ilustrasi vagina (freepik.com/freepik)
Tetap penting untuk mempraktikkan seks yang aman ketika kamu dan pasangan memutuskan untuk berhubungan seks saat menstruasi, karena kamu masih bisa mendapatkan ataupun menularkan infeksi menular seksual (IMS), seperti HIV.
Virus dan patogen lain mungkin ada dalam darah menstruasi. Oleh karena itu, dokter sangat menganjurkan penggunaan kondom untuk mengurangi risiko ini.
Secara anekdot, ada dua alasan untuk risiko ini. Setiap cairan tubuh bisa membawa HIV atau IMS lainnya, dan selama menstruasi serviks sedikit terbuka yang memungkinkan virus untuk lewat. Jadi, perlindungan tetap penting, dilansir Everyday Health.
Berhubungan seks saat menstruasi juga membuat perempuan lebih rentan terhadap beberapa infeksi. Menurut American Congress of Obstetricians and Gynecologists, vagina mempertahankan tingkat pH 3,8 hingga 4,5 sepanjang bulan. Namun, selama menstruasi tingkat itu lebih tinggi karena tingkat pH darah yang lebih tinggi, dan jamur dapat tumbuh lebih cepat.
Gejala infeksi ragi vagina lebih mungkin terjadi seminggu sebelum menstruasi, dan hubungan seksual selama waktu ini dapat memperparah gejala. Akan tetapi, bukti yang jelas kurang untuk peningkatan risiko terkena infeksi jamur jika berhubungan seks selama menstruasi.
Selain itu, ada juga risiko infeksi saluran kemih (ISK). Beberapa perempuan lebih rentan mengalami ISK setelah berhubungan seks. Ini kemungkinan besar terkait dengan bakteri yang dapat dengan mudah melakukan perjalanan ke kandung kemih lewat hubungan seksual, tetapi pada dasarnya itu bisa terjadi kapan saja selama siklus menstruasi.