Sex toys atau mainan seks dianggap sebagai solusi jitu dalam menambah kepuasan saat berhubungan seks. Lebih lanjut, alat ini membawa dampak positif pada kesehatan lantaran disebut-sebut dapat menangani kondisi tertentu, seperti gangguan orgasme dan disfungsi ereksi.
Namun karena masih tabu diperbincangkan, banyak orang belum memahami penggunaan mainan seks yang tepat. Tak heran beberapa kesalahan yang sudah dirangkum dari Bustle dan Everyday Health berikut ini cukup sering dilakukan.
Ini tercatat sebagai kesalahan yang paling banyak ditemukan para pengguna mainan seks. Alhasil ini meningkatkan risiko penyakit infeksi, baik penyakit seksual menular ataupun yang lebih ringan seperti infeksi saluran kemih.
Metode pembersihan mainan seks bergantung pada jenis alat dan bahan yang digunakan. Namun umumnya, sabun tanpa pewangi dinilai aman untuk membersihkan banyak jenis mainan seks.
Dilansir Self, para pengguna wajib mencuci bersih mainan seks sebelum dan sesudah digunakan. Menurut laman Pure Wow, penyimpanan juga menjadi aspek yang gak kalah penting. Simpan mainan seks di tempat yang steril dan bungkus mainan untuk mencegah kontaminasi silang dengan barang-barang lainnya.
Banyaknya jenis mainan seks di luaran sana bukan tak mungkin membingungkan orang. Alhasil mereka memutuskan membeli mainan seks yang paling laku tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu. Tentunya, ini berpotensi membuat pengguna tak nyaman dan tak menikmatinya dengan maksimal.
Setiap orang mempunyai kebutuhan berbeda. Sebelum berinvestasi kepada mainan seks, ada baiknya lakukan riset dan eksperimen untuk menentukan produk seperti apa yang harus dimiliki. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi jika masih belum dapat gambaran.
Walau kerap membuat sebagian pria merasa tak jantan, mainan seks bisa menjadi andalan untuk menciptakan suasana yang lebih bergairah untuk pasangan suami istri. Sebuah studi yang dilakukan di University of Klagenfurt Austria pada 2021 menyebutkan bahwa para perempuan mendapat kepuasan lebih saat menggunakan mainan seks.
Dilansir Purewow, penggunaan mainan seks saat bercinta dengan pasangan bisa membuat satu sama lain merasa tertantang seolah sedang berpetualang dan berpotensi meningkatkan kualitas orgasme. Dalam jangka panjang, ini memungkinkan hubungan lebih erat dan intim.
Ada kalanya seseorang ingin melakukan aktivitas seksual dengan bantuan mainan seks dalam waktu yang singkat sehingga tak sempat melakukan foreplay untuk merangsang organ intim. Padahal ini meningkatkan risiko infeksi dan bukan tak mungkin membuat vagina robek akibat gesekan yang kasar dengan mainan seks.
Oleh karenanya, penting untuk melumas permukaan mainan seks sebelum digunakan. Bahan pelumas harus disesuaikan dengan jenis mainan seks. Sebab, salah memakai pelumas bisa merusak bahan mainan seks. Ini bisa diketahui dengan melakukan riset di internet atau bertanya langsung kepada para penjual.
Segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan organ intim harus bersifat personal, termasuk mainan seks. Bukan tanpa alasan, alat ini bisa menjadi medium untuk penularan penyakit menular seksual yang berbahaya lantaran terkena cairan tubuh secara langsung.
Sebagai proteksi tambahan, gunakan kontrasepsi seperti kondom khususnya untuk jenis alat penetrasi. Ini diketahui mampu mengurangi risiko infeksi pada organ kewanitaan. Penggunaan kondom juga bisa dijadikan alternatif bagi mereka yang tak punya waktu lebih untuk membersihkan mainan seks.
Karena masih bersifat tabu, banyak orang mengabaikan cara menggunakan mainan seks dengan tepat. Padahal kesalahan-kesalahan yang dilakukan dapat mengarah pada gangguan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Karenanya perhatikan deretan kesalahan di atas dan hindari sesegera mungkin, ya!