ilustrasi vulva (pexels.com/Dainis Graveris)
Selaput dara merupakan sepotong jaringan yang menutupi lubang vagina. Bagian tubuh ini terbentuk selama perkembangan janin dalam kandungan. Faktanya, selaput ini dapat menipis dan robek seiring berjalannya waktu. Penyebabnya, tentu saja tidak selalu karena seks penetrasi.
Setidaknya ada lima fakta terkait hymen yang sering dianggap keliru. Terkait bentuk, selaput dara tidak sepenuhnya menutupi vagina. Ada yang berbentuk separuh lingkaran maupun terdapat lubang sedikit dengan lapisan di sekelilingnya. Bahkan, ada pula imperforata yang tanpa bukaan. Jadi, jelas bahwa tampilan selaput dara bisa sangat berbeda.
Fakta selanjutnya, selaput dara bisa meregang dan tidak selalu robek atau robek. Saat seks penetrasi atau memasukkan tampon, bisa jadi selaput dara tidak hilang, tetapi hanya meregang.
Hal lainnya, beberapa perempuan lahir dengan selaput dara yang hanya melapisi sebagian dari bukaan vagina. Bahkan, ada pula perempuan yang lahir tanpa selaput dara. Di luar itu, hymen pun bisa saja robek tanpa disadari karena aktivitas harian atau olahraga.
Pada 2019, American College of Obstetricians and Gynecologists mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada panduan resmi tentang tes keperawanan. Tidak bisa mengetahui perempuan sudah berhubungan seks hanya dengan melihat vagina.