ilustrasi pasangan lansia (pexels.com/mart-production)
Meski jawaban dari apakah lansia masih bisa berhubungan intim adalah bisa, bukan berarti pengalamannya akan sama seperti saat muda, ya. Dalam studi yang disebutkan sebelumnya, sebagian besar orang usia lain mengatakan bahwa kualitas lebih penting daripada frekuensi bercinta.
Lantas, mengapa perubahan tersebut terjadi? Begitu memasuki usia 45 tahun, hormon seks mengalami penurunan drastis. Penurunan kadar hormon dalam tubuh akan sangat memengaruhi kemampuan dan keinginan bercinta.
Pada perempuan, fase tersebut kerap ditandai dengan menopause. Penurunan hormon estrogen dan androgen membuat dinding vagina lebih tipis dan kering. Hal tersebut akhirnya dapat mengurangi kenyamanan saat bercinta.
Sementara itu, pada laki-laki penurunan testosteron dan estrogen terjadi hampir bersamaan. Efeknya, seseorang mungkin lebih sulit ereksi atau tidak bisa mempertahankan ereksinya. Sama seperti pada perempuan, kondisi tersebut akhirnya menurunkan hasrat berhubungan intim.
Jawaban dari apakah lansia masih bisa berhubungan intim adalah bisa, ya. Namun, ada banyak perubahan yang mungkin perlu dipahami dan disesuaikan agar momen bercinta tetap menyenangkan.
Referensi:
"Guide to Sex After 60". WebMD. Diakses Oktober 2024.
"Senior Sex: Tips for older men" Mayo Clinic. Diakses Oktober 2024.
"How Your Sex Life Changes After 60". Verywell Health. Diakses Oktober 2024.
"Let's Talk About Sex". National Poll on Healthy Aging. Diakses Oktober 2024.
"Older persons". UNHCR. Diakses Oktober 2024.
Skałacka, Katarzyna, and Rafał Gerymski. “Sexual Activity and Life Satisfaction in Older Adults.” Psychogeriatrics 19, no. 3 (October 7, 2018): 195–20.