Kondom terbuat dari beberapa bahan berbeda, seperti kulit domba, lateks, poliuretan, atau bahan sintetis lain, misalnya resin AT-10, melansir Very Well Health. Pembuatan diawali dengan mencetak kondom dengan cara dicelup dan dipanaskan menggunakan alat khusus guna mendapatkan bentuk yang sesuai.
Metode ini diulang dua hingga tiga kali, tergantung ketebalan dan jenis kondom yang dibuat. Selanjutnya, kondom dikeringkan dan melewati proses leeching untuk menghilangkan kelebihan bahan kimianya. Kemudian, kondom diberi pelumas dan dikemas untuk dipasarkan.
Proses ini memungkinkan kondom memiliki ketebalan dan kekuatan yang tepat, melansir One Condoms. Apalagi sebelum diedarkan di pasaran, dilakukan serangkaian tes menguji dan memastikan kondom tidak bocor. Nah, karena alasan itulah, disarankan pula untuk tidak menggunakan dua kondom dalam satu waktu.
Sayangnya, ada banyak hal lain yang memengaruhi ketahanan kondom ketika digunakan. Selain faktor produksi, metode penyimpanan dan penggunaan turut menjadi penentu efektivitas kondom. Coba catat kembali bagaimana penggunaan yang dianjurkan sebagai cara mencegah kondom sobek saat bercinta.