8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuan

Bisa jadi disebabkan oleh infeksi

Sakit perut bagian bawah saat berhubungan seks cukup banyak dilaporkan. Penetrasi yang dalam kemungkinan besar menjadi penyebabnya. Akan tetapi, bisa juga disebabkan oleh kondisi ginekologi tertentu.

Walaupun menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi sebagian besar nyeri ini tidak serius dan bisa diatasi dengan penanganan yang tepat.

Apa saja penyebab sakit perut bagian bawah setelah berhubungan seks pada perempuan? Cek daftarnya di bawah ini.

1. Posisi seks tertentu

Dilansir Healthline, nyeri perut bagian bawah saat berhubungan seks pada perempuan sering kali disebabkan oleh posisi seks atau posisi rahim.

Beberapa posisi seks memungkinkan penetrasi lebih dalam selama hubungan seks vaginal atau anal. Ini dapat menyebabkan rasa sakit.

Obat terbaik dalam kasus ini adalah menghindari dorongan yang dalam dan mencoba posisi lain, seperti miring. Posisi yang mana kamu memiliki kendali atas kedalaman penetrasi juga dapat membantu, seperti berada di atas.

2. Posisi rahim

8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuanilustrasi rahim (pixabay.com/episy2)

Rahim miring adalah kondisi rahim yang condong ke belakang pada leher rahim, alih-alih miring ke depan. Mayo Clinic melaporkan sekitar 1 dari 4 perempuan memiliki rahim yang miring.

Meskipun umumnya tidak menjadi masalah, tetapi ini terkadang bisa membuat hubungan seks, terutama dalam posisi tertentu, menjadi menyakitkan.

Dokter spesialis kandungan bisa memberi tahu apakah kamu memiliki rahim miring atau tidak.

Bereksperimen dengan berbagai posisi dan sudut dapat membantu menemukan posisi yang paling nyaman untuk kamu. 

3. Endometriosis

Dalam beberapa kasus, sakit perut bagian bawah setelah atau sedang berhubungan seks menjadi tanda kondisi tertentu. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah endometriosis.

Pada perempuan dengan endometriosis, jaringan yang melapisi rahim akan tumbuh di tempat lain, seperti di dalam, atau bahkan di luar panggul.

Pertumbuhan berlebih dari jaringan endometrium dapat menyebabkan rasa sakit di perut, panggul, dan punggung saat berhubungan seks.

Kamu juga mungkin mengalami:

  • Rasa sakit yang memburuk selama haid. 
  • Menstruasi yang berat.
  • Pendarahan di antara periode menstruasi.
  • Buang air besar yang menyakitkan. 

4. Fibroid

8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuanilustrasi sakit perut (pexels.com/Polina Zimmerman)

Fibroid adalah pertumbuhan sel non kanker yang berkembang di dalam atau di rahim. Mengutip dari laman National Health Service, sekitar 1 dari 3 perempuan mengalami gejala fibroid. 

Beberapa gejalanya meliputi:

  • Nyeri perut atau punggung bawah.
  • Menstruasi yang berat atau menyakitkan.
  • Rasa sakit saat berhubungan seks.
  • Sembelit.

5. Sistisis interstisial

Sistisis interstisial, juga dikenal dengan sindrom nyeri kandung kemih, bisa menyerang siapa saja. Kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan tekanan di area kandung kemih yang memburuk saat kandung kemih terisi.

Nyeri di panggul dan perut bagian bawah yang makin parah saat berhubungan intim sering terjadi. Selain itu, sistisis interstisial juga bisa menyebabkan:

  • Buang air kecil yang sering atau mendesak.
  • Keinginan untuk buang air kecil, bahkan saat kandung kemih kosong. 
  • Nyeri di vulva atau vagina. 

Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Pria

6. Kecemasan berlebih

8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuanilustrasi kecemasan dan kesepian (freepik.com/freepik)

Selain kondisi fisik, masalah mental juga bisa menjadi faktor terjadinya sakit perut bagian bawah setelah berhubungan intim. Diterangkan dalam laman Women's Health, rasa sakit setelah berhubungan seks mungkin disebabkan oleh tekanan emosional.

Terkadang, trauma seksual masa lalu dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman atau nyeri selama atau setelah berhubungan seks.

Untuk mengatasinya, kamu mungkin perlu menemui ahli kesehatan mental berlisensi yang dapat menawarkan terapi yang dibutuhkan.

7. Infeksi menular seksual

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), khususnya klamidia dan gonore, bisa menyebabkan nyeri pada perut, termasuk setelah berhubungan seksual.

Banyak IMS yang tidak menimbulkan gejala apa pun, jadi kamu disarankan untuk melakukan tes secara rutin.

Beberapa IMS juga dapat menyebabkan keluarnya cairan dari vagina, serta nyeri saat buang air kecil.

Gejala IMS yang umum pada perempuan meliputi:

  • Keputihan yang tidak biasa.
  • Keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
  • Nyeri perut bagian bawah atau panggul.
  • Nyeri atau pendarahan selama atau setelah berhubungan seks.

8. Infeksi lainnya

8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuanilustrasi infeksi (vecteezy.com/nuttawan jayawan)

Infeksi lain, yang belum tentu menular secara seksual, juga bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah saat berhubungan seks. Penyakit radang panggul dan infeksi saluran kemih (ISK) adalah contohnya.

Radang panggul adalah infeksi saluran genital bagian atas yang paling sering terjadi pada perempuan yang aktif secara seksual. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi lain, douching, dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD). 

Gejala radang panggul yang paling umum meliputi:

  • Nyeri panggul yang dalam saat berhubungan seks.
  • Buang air kecil yang menyakitkan.
  • Pendarahan antara menstruasi dan setelah berhubungan seks. 

Kapan harus ke dokter?

8 Penyebab Sakit Perut Bawah setelah Berhubungan Seks pada Perempuanilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/Karolina Grabowska)

Dalam kebanyakan kasus, sakit perut bagian bawah setelah berhubungan seks pada perempuan bersifat ringan dan sementara. Kondisi ini umumnya akan hilang tanpa pengobatan. 

Kamu harus berkonsultasi dengan dokter jika sakit perut terjadi dengan gejala tambahan, seperti:

  • Demam.
  • Keluarnya cairan pada penis yang tidak normal.
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang parah.

Dokter akan meninjau gejala yang dirasakan dan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter mungkin merekomendasikan beberapa tes untuk menentukan penyebab nyeri dan membantu mengembangkan rencana pengobatan.

Baca Juga: 8 Potensi Bahaya Berkendara pada Malam Hari, Hati-hati!

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya