Pengaruh Onani Terhadap Kesuburan Perempuan, Bikin Infertil?

Kamu tim yang percaya atau tidak?

Infertilitas atau ketidaksuburan seolah jadi momok bagi siapa pun, termasuk perempuan. Tidak jarang mitos mengaitkan hal ini sebagai akibat dari kegiatan seks, seperti masturbasi alias onani.

Pengaruh onani terhadap kesuburan perempuan kemudian dianggap memiliki dampak negatif. Padahal, sains menunjukkan adanya potensi sebaliknya.

Hubungan onani dan masturbasi

Melihat KBBI, onani diartikan sebagai pengeluaran mani (sperma) tanpa melakukan senggama. Kata ini serupa dengan masturbasi yang berarti memperoleh kepuasan seks tanpa berhubungan intim.

Pada perempuan, masturbasi sering dilakukan dengan menyentuh area genital yang sensitif, baik vulva, vagina, klitoris, labia, hingga payudara dan anus. Stimulasi ini dapat menghadirkan orgasme alias pelepasan tegangan otot akibat rangsangan seksual.

Hasilnya, masturbasi dengan orgasme dapat meningkatkan aliran endorfin yang disebut sebagai serotonin. Aliran hormon ini memicu perasaan menyenangkan, rileks, bahkan mengantuk, sebagaimana penjelasan Ellen Kate Friedrichs, seorang pendidik dan penulis kesehatan dan seksualitas di Brooklyn, New York pada Seventeen.

Baca Juga: Masturbasi Bikin Rambut Rontok, Ini Mitos atau Fakta?

Pengaruh onani terhadap kesuburan perempuan

Pengaruh Onani Terhadap Kesuburan Perempuan, Bikin Infertil?ilustrasi kesuburan pasangan (Pexels.com/bedbible)

Lantas, adakah pengaruh onani terhadap kesuburan perempuan? Beberapa orang mungkin mempercayai mitos bahwa melakukan 'self service' menyebabkan seseorang kesulitan memiliki keturunan.

Alangkah lebih baik jika menanggapi mitos tersebut dengan cukup tahu. Faktanya, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa masturbasi atau onani dapat menyebabkan infertilitas pada perempuan.

Healthline menyebutkan bahwa apapun genital, gender, atau usia, masturbasi tidak memengaruhi kemampuan hamil atau menghamili. Jika seseorang mengalami kesulitan kehamilan, ini mungkin disebabkan oleh hal lain.

Sebaliknya, masturbasi dan onani dapat memicu produksi hormon. Hormon-hormon berikut ini memberikan dampak positif pada tubuh secara keseluruhan.

  • Dopamin: dikenal sebagai hormon kesenangan yang berhubungan dengan sistem reward pada otak
  • Endorphins: hormon yang berperan sebagai pengobat rasa sakit alami dan mengurangi stres serta meningkatkan mood baik
  • Oxytocin: dikaitkan dengan hubungan dengan individu lain karena berperan sebagai hormon cinta
  • Testosteron: jika dirilis saat seks dan onani, hormon ini dapat meningkatkan stamina seksual
  • Prolaktin: hormon yang memegang peran di laktasi serta meningkatkan mood dan sistem imun. 

Potensi dampak negatif lainnya

Masturbasi secara umum memberikan kesempatan bagimu untuk mengeksplorasi kepuasan pribadi. Titik kesenangan mana yang sesuai dengan style-mu sehingga lebih mudah mencapai puncak kesenangan.

'Self service'  ini juga tidak berpengaruh negatif terhadap kesuburan. Dilansir sumber yang sama, onani yang disertai orgasme tidak mengganggu fertilisasi, implantasi, atau bahkan siklus menstruasi.

Namun, bukan berarti masturbasi bebas risiko sama sekali. Jika melakukannya terlalu sering alias berlebihan, masturbasi juga dapat menyebabkan efek negatif, termasuk rasa kebas pada area genital.

Selain itu, stimulasi mandiri saat masturbasi memungkinkanmu lebih sulit mencapai orgasme saat melakukan aktivitas seksual bentuk lainnya. Hal ini dapat terjadi ketika titik favoritmu saat masturbasi tidak mendapat rangsangan yang cukup ketika bercinta, misalnya. 

Pengaruh onani terhadap kesuburan perempuan tidak didukung oleh sains, begitu pula sebaliknya. Namun, ada anekdot yang mengatakan bahwa masturbasi dan orgasme dapat membantu sperma mencapai titik yang mendukung pembuahan.

Baca Juga: Panduan Lengkap Masturbasi untuk Perempuan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya