10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vagina

Selalu jaga kebersihan dan kesehatan vagina, ya

Intinya Sih...

  • Wajar jika kamu merasa khawatir vagina beraroma tidak sedap atau kamu menyadari adanya perubahan bau.
  • Beberapa makanan bisa mengubah bau keringat di area selangkangan sehingga membuat aroma vagina seolah ikut berubah.
  • Infeksi ragi, atau juga disebut kandidiasis vagina, mungkin berhubungan dengan aroma vagina yang lebih manis seperti bir.

Vagina memiliki aroma yang bervariasi, yang bisa dipengaruhi oleh kebersihan, siklus menstruasi, gaya hidup, makanan, hingga kondisi medis yang mendasari.

Berbagai bakteri membentuk flora vagina dan berada dalam keseimbangan untuk menjaga tingkat keasaman dan pH yang tepat. Ketidakseimbangan dapat mengubah bau, karena pH yang sehat ini mencegah infeksi yang dapat menyebabkan bau tidak sedap.

Ketahui apa saja hal-hal yang bisa memengaruhi aroma vagina di bawah ini.

Baca Juga: 5 Cara Membersihkan Vagina Setelah Bercinta, Wajib Dilakukan!

1. Dari makanan yang dikonsumsi

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi makan piza dengan keju meleleh (pexels.com/Katerina Holmes)

Beberapa makanan bisa mengubah bau keringat di area selangkangan sehingga membuat aroma vagina seolah ikut berubah.

Meskipun hanya ada sedikit bukti ilmiah yang mengonfirmasi korelasi antara pola makan dan bau vagina, tetapi banyak orang percaya bahwa makanan tinggi alkali dapat memengaruhi tingkat pH normal vagina yang sedikit asam dan mengubah bau.

Makanan lain yang menurut sebagian orang berdampak pada bau vagina meliputi:

  • Kopi, keju, atau gula: Asupan dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu nilai pH dan meningkatkan bakteri ragi, sehingga menghasilkan bau yang lebih menyengat.
  • Bawang: Bawang putih, kari, dan makanan berbau tajam lainnya juga dapat dikeluarkan melalui kelenjar keringat.
  • Makanan tinggi kolin: Beberapa orang merasa bahwa asupan kuning telur, daging merah, dan hati yang berlebihan berkontribusi terhadap aroma vagina yang tidak sedap.
  • Alkohol: Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan menurunkan lubrikasi vagina.
  • Kayu manis dan seledri: Dipercaya bahwa sifat basa membantu menetralkan keasaman yang berlebihan dan menyeimbangkan pH.
  • Semangka: Buah ini digunakan untuk membuang racun tubuh guna membantu menyeimbangkan tingkat pH.

2. Kehamilan

Kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, termasuk peningkatan aliran darah ke vagina dan perubahan kadar hormon yang dapat memengaruhi tingkat pH.

Selain potensi perubahan pola makan dan peningkatan indra penciuman, perubahan ini juga dapat menyebabkan kamu mencium aroma yang berbeda.

Kadar hormon yang berfluktuasi dapat membuat ibu hamil rentan terhadap vaginosis bakterialis, penyebab umum vagina berbau tidak sedap yang memerlukan perawatan medis.

Perubahan aroma vagina, sering kali seperti logam atau apak, bisa berlanjut setelah melahirkan karena rahim melepaskan darah dan lendir untuk kembali ke kondisi sebelum hamil.

Vaginitis juga menjadi penyebab umum aroma tidak sedap pada vagina selama kehamilan.

Selain itu, mengidam yang biasanya dialami ibu hamil dapat menyebabkan aroma vagina yang berbeda, tergantung makanan yang dikonsumsi.

Peningkatan aliran darah ke vagina dan perubahan kadar hormon kehamilan, seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin bisa memengaruhi tingkat pH dan menyebabkan aroma vagina yang berbeda.

3. Vaginosis bakterialis

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi masalah pada vagina (freepik.com/freepik)

Vaginosis bakterialis atau bacterial vaginosis (BV) disebabkan oleh ketidakseimbangan flora normal vagina. Infeksi ini paling sering dikaitkan dengan bau amis pada vagina. Bau ini mungkin sangat menyengat setelah berhubungan seks.

Gejala lain BV antara lain keluarnya cairan berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan.

BV juga bisa menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan terkadang gatal. Ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jenis bakteri jahat anaerob yang mengganggu keseimbangan bakteri sehat yang hidup di dalam vagina.

BV bisa disebabkan karena memiliki pasangan seks baru atau lebih dari satu, melakukan douching atau merokok—meskipun banyak perempuan tidak memiliki faktor risiko khusus untuk BV.

BV dapat diobati dengan antibiotik dan beberapa mungkin perlu pengobatan yang lebih lama jika kondisinya berulang.

4. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit.

Trikomoniasis tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, jika ada gejala, bisa timbul gejala aroma vagina tak sedap seperti vaginosis bakterialis atau bau apak. 

Gejala umum trikomoniasis lainnya adalah keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan.

Walaupun kebanyakan tidak bergejala, tetapi beberapa tanda dan gejala trikomoniasis yang umum pada perempuan meliputi:

  • Keluarnya cairan encer dalam jumlah besar yang sering kali berbau busuk dari vagina—bisa berwarna bening, putih, abu-abu, kuning atau hijau.
  • Kemerahan pada alat kelamin, sensasi terbakar, dan gatal.
  • Nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.
  • Ketidaknyamanan di area perut bagian bawah.

5. Fistula rektovaginal

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi vagina (unsplash.com/timothy meinberg)

Fistula rektovaginal atau rectovaginal fistula (RVF) adalah hubungan epitel abnormal antara rektum dan vagina, yang menyebabkan masuknya isi rektum ke dalam vagina. Kebocoran tersebut menyebabkan keluarnya cairan berbau busuk. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitaan fisiologis dan psikologis.

Gejala RVF antara lain: 

  • Sakit perut.
  • Keputihan berbau busuk.
  • Gas dan tinja keluar dari vagina.
  • Mual, muntah, atau diare.
  • Vaginitis.
  • Sakit saat berhubungan seks.
  • Pendarahan di dubur atau vagina.
  • Iritasi kulit vagina, vulva, atau perineum.
  • Turunnya berat badan.

6. Kanker serviks

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi kanker serviks (IDN Times/Novaya Siantita)

Kanker serviks adalah kanker pada leher rahim, yang merupakan pintu masuk ke dalam rahim. Dan, terkadang kanker ini bisa menyebabkan bau pada vagina.

Kanker serviks merupakan kanker keempat yang paling umum terjadi pada perempuan, dengan sekitar 660.000 kasus baru pada tahun 2022, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Jenis kanker ini sering kali tidak terdeteksi karena banyak orang tidak menunjukkan gejala apa pun. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dengan Pap smear sangat penting untuk pencegahan kanker.

Jika kanker serviks berkembang, kamu mungkin mengalami gejala seperti pendarahan vagina (terutama setelah berhubungan seks), keputihan, dan kemungkinan bau vagina. Meski demikian, bau pada vagina bukanlah gejala umum kanker serviks.

7. Inkontinensia

Kadang, aroma vagina tidak benar-benar bersumber dari vagina. Ingat, lokasi vagina terletak di dalam tubuh, sedangkan segala sesuatu yang mengelilinginya adalah vulva, atau bagian luar alat kelamin. Bagi banyak perempuan, penyebab perubahan bau pada vagina adalah inkontinensia.

Dalam banyak kasus, perempuan hanya mengalami sedikit kebocoran yang tidak disadari dan hanya merasakan baunya.

Karena masalah ini berasal dari luar (urine di sekitar alat kelamin atau pakaian dalam), maka mandi dan berganti pakaian bisa menjadi solusi. Namun, beri tahu dokter jika kamu sering mengalami kebocoran urine karena mungkin kamu butuh obat.

8. Menstruasi

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi siklus menstruasi (pexels.com/Ann Zzz)

Darah pada umumnya memiliki bau tertentu, biasanya seperti besi. Hal yang sama berlaku untuk darah menstruasi.

Darah menstruasi terdiri dari keluarnya sel telur yang tidak dibuahi, darah, dan jaringan lapisan rahim. Lingkungan vagina yang asam dan adanya berbagai jenis bakteri juga mungkin berperan dalam bau sekret vagina dan darah menstruasi.

Perlu diingat bahwa pH normal vagina adalah 3,8–4,5, bersifat asam sedangkan pH 7 bersifat netral.

Adanya darah, air mani, atau urine dalam vagina dapat memengaruhi pH dan menimbulkan bau yang berbeda-beda. Menstruasi yang “sehat” dapat menimbulkan sedikit bau darah. Ini mungkin sedikit bau logam dari besi dan bakteri.

Sebenarnya menstruasi itu sendiri bukanlah penyebab utama aroma vagina yang tidak sedap. Salah satu alasan terbesar mengapa ada bau adalah karena bau tersebut harus keluar dari tubuh lewat vagina yang penuh dengan bakteri.

Ingatlah bahwa ada bakteri baik dan sehat dalam vagina. Baunya seharusnya tidak cukup kuat untuk terdeteksi orang lain, kecuali kamu memiliki bakteri penyebab penyakit dan menular, yang juga bertanggung jawab atas bau badan, bau mulut, bau kaki, dan bau vagina yang menyengat. Baunya dapat bervariasi dari bulan ke bulan.

9. Penggunaan produk menstruasi yang terlalu lama

Apabila kamu meninggalkan tampon, pembalut, atau menstrual cup terlalu lama, kamu mungkin akan mencium bau darah yang menyengat.

Seberapa sering kamu harus mengganti produk menstruasi dalam sehari akan tergantung produk yang kamu pakai. Aturan umumnya:

  • Tampon: Setidaknya setiap 8 jam.
  • Menstrual cup: Setidaknya setiap 12 jam.
  • Celana dalam menstruasi: Setidaknya setiap 12 jam.
  • Pembalut: Setiap 4 hingga 8 jam, atau sesuai kebutuhan.

Mengganti produk menstruasi tepat waktu dapat mengurangi bau yang tidak diinginkan dan membantu menurunkan risiko infeksi saluran kemih, IMS, dan sindrom syok toksik.

10. Infeksi ragi

10 Hal yang Memengaruhi Aroma Vaginailustrasi organ reproduksi perempuan (freepik.com/freepik)

Infeksi ragi, atau juga disebut kandidiasis vagina, mungkin berhubungan dengan bau yang lebih manis seperti bir. Ini adalah kondisi umum yang lebih mungkin terjadi pada:

  • Perempuan hamil.
  • Memiliki sistem imun yang lemah.
  • Memiliki diabetes yang tidak terkontrol.
  • Menggunakan antibiotik, yang dapat menghilangkan bakteri baik dalam vagina.

Biasanya kandidiasis vagina disertai dengan keluarnya cairan yang lebih kental dan menggumpal dan mungkin disertai rasa gatal, iritasi, kulit mentah, atau kerusakan kulit.

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi aroma vagina. Wajar jika kamu merasa khawatir vagina beraroma tidak sedap atau kamu menyadari adanya perubahan bau. Namun, perlu juga diingat bahwa vagina memiliki bau khas, bukan harum layaknya bunga.

Vagina bisa membersihkan dirinya sendiri. Namun, jika kamu ingin meningkatkan kebersihan area intim tersebut, kamu bisa melakukan hal-hal seperti:

  • Mengenakan pakaian dalam yang mampu menyerap keringat dengan baik.
  • Hindari pakaian dalam basah atau lembap yang dapat menumpuk bakteri.
  • Ganti produk menstruasi secara berkala.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim.
  • Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Jangan melakukan praktik douching atau menggunakan produk yang mengandung pewangi yang dapat mengganggu pH vagina dan dapat memicu aroma vagina yang lebih menyengat.

Baca Juga: Sariawan di Vagina: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Vaginal Odor.
Healthnews. Diakses pada April 2024. What Impacts Your Vagina Smell?
University Health Center. Diakses pada April 2024. Vaginal odor: what’s normal and what’s not.
Mayo Clinic. Diakses pada April 2024. Trichomoniasis.
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Toxic shock syndrome.
Cancer Council. Diakses pada April 2024. Vaginal cancer.
Badan Kesehatan Dunia. Diakses pada April 2024. Cervical cancer.
Grace Health.
Diakses pada April 2024. Help, My Period Blood Smells!
Business Insider.
Diakses pada April 2024.7 reasons your period blood smells worse than usual and what you can do to ditch the odor.
Prevention.
Diakses pada April 2024. 8 Vaginal Odor Causes and How to Fix Each, According to Experts.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya