7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikan

Bisa terlibat dalam perilaku berisiko atau tidak pantas

Segala hal yang berlebihan tentu saja akan berdampak buruk. Salah satunya adalah ketika kamu kecanduan seks.

Kecanduan seks didefinisikan sebagai kurangnya kendali atas pikiran, dorongan, dan impuls seksual. Meskipun dorongan seksual itu wajar, kecanduan seks hanya mengacu pada perilaku yang dilakukan secara berlebihan dan berdampak negatif secara signifikan pada kehidupan seseorang.

Meskipun kecanduan seks tidak terdaftar sebagai kondisi yang dapat didiagnosis dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5)—salah satu sistem yang paling banyak digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan mental dan memberikan kriteria diagnostik standar—tetapi penelitian menunjukkan bahwa perilaku seksual berlebihan dapat berkembang, seperti kecanduan bahan kimia.

Seseorang dengan kecanduan seks mungkin memiliki kebutuhan kompulsif untuk mendapatkan rangsangan seksual. Keinginan tersebut sering mengganggu kemampuan mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kecanduan seksual dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk terhadap:

  • Tindakan seksual.
  • Prostitusi.
  • Pornografi.
  • Masturbasi atau fantasi seksual.
  • Ekshibisionisme atau voyeurisme.

Pecandu seks mungkin mengubah aktivitasnya untuk melakukan tindakan seksual secara terus-menerus, tidak mampu mengendalikan perilakunya meskipun ada konsekuensinya. Dampaknya negatifnya bisa dirasakan dalam berbagai aspek hidup.

Penting untuk diketahui, berikut ini ciri-ciri seseorang mengalami kecanduan seks.

1. Kehilangan kendali

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi kecanduan seks atau gangguan perilaku seks kompulsif (vecteezy.com/Tinnakorn Jorruang)

Ini adalah tanda utama perilaku seksual kompulsif atau yang oleh sebagian orang disebut sebagai kecanduan seks. Orang yang teridentifikasi mengalami kecanduan seks mengaku kesulitan mengendalikan dorongan dan perilaku seksualnya. Namun, sebenarnya ini adalah gejala compulsive sexual behavior disorder (CSBD) atau gangguan perilaku seksual kompulsif.

Dengan kata lain, saat kamu hidup dengan CSBD, kamu mungkin ingin menghentikan atau menghindari perilaku seksual tertentu, tetapi ternyata tidak mampu melakukannya, dilansir PsychCentral.

Berbeda dengan seseorang yang misalnya memiliki gairah seks tinggi namun tidak memiliki perilaku seksual kompulsif. Seseorang dengan libido tinggi dapat menghindari, menunda, mengontrol, dan menghentikan dorongan atau perilaku seksual apa pun jika diperlukan.

Namun, pada orang dengan CSBD, ia mungkin merasakan keinginan teramat sangat untuk menonton pornografi. Ia akan menyerah pada dorongan ini meskipun itu berarti melewatkan satu hari kerja atau sekolah, atau mengganggu orang lain. Ia tidak dapat mengendalikan keinginannya itu walaupun itu merugikannya dengan cara apa pun.

2. Keasyikan yang intens dengan seks

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi pasangan hendak berciuman (pexels.com/Leah Kelley)

Saat seseorang hidup dengan perilaku seksual kompulsif, ia mungkin terus-menerus disibukkan dengan pikiran dan fantasi seksual. Bahkan jika berusaha untuk fokus pada hal lain, pikiran-pikiran ini biasanya tetap ada.

Seks mungkin menjadi bagian penting dalam hidup orang dengan CSBD. Mereka mungkin mulai menjadwalkan segala sesuatu seputar aktivitas seksualnya.

Orang dengan CSBD juga bisa meninggalkan aspek-aspek penting dalam hidup tanpa pengawasan untuk melakukan aktivitas seksual atau mengikuti dorongan seksualnya. Ini tidak hanya mencakup pekerjaan atau sekolah, tetapi juga kebersihan dan kesehatan pribadi.

3. Perilaku seksual impulsif atau kompulsif

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi bersedih (pexels.com/Kat Jayne)

Mengutip laman PsychCentral, sebetulnya sains belum memberikan bukti bahwa seseorang bisa kecanduan seks. Inilah sebabnya mengapa kecanduan seks masih kontroversial dan gejala kecanduan seks sering kali dijelaskan sebagai perilaku kompulsif atau impulsif.

Pada orang dengan CSBD, ia bisa menunjukkan perilaku impulsif dan kompulsif. Istilah-istilah ini mengacu pada apa yang menyebabkan perilaku seksual seseorang.

Kompulsi adalah perilaku berulang yang dilakukan untuk mengurangi tekanan emosional, sementara impuls mengacu pada perilaku yang dilakukan tanpa merencanakan atau memikirkan konsekuensinya.

Perilaku pecandu seks bisa berarti seseorang melakukan aktivitas seksual untuk kesenangan langsung tanpa memikirkan konsekuensinya, yang dianggap sebagai perilaku impulsif. Atau seseorang bisa melakukan aktivitas seksual berulang kali untuk melepaskan diri dari emosi tertentu, yang dianggap kompulsif.

Terkadang, perilaku seksual impulsif menjadi prioritas utama. Misalnya, seseorang mungkin berhubungan seks untuk bersenang-senang dengan orang lain yang baru ditemui. Nantinya, ia mungkin mulai melakukan perilaku kompulsif. Misalnya, ia stres kerja sehingga ia terlibat dengan perilaku seksual. Atau, merasa gugup atau cemas, sehingga ia memutuskan untuk berhubungan seks.

Bukan hal yang aneh jika seseorang terus melakukan perilaku seksual meskipun ia tidak lagi menemukan kenikmatan seksual di dalamnya. Perilaku seksual impulsif dan kompulsif dapat terjadi pada waktu yang berbeda atau pada waktu yang bersamaan.

4. Perilaku seksual yang mengakibatkan konsekuensi negatif

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi konflik pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Gejala lain dari apa yang oleh banyak orang disebut kecanduan seks adalah perilaku terus-menerus yang merusak hubungan atau membahayakan keselamatan orang lain.

Salah satu indikasi CSBD adalah jika seseorang mengabaikan aspek lain dalam hidupnya, seperti kewajiban keluarga atau pekerjaan, sehingga ia dapat melakukan perilaku seksual. Inilah kenapa mengapa beberapa orang berpikir “Saya kecanduan seks!” Perilaku tersebut mungkin serupa dengan orang yang hidup dengan gangguan atau kecanduan narkoba. Mereka akan memprioritaskan perilaku tersebut di atas segala hal lain dalam hidup.

Dalam hal ini, meski perilakunya serupa, tetapi penyebabnya berbeda. Penggunaan zat mungkin memiliki penjelasan kimiawi, sedangkan kecanduan seks tidak dapat dijelaskan secara fisiologis.

Menurut ulasan ilmiah dalam Journal of Behavioral Addictions (2015), beberapa orang sering melaporkan perasaan menyesal atau bersalah setelah melakukan perilaku seksual kompulsif. Meski begitu, mereka mendapati diri mereka tidak mampu menghindari atau menghentikan perilaku tersebut.

5. Terlibat dalam perilaku berisiko atau tidak pantas

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi kecanduan pornografi (unsplash.com/charlesdeluvio)

Dalam beberapa kasus, kecanduan seksual dapat menyebabkan perilaku seksual yang tidak pantas dan/atau berisiko. Hal ini dapat mencakup ekshibisionisme, seks di tempat umum, seks tanpa perlindungan, dan terlibat dengan prostitusi, menurut WebMD.

Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit menular seksual. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mengidentifikasi diri sebagai orang yang kompulsif secara seksual lebih mungkin terkena penyakit menular seksual seperti HIV.

6. Masturbasi secara berlebihan

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi masturbasi (flickr.com/roomsofthedark)

Meskipun masturbasi bisa menjadi cara yang sehat untuk mengeksplorasi seksualitas dan mengekspresikan dorongan seksual, tetapi masturbasi yang dilakukan secara berlebihan bisa menjadi ciri kecanduan seksual.

Ini mungkin terlihat seperti masturbasi kompulsif, masturbasi pada waktu yang tidak tepat, atau bahkan masturbasi yang sampai menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit fisik.

7. Merasa malu atau depresi

7 Ciri Seseorang Kecanduan Seks, Jangan Diabaikanilustrasi depresi (pexels.com/Pixabay)

Jika kebutuhan akan seks berubah menjadi kecanduan, perasaan seksual seseorang mungkin juga diselingi dengan perasaan cemas, malu, depresi, atau penyesalan. Seseorang mungkin merasa malu dengan dorongan seksualnya dan kesulitan mengendalikan dorongan tersebut.

Mereka bahkan mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi klinis atau keinginan bunuh diri. Penelitian menunjukkan bahwa tidak jarang orang yang kompulsif secara seksual juga menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, dan kecemasan sosial. Sebuah penelitian menemukan bahwa, di antara pria yang kompulsif secara seksual, sebanyak 28 persen menunjukkan tanda-tanda depresi dibandingkan dengan 12 persen dari populasi umum.

Ingat, jangan anggap remeh. Sesuatu yang berlebihan tentu tak baik untuk kehidupan. Segera konsultasikan dengan dokter, ya!

Kecanduan seks, juga dikenal sebagai hiperseksualitas atau gangguan perilaku seksual kompulsif, sebetulnya merupakan hal yang kontroversial dalam komunitas medis, dan tidak termasuk dalam DSM-5.

Kalau kamu merasa punya ciri-ciri kecanduan seks atau gangguan perilaku seksual kompulsif, bersikaplah proaktif dalam menjaga diri sendiri. Kecanduan dapat memburuk seiring waktu. Dalam beberapa kasus, dampaknya bahkan bisa permanen, termasuk kegagalan hubungan, penyakit menular seksual, keputusasaan finansial, dan bahkan bunuh diri.

Pemulihan bisa jadi menantang, tetapi hidup dengan kecanduan sangatlah sulit. Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental hari ini juga.

Baca Juga: 5 Perbedaan Narkotika dan Psikotropika, Sama-sama Sebabkan Kecanduan

Abdi K Tresna Photo Verified Writer Abdi K Tresna

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya