ilustrasi test pack (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, mitos mengenai seks pun makin santer terdengar. Seperti halnya berikut yang dianggap dapat mencegah atau mengurangi potensi kehamilan setelah mendapatkan ejakulasi dalam vagina.
- Kencing setelah berhubungan seks
Buru-buru ke kamar mandi untuk buang air kecil setelah berhubungan seks dipercaya dapat mengeluarkan sperma. Namun, faktanya, hal ini tidak memengaruhi peluang kehamilan, melansir Healthline. Pasalnya, buang air kecil melalui saluran uretra, sedangkan sel sperma berada di bagian rahim. Keduanya tidak saling berhubungan dan dari dua bukaan yang berbeda.
- Douching setelah berhubungan seks
Selain buang air kecil, douching juga dianggap sebagai cara mencegah kehamilan. Douching sendiri berarti menyemprotkan air atau cairan khusus ke dalam vagina dengan tujuan ‘membersihkan sisa sperma’.
Well, ini bukan bentuk kontrasepsi yang bisa diandalkan. Selain itu, douching justru meningkatkan risiko infeksi pada vagina dan tidak menurunkan potensi kehamilan.
- Berbaring setelah berhubungan seks
Anggapan berbaring setelah berhubungan seks terbagi menjadi dua. Ada penelitian yang beranggapan bahwa tidak berpengaruh apapun. Sementara itu, penelitian dalam the BMJ menunjukkan, 15 menit tetap diam justru meningkatkan potensi kehamilan.
Kamu bebas menentukan ikut aliran yang mana. Namun, sebagai informasi, sperma dapat bergerak sangat cepat begitu dilepaskan. Sperma yang dikeluarkan di leher rahim dapat berenang dan hanya membutuhkan waktu 1 menit untuk sampai ke tuba falopi.
Pertanyaan apakah bisa hamil jika sperma keluar lagi dari vagina relevan bagi setiap perempuan. Jika mengharapkan kehamilan, maka akan lebih baik memperhatikan siklus ovulasi alih-alih hanya mengandalkan ‘keluar di dalam’. Sementara, jika tidak, lakukan proteksi dengan menggunakan kontrasepsi atau kondom, ya.