ilustrasi perempuan feminin (pexels.com/Anna Shvets)
Istilah lain yang memiliki kemiripan dengan gineseksual adalah ginefilia (gynephilia atau gynophilia). Ginefilia sendiri berarti kecintaan terhadap feminitas. Terkadang, istilah ini digunakan secara bergantian dengan gineseksual, tetapi tampaknya ada sedikit perbedaan.
Persamaan dari ginefilia dan gineseksual adalah keduanya dipakai untuk menggambarkan orang yang tertarik pada feminitas atau karakteristik perihal perempuan. Istilah ginefilia juga sering digunakan oleh orang-orang nonbiner, sama seperti gineseksual.
Perbedaannya, gineseksual dianggap hanya merujuk pada ketertarikan fisik dan seksual, sedangkan ginefilia hanya tertarik pada hal romantis. Orang gineseksual mungkin tertarik pada atribut fisik yang terkait dengan sifat feminin. Misalnya rambut panjang, payudara, lekuk tubuh, atau alat kelamin. Ketertarikan pada kualitas feminin nonfisik bisa seperti gaya berpakaian, nada suara, atau tingkah laku.
Sementara itu, dalam penelitian psikofisiologi seksual, ginefilia dikaitkan dengan respons genital fisik yang lebih rendah terhadap rangsangan erotis pria. Seperti yang dilaporkan sebuah studi dalam jurnal PLOS One tahun 2015, istilah ginefilia digunakan dalam komunitas medis untuk menggambarkan respons seksual atau ketertarikan pada perempuan. Berdasarkan ini, tampaknya ada batasan yang lebih ketat untuk mendeskripsikan ginefilia. Ginefilia merujuk pada respons seksual yang terjadi pada perempuan, atau ketertarikan terhadap perempuan.
Akan tetapi, untuk gineseksual tidak terbatas pada gender tertentu. Artinya, orang gineseksual bisa memiliki ketertarikan terhadap orang lain yang mengekspresikan feminitas, terlepas dari jenis kelamin yang ditetapkan untuk orang tersebut saat lahir.