Erotic Blueprint, Peta Gairah Seksual yang Harus Dikenali

Erotic blueprint (cetak biru erotis) adalah peta yang menunjukkan gaya utama gairah seksual yang dimiliki seseorang. Konsep ini, seperti dilansir Mind Body Green, dikembangkan oleh seksolog Jaiya dari penelitian klinisnya tentang seksualitas, gairah, dan kesenangan. Ia mengelompokkan pola-pola hasrat menjadi lima pola dasar seksual atau yang disebut "blueprint".
Berdasarkan teori yang dikembangkan, konsep erotic blueprint menggambarkan tiga cakupan hal seperti jenis kesenangan yang dinikmati, gairah yang dimiliki, dan apa yang membuat seseorang mencapai orgasme.
Mempelajari erotic blueprint dipercaya dapat membantu meningkatkan kesadaran diri, kasih sayang, kemampuan berkomunikasi, dan kenikmatan erotis dalam kehidupan seksual. Ada lima erotic blueprint yang mencakup energik, sensual, seksual, kinky, dan shapeshifter. Masing-masing akan dijelaskan di bawah ini, ya!
1. Energik
Untuk tipe erotic blueprint pertama ini, energi adalah segalanya. Orang yang memiliki blueprint energik bisa terangsang oleh energi yang ditemukan di sekitarnya, seperti ruang, antisipasi, dan godaan. Pemiliknya juga dinilai cenderung hipersensitif, sehingga mudah terangsang.
Menurut seksolog Deborah Davis, erotic blueprint energik lebih menyukai sentuhan ringan, kontak mata yang intens, dan pernapasan dalam ketika terlibat aktivitas seksual. Karena bisa menerima stimulasi dengan sangat baik, orang dengan erotic blueprint energik sering mengalami orgasme seluruh tubuh non-genital atau orgasme tanpa disentuh.
Lebih jauh lagi, pemilik erotic blueprint energik juga mungkin lebih intuitif. Hubungan seks yang dimiliki cenderung merupakan pengalaman emosional atau spiritual yang mendalam. Itu hanya bisa dilakukan dengan rasa aman yang cukup untuk mempertahankan gairah.
Tantangannya adalah, terkadang seseorang bisa kewalahan dalam mengekspresikan gairahnya, mengalami kecemasan, bahkan menutup diri jika merasa terlalu terstimulasi. Oleh karena itu, disarankan untuk mencoba aktivitas seksual secara perlahan dan bertahap, yang melibatkan lebih banyak sentuhan.
Selain itu, bisa juga untuk mencoba melakukan sinkronisasi pernapasan dengan pasangan ketika berhubungan intim. Ini dipercaya bisa membantu meningkatkan keintiman dan potensi orgasme.