ilustrasi ibu hamil (pixabay.com/Pexels)
Punya kondisi rahim terbalik biasanya tidak memengaruhi kelangsungan kehamilan. Kondisi rahim seperti ini bisa membuat lebih banyak tekanan pada kandung kemih selama trimester pertama. Ini dapat menyebabkan peningkatan inkontinensia atau kesulitan buang air kecil. Kondisi ini juga bisa menyebabkan sakit punggung bagi beberapa perempuan.
Rahim juga mungkin lebih sulit untuk dilihat melalui ultrasonografi (USG) sampai mulai membesar dengan kehamilan. Dokter mungkin perlu menggunakan USG transvaginal selama trimester pertama untuk melihat perkembangan kehamilan.
Rahim seharusnya mengembang dan lurus menjelang akhir trimester pertama, biasanya antara minggu ke-10 dan ke-12. Hal ini akan menyebabkan rahim terangkat dari panggul dan tidak lagi mengarah ke belakang. Terkadang, rahim tidak mampu untuk melakukan pergeseran ini dan kadang ini disebabkan oleh perlengketan atau adhesi yang membuat rahim tetap berlabuh ke panggul.
Apabila rahim tidak bergeser ke depan, risiko keguguran bisa meningkat. Ini dikenal sebagai inkarserasi rahim atau rahim yang terjepit, dan ini jarang terjadi. Ketika terdeteksi lebih awal, rahim yang terjepit bisa diperbaiki sehingga mengurangi atau menghilangkan risiko keguguran.
Beri tahu dokter jika mengalami gejala ini:
- Ketidakmampuan yang konsisten untuk buang air kecil.
- Sakit di perut atau di dekat dubur.
- Sembelit.
- Inkontinensia.
Gejala-gejala itu mungkin menandakan inkarserasi rahim. Kondisi ini dapat didiagnosis selama pemeriksaan panggul atau USG.