Kondisi vagina kering jamak dijumpai pada perempuan yang sudah memasuki masa menopause. Berkurangnya hormon estrogen menjadikan dinding vagina lebih tipis dan elastisitasnya menurun. Jumlah hormon estrogen yang tidak lagi sama pun menurunkan sel penghasil lendir dan mengurangi kelembapan.
Meski demikian, kondisi vagina kering juga dapat menyerang perempuan yang belum memasuki masa menopause. Women's Health Concern mencatat 17 persen perempuan usia 18—50 tahun juga mengalami vagina kering.
Penyebabnya beragam, di antaranya kehamilan dan menyusui, tingkat stres tinggi dan depresi, gaya hidup tidak sehat (merokok dan alkohol), serta dalam masa pengobatan. Seluruhnya berpengaruh pada produksi estrogen dalam tubuh. Penggunaan produk wewangian di area vulva juga mengganggu keseimbangan pH yang bisa mengakibatkan vagina kering.
Makanan agar miss v basah di atas tidak memberikan dampak secara instan, ya. Kamu mungkin perlu mengonsumsi secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Referensi:
"Vaginal Dryness Alternative Treatments". Mount Sinai. Diakses November 2024.
"How to Cure Vaginal Dryness: 7 Top Tips". Peter M. Lotze, MD. Diakses November 2024.
Cai, Tommaso, et al. “Apple Consumption Is Related to Better Sexual Quality of Life in Young Women.” Archives of Gynecology and Obstetrics 290, no. 1 (February 11, 2014): 93–98.
Hirschberg, Angelica Lindén, et al. “Topical Estrogens and Non-Hormonal Preparations for Postmenopausal Vulvovaginal Atrophy: An EMAS Clinical Guide.” Maturitas 148 (April 15, 2021): 55–61.
"What Are the Best Foods to Eat to Support Your Vaginal Health?". Healthline. Diakses November 2024.
"Best Foods for Vaginal Health". Health. Diakses November 2024.
"Probiotics for Vaginal Health: Do They Really Work?". GoodRx. Diakses November 2024.
"Vaginal Dryness". Women's Health Concern. Diakses November 2024.