ilustrasi sperma (unsplash.com/Deon Black)
Jika ingin mempertahankan kualitas sperma dan menjaga kesuburan, berikut ini adalah beberapa pantangan yang harus diketahui:
Produk kedelai mengandung fitoestrogen yang dapat memengaruhi kualitas sperma. Senyawa tersebut mirip estrogen yang berasal dari tumbuhan.
Ada penelitian di sebuah klinik kesuburan Boston yang meneliti 99 pria. Dari penelitian itu, peneliti menyimpulkan bahwa asupan kedelai yang berlebihan dapat menurunkan konsentrasi sperma.
Daging olahan adalah salah satu makanan yang membuat sperma encer. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa daging merah olahan atau makanan kaleng yang berlebihan dikonsumsi akan menimbulkan berbagai penyakit. Adapun yang termasuk daging olahan adalah patty burger, sosis, salami, dan lain-lain.
Beberapa penelitian menghubungkan makan daging merah olahan dengan penurunan jumlah sperma dan perubahan motilitas sperma. Sebenarnya, tidak diketahui pasti apakah makanan ini menjadi sebab utama penurunan kualitas sperma karena adanya pemrosesan makanan secara berlebih atau makanan tersebut mengandung zat kimia lain. Akan tetapi, efek yang diberikan terhadap sperma tidak baik.
Kamu bisa mengganti protein daging olahan dengan mengonsumsi daging ayam. Berdasarkan penelitian yang sama, mereka tidak menemukan hubungan antara makan ayam dan penurunan kesehatan sperma.
- Makanan berpestisida dan bisphenol-a (BPA)
Sejujurnya, ini mungkin yang paling menakutkan dalam daftar karena zat ini bukan makanan, tetapi ada di mana-mana. Jelas, pestisida bisa terdapat pada sayuran, buah-buahan, serta pada daging dan ikan dengan kualitas air yang tercemar.
BPA ini dapat dijumpai di sebagian besar kemasan makanan dan kaleng. Baik BPA maupun bahan kimia dalam pestisida bertindak sebagai xenoestrogen, yaitu bahan kimia yang meniru estrogen. Sama seperti fitoestrogen dalam kedelai, xenoestrogen dapat merusak konsentrasi sperma.
Beberapa penelitian menyebutkan lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Akan tetapi, hal tersebut tidak berhenti sampai di situ. Diketahui juga ternyata lemak trans adalah penyebab penurunan kesehatan sperma.
Jika kamu suka mengonsumsi makanan dengan banyak lemak trans, seperti mentega sebagai pengganti selai roti, nampaknya harus lebih waspada. Selain sebagai pemicu penyakit jantung, penelitian pada tahun 2011 di Spanyol menunjukkan adanya pengaruh lemak trans terhadap konsistensi sperma, lho! Hal ini juga telah diungkapkan oleh American Heart Association.
The Rochester Young Men's Study, dari studi dengan objek 189 laki-laki berusia antara 18–22 tahun, menunjukkan bahwa produk susu tinggi lemak, seperti krim, mentega, keju, dan susu murni dikaitkan dengan penurunan motilitas sperma. Selain itu, mengonsumsi produk susu tinggi lemak juga berpengaruh pada bentuk sperma, yakni membuatnya menjadi abnormal. Hal ini bisa terjadi karena steroid penggemuk yang diberikan kepada sapi.