Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?

Benarkah dipengaruhi oleh ras dan genetik?

Satu topik yang paling sering dibicarakan di kalangan laki-laki adalah ukuran penis. Sebagian kaum awam percaya bahwa penis yang besar dan panjang adalah pertanda kejantanan. It's their pride, after all.

Penasaran, ukuran penis dipengaruhi oleh apa saja? Apakah dari faktor internal seperti genetik atau faktor eksternal seperti makanan yang dikonsumsi? Daripada menebak-nebak, langsung geser layarmu ke bawah untuk menemukan jawabannya!

1. Ukuran penis adalah bawaan genetik

Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?ilustrasi ukuran penis (healthable.in)

Seperti yang kita ketahui, laki-laki memiliki kromosom XY dan perempuan XX. Basically, semua janin terlihat sama hingga minggu ketujuh perkembangan di rahim. Sejak saat itu, testis dan penis pun mulai berkembang berkat kromosom Y.

Bentuk, ukuran, dan fitur penis dipengaruhi oleh genetik orang tua, gen unik individu, serta faktor-faktor lainnya. Dilansir Healthline, kromosom Y tidak selalu menentukan bentuk penis. Terkadang, ini adalah peran kromosom X!

Ingat, pemilihan kromosom sifatnya acak. Mungkin, kita mewarisi gen penis besar dari salah satu kromosom X. Sementara, saudara kandung kita mungkin mewarisi penis berukuran rata-rata dari kromosom yang lain. Itulah mengapa, penis anak kembar sekalipun bisa tampak berbeda.

2. Dipengaruhi oleh hormon

Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?ilustrasi hormon androgen (theldown.com)

Hormon androgen menentukan ukuran penis selama perkembangan awal janin. Kemudian, pada masa pubertas, testosteron dan hormon pertumbuhan (growth hormone) memengaruhi pertumbuhan penis, termasuk ketebalan dan panjang.

Selain hormon yang dibuat tubuh, paparan hormon di lingkungan juga memengaruhi ukuran penis. Contohnya, paparan hormon estrogen selama masa pubertas dikaitkan dengan penis yang lebih pendek dari rata-rata.

Selama kehamilan, kelainan penis bisa terjadi ketika kadar testosteron kurang. Salah satunya ketika ibu hamil tidak menghasilkan cukup hormon human chorionic gonadotrophin (hCG). Padahal, hormon hCG berperan untuk merangsang perkembangan testosteron pada janin.

Mengutip Medical News Today, jika kadar testosteron normal sekalipun, beberapa kondisi medis bisa menghentikan tubuh untuk merespons testosteron dengan benar. Kondisi ini disebut sebagai insensitivitas androgen dan bisa memengaruhi perkembangan penis.

3. Lingkungan pun turut berkontribusi

Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?ilustrasi minum air dari botol plastik (thelist.com)

Bahan kimia yang disebut sebagai pengganggu endokrin (endocrine disruptors) bisa mengganggu sistem endokrin atau hormonal, memengaruhi penis, menyebabkan tumor ganas, cacat lahir, serta gangguan perkembangan lainnya. Kita mungkin terpapar bahan kimia dari lingkungan sekitar tanpa sadar.

Mengutip National Institute of Environmental Health Sciences, pengganggu endokrin bisa dijumpai di produk sehari-hari seperti botol plastik, detergen, kosmetik, pestisida, hingga pelapis kaleng makanan berbahan logam.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di jurnal Andrology tahun 2016, paparan bahan kimia sebelum melahirkan, seperti ftalat (phthalates) berdampak negatif pada perkembangan genital bayi laki-laki.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ftalat banyak dipakai dalam plastik polyvinyl chloride (PVC) atau polivinil klorida, seperti kantong plastik, wadah penyimpanan darah, tabung intravena, selang taman, mainan tiup, serta beberapa produk pestisida dan farmasi.

Sedangkan, melansir Safer Chemicals, kita juga bisa terpapar ftalat dari makanan, seperti dari daging, ikan, produk susu, minyak dan lemak, makanan olahan dan cepat saji (fast food), hingga makanan yang dipanggang.

Baca Juga: Penis Terasa Gatal? Mungkin 9 Hal ini Pemicunya!

4. Bisa juga karena malnutrisi saat masih di dalam kandungan

Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Anastasiia Chepinska)

Malnutrisi sepanjang kehamilan bisa memengaruhi hormon serta pertumbuhan dan perkembangan genital janin laki-laki. Selain itu, UNICEF mengatakan malnutrisi bisa menyebabkan anemia, preeklamsia, bayi lahir dengan berat badan rendah, keterlambatan perkembangan pada anak, hingga kematian ibu dan bayi.

Di sisi lain, malnutrisi di masa remaja juga perlu diwaspadai. Melansir Medical News Today, ini bisa mengarah ke bulimia dan anoreksia, yang dapat menunda pubertas normal.

Apa dampak pubertas tertunda pada remaja laki-laki? Gejalanya seperti penis dan testis yang lebih kecil, lebih pendek dari teman sebayanya, sangat sedikit atau hampir tidak ada rambut tubuh (seperti di ketiak atau area genital), dan suara tidak memberat atau menjadi dalam, dikutip MedlinePlus.

5. Sedikit banyak, dipengaruhi oleh ras

Besar atau Kecil, Apa yang Memengaruhi Ukuran Penis?ilustrasi laki-laki dari berbagai ras (studyfinds.org)

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences tahun 2013, ditemukan bahwa laki-laki keturunan Afrika cenderung memiliki penis terpanjang dengan rata-rata 16,07 cm, sedangkan laki-laki keturunan Asia Timur cenderung memiliki penis terpendek dengan rata-rata 10,95 cm.

Sementara itu, laki-laki keturunan Eropa cenderung berada di tengah-tengah dengan panjang rata-rata 14,51 cm. Kesimpulan ini didapat setelah peneliti meninjau laporan ukuran penis dari 113 negara.

Namun, jangan berkecil hati dengan ukuran penismu! Menurut studi yang melibatkan 323 perempuan yang dilansir Live Science, mereka ditanya apakah panjang penis memengaruhi kemampuan untuk orgasme (dengan vaginal sex). Hasilnya, 60 persen mengatakan ukuran tidak memengaruhi kepuasan. Bahkan, 6,3 persen mengungkapkan bahwa penis yang lebih panjang kurang menyenangkan (less pleasurable) daripada yang lebih pendek.

Nah, itulah beberapa faktor yang memengaruhi ukuran penis. Semoga rasa penasaranmu terjawab!

Baca Juga: Penis Mengalami Perubahan? Mungkin Ada Kaitannya dengan 7 Masalah ini!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya