ilustrasi ejakulasi (Pexels/Deon Black)
Asin, manis, pahit, metalik, tajam, hingga kecut. Berbagai deskripsi disematkan pada air mani. Tidak mengherankan karena setiap orang punya pengalaman yang berbeda ketika merasakan sperma.
Lantas, mengapa rasa-rasa tersebut muncul? Sebagaimana dijelaskan dalam Medical News Today, hal ini mungkin berkaitan dengan proses produksi air mani itu sendiri.
Salah satu tahap pembentukan air mani yakni masuk ke ampula untuk disimpan. Nah, ampula menghasilkan ergothioneine alias antioksidan yang berkembang dalam jamur. Hal ini dapat membuat semen memiliki rasa yang mirip jamur mentah.
Di luar itu, ampula juga menambahkan fruktosa atau sejenis gula yang menjadi asupan untuk sperma. Bukan hanya itu, fruktosa juga dapat memberi sedikit rasa manis pada air mani.
Saat hendak ejakulasi, tubuh menambahkan cairan dari kelenjar prostat dan vesikula seminalis. Bahan kimia yang dimasukkan termasuk asam amino dan asam sitrat.
Kombinasi zat tersebut mampu menciptakan rasa asin atau pahit karena bersifat basa. Di luar itu, bisa pula menimbulkan manis karena kandungan gula dan metalik sebab adanya mineral dan vitamin.
Meski demikian, tidak sedikit pula yang mengaku bahwa mereka tidak merasakan rasa sperma. Hal ini karena cairan semen sejatinya terdiri dari banyak air sehingga memudarkan rasa dan baunya.