Mengenal Outercourse, Aktivitas Seks Tanpa Penetrasi

Cara berhubungan intim tanpa risiko kehamilan

Outercourse ialah pilihan untuk melakukan aktivitas seksual tanpa penetrasi. Namun, jika membahas detailnya, ini bisa berbeda untuk masing-masing individu.

Bagi sebagian orang, intinya tidak ada aktivitas memasukkan penis ke vagina, selain itu masih diperbolehkan. Bagi yang lain, outercourse berarti tidak ada penetrasi dalam bentuk apa pun, entah itu jari, mainan seks, dan seks anal.

Beberapa orang memilih melakukan outercourse dengan alasan keamanan, terutama dengan membuat batasan di sekitar aktivitas apa pun yang dapat menyebabkan kehamilan atau penyakit menular seksual.

Beberapa orang lainnya memilih outercourse dengan alasan yang berbeda-beda, mulai dari kenyamanan, adat, norma, dan sebagainya.

1. Outercourse vs. abstinence

Definisi outercourse berbeda-beda untuk masing-masing orang. Karenanya, outercourse kadang disamakan dengan abstinence.

Menurut studi, abstinence juga memiliki definisi yang bervariasi. Bagi sebagian orang, abstinence artinya tidak melakukan interaksi seksual sama sekali. Bagi yang lain, abstinence adalah sesuatu yang tidak bisa membuat hamil (Archives of Sexual Behavior, 2009). Karena itu, outercourse dan abstinence kadang dianggap sama.

Bagi orang-orang yang memilih outercourse semata-mata untuk menghindari risiko kehamilan, ini berarti outercourse dapat mencakup kemungkinan seks oral dan/atau anal.

Meskipun begitu, istilah outercourse umumnya tidak digunakan dalam dunia edukasi.

2. Apa yang termasuk dalam outercourse?

Mengenal Outercourse, Aktivitas Seks Tanpa Penetrasiilustrasi outercourse (pexels.com/andrea piacquadio)

Karena definisi outercourse sendiri berbeda-beda, aktivitas seks yang dihitung sebagai outercourse juga tergantung pada siapa yang mempraktikkannya.

Dilansir Ishonest, outercourse dapat mencakup salah satu dari berikut ini:

  • Berciuman.
  • Memijat.
  • Menggesek-gesekkan anggota tubuh.

Sementara itu, dalam beberapa definisi, selain aktivitas di atas, outercourse juga mencakup:

  • Masturbasi bersama.
  • Menggunakan sex toy.
  • Stimulasi manual.
  • Seks oral.
  • Seks anal.

Baca Juga: 7 Penyebab Penis Berdarah Setelah Seks, Berbahayakah?

3. Manfaat outercourse

Dibanding seks penetrasi, outercourse memiliki beberapa manfaat. Berikut adalah manfaatnya dirangkum dari laman Popxo.

  • Tidak ada risiko kehamilan: Dengan tidak adanya penetrasi, maka risiko terjadinya kehamilan juga tidak ada.
  • Menggandakan kemungkinan orgasme: Outercourse akan membantu fokus pada bagian tubuh yang lain, sehingga sesi bercinta menjadi lebih lama dan membantu menemukan cara lain untuk mendapatkan orgasme.
  • Bebas bereksperimen: Tidak fokus pada seks penetrasi akan membuatmu lebih mampu bereksperimen selama sesi bercinta. Misalnya dengan permainan peran, BDSM, dan kata-kata. Ini akan membuat seks lebih menarik dan bertahan lama.

4. Kekurangan outercourse

Mengenal Outercourse, Aktivitas Seks Tanpa Penetrasiilustrasi outercourse (pexels.com/cottonbro)

Meskipun outercourse adalah aktivitas seksual yang aman, tetapi bukan berarti tanpa risiko.

Dilansir Verywell Health, outercourse masih dapat menempatkan kamu pada risiko terkena penyakit menular seksual tertentu, khususnya yang menyebar dari kulit ke kulit.

Infeksi kulit juga dapat ditularkan melalui outercourse. Akan tetapi, dibandingkan dengan seks vaginal, oral, atau anal, risikonya cukup rendah.

Untuk menjadikan outercourse lebih aman, pasangan seks tetap perlu menggunakan kondom.

Mengingat bahwa definisinya berbeda-beda, jadi sebelum terlibat dalam outercourse penting untuk membicarakan preferensi dan batasan. Ini penting untuk memastikan kamu dan pasangan memiliki minat dan menyetujui hal yang sama.

5. Bisakah outercourse menyebabkan intercourse?

Terkadang, outercourse dapat berakhir dengan hubungan seksual penetrasi atau intercourse. Ini mungkin karena kenikmatan seksual selama outercourse membuat seseorang menginginkan sesuatu yang lebih.

Namun, terkadang, perubahan dari outercourse menjadi intercourse merupakan tanda bahwa seseorang tidak puas hanya dengan outercourse.

Lebih lanjut, ini menjadi tanda bahwa outercourse tidak benar-benar membuat pasangan seks aman dari risiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual. Terlebih, orang yang berniat melakukan outercourse lebih mungkin tidak melakukan tindakan pencegahan, seperti membawa kondom atau penggunaan kontrasepsi lainnya.

Untuk kamu yang karena satu dan lain hal tidak dapat melakukan hubungan seks penetrasi, maka outercouse dapat membantu menjaga hubungan romantis.

Namun, ingatlah bahwa outercourse tidak sepenuhnya aman sehingga kamu tetap perlu melakukan upaya untuk melindungi diri dan pasangan.

Selain itu, ada risiko outercourse kemudian menjadi intercourse sehingga kamu perlu sangat berhati-hati.

Baca Juga: 5 Penyebab Proses Penetrasi saat Bercinta Terasa Tak Nyaman, Kok Bisa?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya