Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

ilustrasi kecanduan seks (freepik.com/jcomp)

Segala hal yang berlebihan tentu saja akan berdampak buruk. Salah satunya adalah ketika kamu kecanduan seks.

Kecanduan seks didefinisikan sebagai kurangnya kendali atas pikiran, dorongan, dan impuls seksual. Meskipun dorongan seksual itu wajar, kecanduan seks hanya mengacu pada perilaku yang dilakukan secara berlebihan dan berdampak negatif secara signifikan pada kehidupan seseorang.

Meskipun kecanduan seks tidak terdaftar sebagai kondisi yang dapat didiagnosis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5)—salah satu sistem yang paling banyak digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan mental dan memberikan kriteria diagnostik standar—tetapi penelitian menunjukkan bahwa perilaku seksual berlebihan dapat berkembang, seperti kecanduan bahan kimia.

Seseorang dengan kecanduan seks mungkin memiliki kebutuhan kompulsif untuk mendapatkan rangsangan seksual. Keinginan tersebut sering mengganggu kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kecanduan seksual dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk terhadap:

  • Tindakan seksual.
  • Prostitusi.
  • Pornografi.
  • Masturbasi atau fantasi seksual.
  • Ekshibisionisme atau voyeurisme.

Pecandu seks mungkin mengubah aktivitasnya untuk melakukan tindakan seksual secara terus-menerus, tidak mampu mengendalikan perilakunya meskipun ada konsekuensinya. Dampaknya negatifnya bisa dirasakan dalam berbagai aspek hidup.

Penting untuk diketahui, berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami kecanduan seks.

1. Kehilangan kendali

ilustrasi kecanduan seks atau gangguan perilaku seks kompulsif (vecteezy.com/Tinnakorn Jorruang)

Ini adalah tanda utama perilaku seksual kompulsif atau yang oleh sebagian orang disebut sebagai kecanduan seks. Orang yang teridentifikasi mengalami kecanduan seks mengaku kesulitan mengendalikan dorongan dan perilaku seksualnya. Namun, sebenarnya ini adalah gejala compulsive sexual behavior disorder (CSBD) atau gangguan perilaku seksual kompulsif.

Dengan kata lain, saat kamu hidup dengan CSBD, kamu mungkin ingin menghentikan atau menghindari perilaku seksual tertentu, tetapi ternyata tidak mampu melakukannya, dilansir PsychCentral.

Berbeda dengan seseorang yang misalnya memiliki gairah seks tinggi namun tidak memiliki perilaku seksual kompulsif. Seseorang dengan libido tinggi dapat menghindari, menunda, mengontrol, dan menghentikan dorongan atau perilaku seksual apa pun jika diperlukan.

Namun, pada orang dengan CSBD, ia mungkin merasakan keinginan teramat sangat untuk menonton pornografi. Ia akan menyerah pada dorongan ini meskipun itu berarti melewatkan satu hari kerja atau sekolah, atau mengganggu orang lain. Ia tidak dapat mengendalikan keinginannya itu walaupun itu merugikannya dengan cara apa pun.

2. Keasyikan yang intens dengan seks

Editorial Team

Tonton lebih seru di