Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Sperma Keluar Sendiri, Apakah Normal?

ilustrasi ejakulasi (unsplash.com/Scott Sanker)
Intinya sih...
  • Air mani keluar saat seorang laki-laki sedang terangsang atau memiliki pikiran seksual, dan ini adalah hal yang normal bagi banyak laki-laki muda.
  • Beberapa laki-laki kerap mengalami kebocoran air mani setelah buang air kecil. Ini bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual atau inkontinensia urine.
  • Obat-obatan, seperti antidepresan, penstabil suasana hati, dan beberapa perawatan hormon juga bisa menyebabkan kebocoran air mani.

Air mani yang merembes keluar dari penis merupakan hal yang normal. Air mani adalah cairan berwarna putih yang mengandung sperma. Terkadang, cairan ini bocor selama aktivitas seksual, terlepas dari apakah ejakulasi terjadi.

Namun, beberapa laki-laki mungkin juga mengalami kebocoran air mani saat melakukan aktivitas lain, seperti setelah buang air kecil atau saat tidur. Kendati sering kali merupakan kondisi normal, tetapi kadang-kadang kebocoran air mani bisa menandakan kondisi kesehatan yang perlu perawatan.

Berikut ini adalah beberapa penyebab air mani keluar sendiri yang perlu diketahui, terutama oleh laki-laki.

1. Gairah seksual

Terkadang, air mani keluar saat seorang laki-laki sedang terangsang atau memiliki pikiran seksual, dan ini adalah hal yang normal bagi banyak laki-laki muda. Walaupun mungkin tidak nyaman, tetapi ini tidak menunjukkan adanya masalah seksual atau kondisi lain.

Terkadang, air mani bisa keluar sedikit sesaat sebelum atau setelah ejakulasi. Jenis cairan lain juga bisa bocor selama gairah seksual, yang disebut cairan pra ejakulasi.

Cairan pra ejakulasi secara kimia berbeda dari air mani dan dapat bertindak sebagai pelumas selama hubungan seksual. Namun, cairan ini mungkin masih mengandung sperma, jadi dianjurkan untuk memakai kondom sebelum melakukan aktivitas atau kontak seksual apa pun.

2. Infeksi menular seksual atau inkontinensia urine

ilustrasi laki-laki buang air kecil (freepik.com/Jcomp)

Beberapa laki-laki kerap mengalami kebocoran air mani setelah buang air kecil. Jika kebocoran disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) atau inkontinensia urine, pengobatan dapat membantu.

IMS biasanya diobati dengan antibiotik atau obat lain. Jangan mencoba mengobati IMS dengan pengobatan rumahan atau bahkan menghindari mencari pengobatan. Sebab, jika tidak diobati, IMS dapat menyebabkan komplikasi serius.

Sementara itu, untuk inkontinensia urine, perawatan yang diperlukan bisa meliputi:

  • Latihan dasar panggul.
  • Teknik pelatihan kandung kemih.
  • Obat-obatan.

3. Mimpi basah

Mimpi basah adalah kondisi saat sperma pada laki-laki keluar dengan sendirinya saat tidur. Pasalnya, saat tidur, terkadang laki-laki bermimpi yang berkaitan dengan seks atau karena area pribadi bersentuhan dengan benda-benda saat tidur sehingga menyebabkan rangsangan yang mendorong keluarnya air mani secara alami.

Tidak ada obat untuk mimpi basah karena gejala dapat berkurang secara bertahap saat laki-laki mencapai usia dewasa. Apabila merasa tidak nyaman dan stres akibat kondisi ini, kamu bisa mencoba psikoterapi, melakukan masturbasi sebelum tidur, atau meditasi sebelum tidur untuk membantu memperbaiki kondisi ini dan lebih mudah tertidur.

4. Efek samping obat

ilustrasi obat-obatan (pixabay.com/Bru-nO)

Obat-obatan, seperti antidepresan, penstabil suasana hati, dan beberapa perawatan hormon juga bisa menyebabkan kebocoran air mani. Antidepresan SSRI dikaitkan dengan kebocoran air mani dan efek samping seksual lainnya.

Efek lain ini termasuk:

  • Libido rendah (berkurangnya gairah seks).
  • Ejakulasi tertunda.
  • Disfungsi ereksi.

Efek samping ini tergantung pada jenis SSRI, dosisnya, dan kombinasinnya dengan obat lain.

5. Prostatitis

Prostatitis adalah kondisi peradangan kelenjar prostat, yaitu kelenjar kecil antara kandung kemih dan penis. Prostat adalah organ yang menghasilkan air mani.

Prostatitis adalah masalah saluran kemih yang paling umum untuk laki-laki usia di bawah 50 tahun dan yang paling umum ketiga untuk laki-laki usia di atas 50 tahun.

Gejala prostatitis umumnya:

  • Keluarnya cairan dari penis yang dapat terlihat seperti air mani.
  • Nyeri di area kelamin, perut bagian bawah, atau punggung bagian bawah.
  • Nyeri atau sering buang air kecil.
  • Gejala seperti flu.

Jika prostatitis berlangsung selama lebih dari tiga bulan atau sering kambuh, maka ini dikenal sebagai prostatitis kronis. Kondisi ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi, ejakulasi yang menyakitkan, dan masalah seksual lainnya.

6. Cedera pada sistem saraf

ilustrasi sistem saraf (pixabay.com/Gerd Altmann)

Cedera pada sistem saraf mungkin disertai perubahan ejakulasi, yang memicu kebocoran air mani. Beberapa hal yang bisa memengaruhi saraf yang terlibat dalam ejakulasi, meliputi:

  • Usia lanjut.
  • Infeksi.
  • Cedera.
  • Pembedahan pada sumsum tulang belakang atau selangkangan.

Interaksi kompleks antara otak, sumsum tulang belakang, dan saraf harus terjadi supaya ejakulasi dapat terjadi. Diabetes, stroke, multiple sclerosis, atau kondisi medis lain yang memengaruhi saraf dapat memicu kebocoran sperma dengan mengubah fungsi seksual dan ejakulasi.

7. Kanker prostat

Kanker merupakan kondisi lain yang juga memengaruhi kelenjar prostat. Setelah kanker kulit dan kanker paru-paru, kanker prostat menjadi kanker yang paling umum di kalangan laki-laki. Jenis kanker ini memengaruhi sekitar 1 dari setiap 9 laki-laki di beberapa titik dalam hidup mereka.

Kanker prostat biasanya tidak disertai gejala apa pun pada stadium awal. Namun, seiring perkembangannya, gejala yang muncul mungkin termasuk:

  • Perubahan air mani dan ejakulasi.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Adanya darah dalam air mani.
  • Ketidaknyamanan panggul.
  • Disfungsi ereksi.

Akhir kata, air mani yang terkadang keluar dengan sendirinya umumnya adalah sesuatu yang tidak berbahaya. Untuk laki-laki yang masih muda, kondisi ini bisa diperbaiki dari waktu ke waktu. Namun, untuk laki-laki berusia di atas 40 tahun, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Referensi

International Society for Sexual Medicine. Diakses pada Oktober 2024. Should men be concerned about semen leakage?
Killick, Stephen R., Christine Leary, James Trussell, and Katherine A. Guthrie. “Sperm Content of Pre-Ejaculatory Fluid.” Human Fertility 14, no. 1 (December 15, 2010): 48–52.
Healthline. Diakses pada Oktober 2024. What Causes Semen Leakage and How to Treat It.
Medical News Today. Diakses pada Oktober 2024. What to know about semen leakage.
Vinmec. Diakses pada Oktober 2024. Sperm comes out naturally, why?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us