Cara Mengecek Posisi Benang IUD yang Sulit Ditemukan

Cukup mudah, kok!

Salah satu masalah yang kerap terjadi dalam penggunaan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) atau KB spiral adalah posisinya yang sering bergeser. Ini membuat benang IUD kadang "menghilang" dan tidak dapat dirasakan. Jadi, untuk memastikan IUD tetap terpasang di tempat yang seharusnya, perempuan perlu tahu cara mengecek posisi benang IUD. 

Melalui artikel ini, kita akan mengetahui penyebab benang IUD tidak dapat ditemukan dan kiat-kiat apa saja yang diperlukan untuk memeriksa keberadaan IUD melalui benangnya. Simak terus, ya!

1. Mengapa benang IUD terasa menghilang?

Mengutip Everyday Health, seseorang mungkin mengalami kesulitan menemukan benang IUD karena beberapa alasan, seperti:

  • Benang telah berpindah: Biasanya saat benang IUD hilang, bisa jadi itu disebabkan karena benang tertarik ke dalam saluran serviks atau rahim. Pemeriksaan panggul bisa membantu menampilkan kembali benangnya dengan menggunakan alat khusus bernama sikat sitologi serviks. Alat tersebut akan menemukan benang dan memindahkannya kembali ke tempat semula. 
  • Kehamilan: Meski tingkat efektivitas IUD dalam mencegah kemailan sangat tinggi, tetapi seperti kontrasepsi lainnya, masih ada kemungkinan untuk "kecolongan". Dalam kasus yang sangat jarang, benang IUD dapat hilang karena kehamilan.
  • Perforasi rahim: Komplikasi lain dari penggunaan IUD yang dapat menyebabkan benang hilang adalah adanya lubang pada rahim. Walaupun kasus ini sangat jarang, tetapi ini termasuk kondisi yang cukup serius. 
  • IUD yang keluar: Benang IUD mungkin hilang jika seluruh perangkat keluar dari rahim. Karena kehilangan IUD tidak selalu menimbulkan gejala, sesekali kontrol ke dokter untuk memastikan benangnya masih ada dapat membantu. 

2. Cara mengecek posisi benang IUD

Cara Mengecek Posisi Benang IUD yang Sulit Ditemukanilustrasi intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), atau KB spiral (inovanewsroom.org)

Ketika IUD dimasukkan, benang IUD yang terbuat dari plastik tipis akan menggantung di leher rahim. Merujuk Healthline, benang ini panjangnya sekitar 5 sentimeter (cm), cukup panjang untuk bisa dirasakan dengan ujung jari. Benang itu akan terasa seperti senar pancing yang ringan. Adapun cara mengecek posisi benang IUD adalah:

  • Memastikan kebersihan tangan dengan mencuci tangan terlebih dahulu. 
  • Mencari lokasi serviks. Dalam posisi duduk atau jongkok, masukkan jari telunjuk atau jari tengah ke dalam vagina sampai menyentuh serviks. Serviks akan terasa kencang dan kenyal seperti ujung hidung.
  • Merasakan benang IUD. Benang IUD harus masuk melalui serviks. Jika benang sudah bisa dirasakan dengan tangan, maka IUD sudah terpasang dan berfungsi dengan seharusnya.
  • Menentukan apakah benang telah berpindah. Jika benangnya terasa lebih pendek atau lebih panjang dari terakhir kali diperiksa, atau merasakan bagian keras dari IUD menempel pada serviks, hal itu menunjukkan IUD mungkin telah bergerak.  
  • Jika IUD terlepas atau bergerak, jangan mencoba memasangnya kembali sendiri. Pastikan untuk menggunakan kontrasepsi cadangan sampai menemui dokter untuk berkonsultasi. 

3. Seberapa sering benang IUD harus diperiksa?

IUD yang bergerak dari tempatnya sering terjadi dalam beberapa bulan pertama setelah pemasangan atau selama periode menstruasi. Faktanya, ada lebih dari 18 persen perempuan yang tidak bisa menemukan keberadaan IUD berdasarkan penelitian berjudul "In office retrieval of Intrauterine contraceptive devices with missing strings" dalam jurnal Contraception tahun 2011. 

Pemeriksaan rutin setiap bulan bisa dilakukan di antara periode menstruasi. Karena ada kemungkinan lebih besar IUD terlepas selama menstruasi, mengecek pembalut atau tampon juga diperlukan untuk memastikan IUD tidak keluar. 

Baca Juga: 5 Mitos Kontrasepsi yang Banyak Dipercaya tapi Ternyata Salah

4. Kapan harus menemui dokter?

Cara Mengecek Posisi Benang IUD yang Sulit Ditemukanilustrasi menstruasi (topsante.com)

Jika benang yang ditemukan setelah pemeriksaan mandiri terlalu pendek atau panjang, segera jadwalkan konsultasi ke dokter untuk memeriksa ulang status IUD.

Bagi pengguna IUD hormonal, melihat perbedaan saat menstruasi bisa memberikan tanda posisi IUD. Menstruasi yang menjadi lebih berat dari waktu ke waktu bisa menjadi tanda bahwa IUD telah terlepas atau tidak terpasang pada tempatnya.

Bila tidak dapat menemukan benang ataupun mengalami gejala lain di bawah ini, maka sebaiknya segera diskusikan dengan dokter:

  • Demam atau kedinginan. 
  • Kram yang berlangsung lama. 
  • Bau yang tidak biasa dari vagina. 
  • Pendarahan abnormal atau keluarnya cairan dari vagina.

5. Bagaimana cara dokter menemukan benang IUD?

Dilansir Medical News Today, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan panggul untuk menemukan benang IUD yang tidak dapat ditemukan. Selama pemeriksaan, perangkat kolposkop dan cytobrush akan digunakan.

Kolposkop adalah alat pembesar yang membantu dokter melihat serviks dari dekat, sedangkan cytobrush adalah kapas panjang yang sering digunakan tenaga kesehatan untuk prosedur Pap smear. 

Jika IUD tidak dapat ditemukan dengan metode ini, dokter mungkin akan beralih menggunakan perangkat ultrasound untuk mencarinya. Cara lain adalah melalui rontgen untuk memastikan bahwa IUD tidak menembus rahim. Bila IUD masih tidak ditemukan, maka kemungkinan IUD keluar dari vagina tanpa disadari orang yang bersangkutan.

6. Langkah lanjutan setelah IUD ditemukan

Cara Mengecek Posisi Benang IUD yang Sulit Ditemukanilustrasi pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (flickr.com/alanagkelly)

Bila pemeriksaan dokter menunjukkan IUD terpasang, maka tidak ada lagi yang perlu dilakukan kecuali bila pasien ingin melepasnya. Pada kasus IUD yang dinyatakan hilang, maka dokter dapat menggantinya.

Sementara itu, IUD yang ditemukan tidak sejajar atau tidak terpasang secara semestinya akan dilepas terlebih dahulu sebelum dipasang kembali. Prosedur ini dimulai dengan penggunaan misoprostol untuk membantu melebarkan serviks, lalu pasien akan diberi bius lokal untuk mencegah rasa sakit di leher rahim. Pereda nyeri juga diberikan untuk membantu mencegah kram.

Setelah serviks terbuka cukup lebar, dokter akan menggunakan forsep untuk mengeluarkan IUD. Dalam banyak kasus, dokter akan memasukkan IUD baru setelah melepas yang pertama. 

IUD memiliki benang untuk memudahkan penggunanya mengetahui status keberadaan alat tersebut di dalam rahim.Terkadang, perempuan melaporkan tidak dapat menemukan benang IUD yang meskipun ini tidak umum, tetapi tetap bisa terjadi.

Mengetahui cara mengecek posisi benang IUD dapat membantu memastikan apakah IUD masih terpasang di tempatnya. Tindakan medis lanjutan juga dapat dipertimbangkan setelah memeriksa posisi IUD secara mandiri. Pastikan untuk menjaga kebersihan dan hati-hati selama proses pengecekan, ya. 

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya