Saat kedinginan, beberapa bagian tubuh akan mengerut, misalnya saja kulit. Tenang, hal tersebut sejatinya adalah hal normal. Termasuk pula ketika penis berubah ukuran saat udara dingin.
Penyusutan penis bahkan bisa sampai 50 persen dari ukuran panjang biasanya. Sementara, ketebalannya berkurang 20-30 persen ketika terpapar dingin kurang dari 60 derajat Fahrenheit atau sekitar 15 derajat Celsius, melansir Men's Health Magazine.
Ketika laki-laki, atau semua manusia, terkena flu, pembuluh darah akan menyempit. Proses ini dapat membatasi aliran darah ke penis, sebagaimana dijelaskan Darius Paduch, direktur kesehatan seksual dan pengobatan di Weill Cornell Medicine pada sumber yang sama. Hal ini lantas membuat ukurannya menyusut.
Efek tersebut merupakan salah satu usaha tubuh mempertahanan dirinya. Pasalnya, badan manusia bekerja dengan mempertahankan panas dan energi. Keduanya dibutuhkan agar organ tubuh bekerja maksimal.
Ketika suhu terlalu dingin, tubuh perlu menghemat energi agar tetap bisa mempertahankan panas untuk menjaga kinerja organ vital. Pada saat tersebut, aliran panas dalam tubuh akan dikurangi, termasuk di tangan, kaki, dan penis.
Bukan hanya penis, testis pun ikut berusaha mempertahankan suhunya. Caranya, dengan menarik diri lebih mendekat ke lipatan tubuh sehingga keduanya tampak lebih pendek.
Respon tubuh ini mungkin menimbulkan rasa kurang nyaman bagi laki-laki. Pasalnya, saat aliran darah berkurang, penis menjadi 'kenyal'. Ketika bergesekan dengan celana, hal tersebut tentu mengganggu bahkan bisa terasa sakit.