pexels.com/Elizaveta Dushechkina
Dendrofilia dianggap sebagai kelainan atau abnormal oleh kebanyakan orang. Dampak dari fetish tersebut mungkin akan memengaruhi kehidupan orang-orang dengan kondisi tersebut, baik dari segi pekerjaan, hubungan asmara, serta kehidupan sosial lainnya.
Tentu, dampak panjangnya tidak baik bagi kehidupan, sehingga perlu upaya untuk meminimalkan pengaruh kondisi tersebut, atau bahkan jika memungkinkan mengobatinya.
Melalui terapis terlatih, khususnya di bidang seksualitas, dapat dijadikan opsi untuk membantu meredam perilaku dendrofilia.
Dilansir Psychology Wikia, secara harfiah dendrofilia berarti cinta pohon. Istilah ini terkadang merujuk pada parafilia, di mana orang-orang tertarik secara seksual atau terangsang oleh pohon. Kondisi ini mungkin melibatkan kontak seksual atau pemujaan sebagai simbol penis atau bisa jadi keduanya.
Mungkin bagi orang awam fetish ini tidak masuk akal. Namun, kondisi ini memang nyata, meski prevalensinya belum diketahui pasti. Selain itu, perlu penelitian lebih dalam untuk mengetahui seluk-beluk dendrofilia dari kacamata medis.
Itulah fakta mengenai dendrofilia, ragam fetish seks yang bisa membuat seseorang jatuh cinta dengan pohon. Fetish sendiri tidak selalu merupakan penyimpangan. Normal atau tidaknya tergantung intensitas dan tingkatnya dan apakah perilakunya merugikan orang lain atau tidak.