ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)
Meski ada penjelasan secara sains kenapa seks menyenangkan, tetapi tidak semua orang merasakannya. Ada juga yang mengeluh bercinta justru terasa sakit dan sama sekali tidak menyenangkan. Kenapa begitu?
Kembali lagi, seks merupakan aktivitas yang melibatkan unsur fisiologis dan psikologis. Beberapa kondisi pada keduanya mungkin memengaruhi tingkat kenikmatan yang dirasakan.
Pada perempuan, beberapa kondisi seperti infeksi vagina, cedera dan disfungsi otot, dan perubahan hormonal dapat menyebabkan nyeri. Sementara itu, adanya kelainan struktural penis hingga masalah prostat dapat memicu ketidaknyamanan bercinta pada pria.
Faktor lain seperti kurangnya gairah, pelumasan yang tidak maksimal, kebosanan, hingga stres juga dapat menurunkan kualitas bercinta. Studi dalam Archives of Sexual Behavior menunjukkan bahwa beberapa orang, khususnya perempuan, mengabaikan rasa sakit dan menganggap semuanya hanya karena pikiran.
Alasan kenapa seks menyenangkan berkaitan dengan reaksi fisik dan psikologis manusia. Begitu pula sensasi sebaliknya. Meski demikian, seks tidak harus menyakitkan dan hampir selalu ada solusi untuk membuatnya menyenangkan.
Referensi:
"Why Does Sex Feel Good?". Healthline. Diakses Desember 2024.
Safron, Adam. “What Is Orgasm? A Model of Sexual Trance and Climax via Rhythmic Entrainment.” Socioaffective Neuroscience & Psychology 6, no. 1 (January 1, 2016): 31763.
Shallcross, Rebekah, dkk. “Women’s Subjective Experiences of Living with Vulvodynia: A Systematic Review and Meta-Ethnography.” Archives of Sexual Behavior 47, no. 3 (September 13, 2017): 577–95.
"Why is Sex Pleasurable?". Medical News Today. Diakses Desember 2024.
"Why Does Sex Feel Good?". Go Ask Alice Columbia Health. Diakses Desember 2024.