ilustrasi sperma (pexels.com/Deon Black)
Tak hanya segi definisi, berdasarkan dari kandungan antara air mani dan sperma ternyata juga berbeda. Dirangkum dari Healthline dan WeMD, berikut ini penjelasan tentang komposisi penyusun kedua hal tersebut:
Saat ejakulasi, pria akan mengeluarkan air mani yang biasanya sebanyak 5 mililiter (ml) atau setara dengan satu sendok teh. Namun, angka ini bukan termasuk jumlah yang pasti karena volume cairan semen yang dikeluarkan dapat berbeda, tergantung dari kesehatan pria secara keseluruhan.
Akan tetapi, jumlah rata-rata air mani dalam sekali ejakulasi adalah sebanyak 1,5 ml hingga 7,6 ml. Selain itu, cairan semen juga terdiri dari beberapa komposisi seperti sel sperma (spermatozoa), protein, zinc, magnesium, potasium, natrium, vitamin B12 hingga fruktosa. Nah, semua komponen penyusun inilah yang berfungsi untuk membantu sel sperma agar dapat melakukan pembuahan pada ovum.
Berbeda dengan air mani, sperma merupakan sel yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ini karena ukurannya sangat kecil dengan panjang 4,3 mikrometer (μm) dan lebar 2,9 μm, mengutip data Asian journal of andrology (2010).
Oleh sebab itu, spermatozoa hanya dapat dilihat melalui mikroskop dan bentuknya akan terlihat seperti kecebong karena memiliki kepala dan ekor. Sementara sperma juga mengandung DNA dengan kromosom X atau Y.
Kromosom inilah yang nantinya berfungsi untuk menentukan jenis kelamin dari zigot (cikal bakal janin), setelah berhasil membuahi sel telur. Selain itu, jumlah sperma dalam sekali ejakulasi yakni sekitar 15 sampai 200 juta.