Saat hendak mencium pasangan, tiba-tiba perasaan gugup menyerang. Alasannya, takut bertingkah konyol yang justru turn down the mood. Bahkan jika sudah melakukannya berkali-kali, kesalahan saat berciuman yang sering terjadi ini gak selalu disadari.
Nah, lho! Buat antisipasi, coba evaluasi pengalaman bercumbu dengan pasangan. Apakah kamu sering melakukan salah satu hal di bawah ini?
Satu ciuman bisa menyiratkan berjuta kata, begitulah kata Shakespeare.
Mau yang pertama kali atau sudah berkali-kali pun ada kalanya kesalahan kecil terjadi. Meski terkesan sepele, kalau gak segera diperbaiki hal itu tentu bisa mengganggu. Untuk itu, kesalahan saat berciuman yang sering terjadi ini harus segera kamu coret dari 'daftar hitam' pengalamanmu.
Habis makan durian, terus mencium pasangan? Jika doi bukan pencinta durian, kamu mungkin akan mendapatkan kesan negatif dari pasangan. Apalagi jika masih dalam tahap pendekatan.
Apapun itu, sebaiknya luangkan waktu untuk 'permisi' dan mengecek bau mulut untuk antisipasi. Atau, selipkan permen mint atau permen karet di kantong untuk berjaga-jaga.
Well, dua-duanya merupakan kesalahan saat berciuman yang sering terjadi. Melibatkan terlalu banyak lidah mungkin terasa kasar dan berantakan. Jika terlalu awal pun ciuman dengan lidah meninggalkan kesan terburu-buru.
Begitu juga dengan kurang melibatkan lidah ketika bercumbu. Ciuman akan terasa kering dan flat. Jadi, jangan lupa gunakan lidah untuk menggosok sedikit bagian bibir pasangan untuk meningkatkan intimasi. Lamban-laun, tingkatkan level jika memang pasangan menginginkannya.
Ke mana tanganmu saat berciuman? Masuk ke kantong atau justru nempel ke tembok? Yang jelas keduanya hal tersebut termasuk dalam kesalahan saat berciuman yang sering terjadi.
Membiarkan tangan gak terlibat saat kissing bukan hal yang patut dilakukan berulang kali. Alih-alih berdiam, posisikan tangan di pinggang pasangan atau tambah sensasi dengan membelai rambut. Kamu juga bisa memanfaatkan momen berciuman ini sebagai foreplay dengan meraba lekuk tubuh pasangan.
Sebenarnya, gak ada salahnya, sih. Namun, membuka mata saat berciuman bagi sebagian orang justru meningkatkan rasa canggung. Menatap lurus pandangan pasangan saat kissing agaknya pun terkesan menyeramkan.
Demi menghindari rasa gak nyaman, ada baiknya tak membuka mata selama berciuman. Apabila kamu penasaran dengan ekspresi pasangan, cukup intip sekilas aja, ya.
Melakukan gerakan yang sama berulang kali bisa membuat ciuman terasa membosankan. Untuk itu, lakukan variasi gerakan dengan menambah dan mengurangi kecepatan secara berkala. Libatkan lidah untuk menyusuri bibir pasangan atau sedikit gigitan yang gak menyakitkan.
Saat ciuman, baiknya jangan batasi pada bibir saja. Tingkatkan keintiman dengan mengelus punggung pasangan, memberikan jeda napas, dan menyematkan ciuman pipi. Jika waktunya pas, arahkan ciuman ke level panas selanjutnya dengan menggigit telinga atau leher pasangan.
Membayangkannya saja sudah ngilu, bukan? Apalagi melakukannya. Kasus ini gak cuma terjadi pada pasangan yang mengenakan behel, lho. Benturan gigi yang menghasilkan bunyi kecil bisa menciptakan awkward moment yang jelas perlu dihindari.
Oleh karena itu, tetap berikan perhatian pada gigi selama ciuman, ya. Caranya, bisa dengan memosisikan bibir tetap di depan gigi untuk menghindari benturan gigi satu sama lain.
Eh, ciuman kan gak melibatkan hidung? Iya, tahu, tapi tatap muka yang dekat nyaris membuat seseorang nyaris melihat seluruh detail wajah pasangan. Salah satunya tentu bagian dalam hidung.
Adanya kotoran di hidung dapat membuat momen berciuman tak berkesan. Demi menjaga citra di hadapan pasangan, sempatkan mengecek bagian hidung sebelum berkencan atau berciuman, ya.
Bagi sebagian orang, brewok memang seksi. Namun, untuk beberapa orang, bulu di sekitar wajah yang terlalu berlebihan dan cenderung gak rapi justru menurunkan mood berciuman. Namun, tetap kembali ke selera, sih.
Nah, agar gak mengganggu kenyamanan, komunikasikan dengan pasangan, ya. Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa saling nyaman dan gak merasa terganggu ketika bercumbu.
Dengan alasan eksplorasi demi meningkatkan gairah, hal ini bisa saja dilakukan. Namun, sebetulnya ini termasuk kesalahan berciuman yang paling sering terjadi, biasanya saat first kiss. Well, practice makes perfect, right?
Ketika melibatkan lidah dalam sebuah ciuman, hindari mendorongnya terlalu dalam hingga ke bagian pangkal. Tindakan ini memicu gag reflex alias respons tubuh yang mencegah benda masuk ke aliran pernapasan. Hasilnya, pasangan mungkin akan ‘hoek’ dan mengganggu aktivitas ciuman.
Bibir merupakan bagian tubuh sensitif yang dapat merasakan tekstur. Bersentuhan dengan bibir yang kering dan pecah-pecah tentu terasa kurang nyaman. Bahkan ketika gak berciuman sekalipun, bibir yang kurang lembap menyebabkan rasa perih.
Jika demikian, sebaiknya lakukan perawatan bibir sederhana untuk mempertahankan kelembapannya. Oleskan moisturizer khusus bibir atau minyak kelapa secara rutin guna mendapatkan bibir plumpy yang nyaman dicium.
Ada kalanya seseorang terlalu menikmati ciuman hingga lupa memberikan jeda untuk bernapas. Meski terdengar seksi, tindakan ini justru membahayakan. Kamu atau pasangan mungkin saja tersedak dan kehabisan napas. Parahnya, ini pun meninggalkan kesan cringe dan beringas.
Saat berciuman, jaga gerakan agar bergairah, tetapi tetap berirama. Nah, paling penting, sisipkan jeda singkat di antara permainan lidah guna menarik napas. Tak lupa, jaga intimasi dengan memberikan perhatian ciuman leher atau telinga.
Kesalahan saat berciuman yang sering terjadi sebaiknya dihindari demi menjaga keintiman dan gak meninggalkan kesan negatif pada pasangan. Apalagi, jika cara yang keliru ini terus dipertahankan. Duh, jangan deh!