ilustrasi pasangan yang saling mendiamkan (pexels.com/Alex Green)
Menurut Gail Saltz, MD, profesor psikiatri dari NY Presbyterian Hospital Weill-Cornell School of Medicine, Amerika Serikat (AS), PCD mengacu pada kesedihan, kecemasan, kemarahan, agitasi, dan perasaan buruk lain setelah berhubungan seks.
Berdasarkan penelitian berjudul "Postcoital Symptoms in a Convenience Sample of Men and Women" yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine pada tahun 2020, PCD adalah kondisi yang ditandai dengan perasaan sedih, menangis, dan mudah tersinggung yang sulit dijelaskan.
Studi ini melibatkan 223 perempuan dan 76 laki-laki yang mengisi survei online. Hasilnya, 91,9 persen melaporkan gejala PCD selama 4 minggu terakhir. Gejala paling umum pada perempuan ialah kesedihan dan perubahan suasana hati, sementara laki-laki merasakan ketidakbahagiaan dan energi rendah.
Gejala PCD muncul setelah hubungan seks konsensual pada 73,5 persen individu, sebanyak 41,9 persen setelah aktivitas seksual umum, dan 46,6 persen setelah masturbasi.