ilustrasi demam (pexels.com/Karolina Grabowska)
Sebenarnya, gejala sifilis bisa berkembang ke beberapa tingkatan dan setiap tahapan memiliki tanda serta gejala yang berbeda. Dirangkum dari WebMD dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut ini penjelasannya:
Pada tahapan ini, gejala baru akan muncul antara 10 hingga 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Biasanya, akan timbul luka kecil (chancre) di sekitar alat kelamin, area mulut, atau bahkan anus.
Luka yang timbul tersebut biasanya akan berbentuk bulat dan terkadang tidak menimbulkan rasa sakit sehingga membuat banyak orang tak menyadari jika mereka menderita sifilis. Umumnya, chancre akan sembuh sendiri sekitar 3 hingga 6 minggu.
Akan tetapi, bukan berarti kamu tak memerlukan pengobatan karena jika tidak diobati dengan segera, kondisi ini justru akan berkembang dari primer menjadi sekunder.
Beberapa minggu setelah luka sembuh, gejala selanjutnya adalah munculnya ruam serta kutil yang tidak terasa gatal namun dapat timbul di bagian tubuh mana pun. Gejala ini muncul terutama pada telapak tangan dan kaki.
Selain itu, penderita sifilis juga akan mengalami demam, nyeri otot, lemas, sakit kepala hingga rambut rontok. Pada tahapan ini, kamu harus segera mendapatkan pengobatan karena jika tak ditangani maka infeksi dapat berkembang ke tahap laten atau tersier.
Berbeda dengan sebelumnya, tahapan laten tidak menimbulkan gejala apa pun yang dapat bertahan selama bertahun-tahun. Namun, infeksi bakteri masih terjadi serta dapat menular ke orang lain. Oleh sebab itu, pengobatan harus segera dilakukan agar tak berkembang ke tahapan sifilis yang paling bahaya, tersier.
Sifilis tersier adalah tahapan penyakit raja singa yang paling berbahaya. Sebab, telah menimbulkan banyak kerusakan organ seperti mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang hingga persendian. Oleh sebab itu, penderitanya akan mengalami kebutaan, stoke dan penyakit jantung. Umumnya, infeksi ini akan muncul antara 10 hingga 30 tahun setelah infeksi pertama.