ilustrasi laki-laki (pexels.com/Cottonbro)
Adapun pada laki-laki, seks didorong kuat oleh adanya hormon testosteron yang jumlahnya lebih banyak daripada perempuan. Hal ini menyebabkan seks bagi laki-laki dimulai dari dalam tubuh. Hormon tersebut memicu ekspresi seksual dan ereksi, bahkan walau hanya melihat suatu hal.
Dilansir Physicology Today, bagi laki-laki, seks diibaratkan dengan rasa lapar. Seseorang harus memenuhi 'rasa lapar' tersebut untuk bisa 'kenyang'. Alih-alih melakukan suatu yang sama setiap hari, laki-laki cenderung menginginkan 'kejutan' dalam momen bercinta. Inilah mengapa laki-laki juga lebih terbuka dengan eksplorasi seks dengan pasangan.
Meski demikian, bukan berarti laki-laki menolak seks sama sekali. Adanya gangguan, seperti pertengkaran, bisa membuat mood seks menjadi hilang. Di sisi lainnya, seksualitas akan mendorong laki-laki untuk mengejar passion atau pasangan yang dikehendakinya.
Jika perempuan mengutamakan emosional dan membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun mood, laki-laki menganggap seks sebagai sebuah kegembiraan. Seks juga merupakan tantangan dan kesenangan yang bisa selalu dinikmati. Apa itu seks bagi laki-laki merupakan pertanyaan berkaitan dengan godaan, senyum, sindiran, sosok indah, atau citra seksual, baik fantasi atau nyata.
Bukan hanya perempuan, seks juga menjadi ungkapan cinta bagi pasangan. Namun, laki-laki mengungkapkannya dengan cara berbeda. Ia akan dengan senang hati mengasah kemampuan di ranjang, melakukan berbagai uji coba untuk bisa memuaskan pasangan.
Faktanya, kebanyakan laki-laki juga menginginkan dan merasakan hubungan yang jauh lebih emosional daripada pelepasan tubuh yang sederhana. Sebagaimana seks menyatukan individu secara fisik, emosional, dan energi, laki-laki pun merasakan 'pulang ke rumah' atau tempat aman bersama pasangan.