ilustrasi pasangan (pexels.com/Anna Pou)
Seks dipengaruhi oleh banyak faktor, baik eksternal maupun internal dari dalam diri individu. Faktor biologis adalah yang paling besar, meliputi:
Seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk terangsang. Pada penis, ereksi juga cenderung makin sulit dicapai dan dipertahankan. Faktor hormonal memengaruhi cairan pada vagina yang menyebabkan seks jadi kurang nyaman akibat kekeringan.
Sebuah studi dalam Evolution and Human Behaviour mencatat bahwa bentuk penis (terlebih area kepala) mungkin menggantikan air mani yang sebelumnya sudah ada dalam vagina. Mendorong terus menerus setelah ejakulasi terasa nyeri, termasuk bentuk evolusi kompetitif untuk mempertahankan air mani.
Durasi seks yang terlalu singkat bisa jadi tanda disfungsi seksual. Misalnya, ejakulasi dini membuat seks usai lebih cepat atau ejakulasi tertunda yang membuat bercinta terlalu lama. Hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan sesuai kondisi, ya.
Pada orang tua baru misalnya, seks bisa berlangsung lebih cepat dari durasi normal bercinta. Karena harus mengantisipasi newborn yang menangis. Faktor ini sulit dihindari dan menyebabkan seks lebih singkat.
- Praktik, tujuan, norma seksual
Pandangan individu terhadap seks sangat menentukan pengukuran durasi. Apakah berorientasi orgasme? Atau, hal lainnya? Tergantung pada bagaimana individu memandang sebuah momen bercinta.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kategori normal durasi seks umumnya diambil dari pasangan heteroseksual. Sementara itu, studi dalam Canadian Journal of Human Sexuality mencatat seks perempuan x perempuan memiliki durasi lebih panjang dibanding orientasi seksual lainnya.