Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

ilustrasi bahan pelumas berbahaya bagi vagina (pexels.com/Deon Black)
ilustrasi bahan pelumas berbahaya bagi vagina (pexels.com/Deon Black)

Vagina secara alami memproduksi cairan pelumas untuk memudahkan aktivitas seksual. Namun, ketika produksinya tak cukup, banyak orang menggunakan pelumas seks buatan sebagai tambahan.

Sayangnya, penggunaan produk pelumas memberikan efek samping pada vagina. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian, salah satunya ialah kekhawatiran akan potensi iritasi dan perubahan pH alami pada vagina yang bisa mengarah pada masalah kesehatan.

Karenanya, pemilihan pelumas seks untuk vagina tak bisa sembarangan. Dirangkum dari Medical News Today dan Healthline, berikut ini daftar bahan pelumas seks yang berbahaya bagi vagina dan sebaiknya tidak kamu gunakan. 

1. Petroleum jelly

ilustrasi petroleum jelly (unsplash.com/Thowfiqu Barbhuiya)

Tergolong sebagai pelumas berbahan minyak, petroleum jelly dianggap efektif untuk melumasi vagina sehingga cukup sering digunakan. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa bahan satu ini berisiko menimbulkan iritasi pada vulva, bagian luar vagina.

Beberapa produk petroleum jelly bahkan dapat memicu infeksi seperti vaginosis bakterialis. Walaupun muncul dengan gejala ringan, tetapi peradangan akibat vaginosis bakterialis bisa meningkatkan risiko penyakit menular seksual.

2. Mentega atau butter

ilustrasi mentega (unsplash.com/Sorin Gheorghita)

Produk olahan susu atau dairy product tentunya lebih umum menghiasi dapur dan dijadikan bahan masakan. Namun, siapa sangka ada beberapa orang yang menggunakannya sebagai pelumas seks.

Penggunaan mentega dalam hal ini jelas berisiko! Bukan tanpa alasan, jika tak dibersihkan dengan sempurna, residu yang tersisa di dalamnya dapat menjadi medium bagi perkembangan bakteri.

3. Air liur

ilustrasi bahan pelumas berbahaya bagi vagina (pexels.com/Deon Black)

Air liur memainkan peran dalam kegiatan seks oral. Tak heran banyak orang berpikir bahwa bahan alami satu ini aman digunakan untuk melumas vagina. Padahal, faktanya tidak demikian. 

Meski terlihat alami, air liur sejatinya dapat meningkatkan risiko infeksi karena membawa bakteri di dalamnya. Tak hanya itu, air liur juga bisa menjadi transmisi penularan penyakit menular seksual.

4. Baby oil

ilustrasi baby oil (freepik.com/freepik)

Penggunaan baby oil sebagai pelumas membawa beberapa risiko yang berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Mulai dari potensi keracunan, infeksi, hingga kerusakan jaringan vagina.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Sexually Transmitted Disease pada 2016 menyebutkan bahwa laki-laki yang menggunakan baby oil sebagai pelumas memiliki risiko terkena proktitis, atau infeksi pada rektum.

5. Losion dan sabun

ilustrasi penggunaan losion untuk pelumas seks ternyata tidak aman (unsplash.com/Ian Dooley)

Beberapa sabun dan losion mengandung bahan kimia, seperti parfum dan paraben. Bahan ini tentunya dapat meningkatkan risiko iritasi dan infeksi pada vagina.

Terlebih lagi, sabun cenderung memiliki pH basa. Ini bisa mengganggu keseimbangan pH vagina yang secara alami berada pada nuansa asam. Lebih lanjut, ini berpengaruh pada komposisi flora atau bakteri baik pada vagina.

Itulah beberapa bahan pelumas seks yang berbahaya bagi vagina. Jangan khawatir, saat ini banyak bertebaran produk pelumas seks untuk vagina yang menggunakan bahan aman, kok. Jadi, kamu mesti selektif dalam memilih produk pelumas seks guna menghindari infeksi dan masalah kesehatan lainnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team