung
- Paparan panas yang lama, seperti sauna atau bak air panas.
Itulah tadi penjelasan mengenai fungsi ekor sperma serta proses sperma dihasilkan. Apabila kamu ingin memiliki sperma yang sehat, maka harus dibarengi dengan gaya hidup yang sehat pula.