Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihan

Alat kontrasepsi permanen dan aman buat pria

Selain kondom, alat pencegah kehamilan yang diperuntukkan bagi pria adalah vasektomi.

Bila kondom adalah kontrasepsi eksternal, maka vasektomi bekerja secara internal. Artinya, vasektomi membutuhkan prosedur medis terhadap alat vital pria guna mencegah kehamilan selama penetrasi. Vasektomi bersifat permanen.

Bagaimana prosedur vasektomi dan apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan? Temukan jawabannya lewat ulasan berikut ini, ya.

1. Apa itu vasektomi?

Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihanilustrasi vasektomi (alkabirhealthcare.com)

Vasektomi adalah prosedur pembedahan pada penis dengan cara memutus atau menutup tabung yang membawa sperma (vas deferens) untuk mencegah sperma meninggalkan tubuh.

Dengan terpotongnya saluran sperma, ini mencegah sperma masuk air mani saat ejakulasi. Tanpa adanya sperma ketika melakukan seks penetrasi, maka kehamilan tidak bisa terjadi.

Prosedur ini ditujukan untuk mencegah kehamilan secara permanen. Tenang, pria tetap bisa mengalami orgasme dan ejakulasi, kok!

2. Prosedur

Kebanyakan vasektomi dilakukan oleh ahli urologi sebagai spesialis yang berfokus pada kondisi yang memengaruhi saluran kemih dan kesehatan reproduksi pria.

Menurut Urology Care Foundation, ada dua jenis metode vasektomi:

  • Vasektomi konvensional

Untuk vasektomi konvensional, satu atau dua sayatan kecil dibuat di kulit skrotum untuk mencapai vas deferens.

Vas deferens dipotong dan sebagian kecil dapat dikeluarkan, meninggalkan celah pendek di antara kedua ujungnya.

Selanjutnya, ahli urologi mungkin memotong ujung vas dan kemudian mengikat ujung yang dipotong atau menaruh beberapa jaringan di antara keduanya.

Langkah-langkah ini kemudian diulangi pada vas deferens lainnya, baik melalui potongan yang sama atau melalui potongan baru.

Potongan skrotum dapat ditutup dengan jahitan yang dapat larut atau dibiarkan menutup sendiri.

  • Vasektomi tanpa pisau bedah

Ahli urologi meraba vas deferens di bawah kulit skrotum dan menahannya dengan penjepit kecil.

Sebuah lubang kecil dibuat di kulit dan direntangkan sehingga vas deferens dapat diangkat keluar dengan lembut. Kemudian dipotong, diikat atau menggunakan panas, dan dipasang kembali.

Prosedur vasektomi diawali dengan pemberian bius lokal, jadi bisa dipastikan bahwa ini tidak akan menimbulkan rasa sakit selama proses pembedahan.

3. Seberapa efektif vasektomi dalam mencegah kehamilan?

Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihanilustrasi orang memegang test pack (pexels.com/RDNE Stock project)

Vasektomi adalah salah satu pengendali kelahiran yang paling efektif. Menurut American Urological Association, kehamilan hanya terjadi sekitar 1 dari 2.000 pasangan yang telah menjalani vasektomi. Artinya, prosedur ini hampir 100 persen efektif dan tingkat kegagalannya paling kecil di antara jenis kontrasepsi lainnya.

Meski demikian, dalam kasus yang jarang, kehamilan masih mungkin terjadi, yakni dalam kondisi saat vas deferens dapat bergabung kembali dan sperma bisa tersalurkan melalui ejakulasi.

Perlu digarisbawahi bahwa vasektomi tidak bisa langsung bekerja. Sperma yang ada harus dibersihkan dari dalam tubuh. Selama sterilisasi, sekitar tiga bulan pascaoperasi, pasangan harus tetap menggunakan kontrasepsi lainnya saat berhubungan intim. Penting untuk mendapatkan hasil lewat pemeriksaan dokter sebelum menganggap vasektomi telah berhasil.

4. Kelebihan vasektomi

Berdasarkan uraian Planned Parenthood, vasektomi setidaknya memiliki tiga keunggulan yang menonjol, di antaranya:

  • Permanen: Dengan tingkat efektivitas lebih dari 99 persen mengendalikan kelahiran, vasektomi dirancang untuk bekerja secara permanen. Vasektomi mencegah kehamilan 24/7 selama sisa hidup dan cocok untuk pasangan yang tidak berencana lagi untuk memiliki keturunan.
  • Memberikan kenyamanan: Prosedur vasektomi yang telah dinyatakan berhasil memberikan keleluasan bagi pasangan karena tidak perlu melakukan hal lain untuk mencegah kehamilan.
  • Membuat seks lebih baik: Vasektomi adalah kontrasepsi yang tidak membutuhkan perhatian lebih, sehingga tidak akan mengganggu prosesi bercinta. Pasangan bisa meninggalkan kekhawatiran akan risiko kehamilan. Terlebih lagi, vasektomi tidak mengacaukan hormon atau gairah seks. Jadi, pria dipastikan bisa mencapai orgasme dan ejakulasi tanpa masalah. Atas dasar itulah vasektomi berpeluang membuat seks terasa lebih baik. 

Baca Juga: 5 Metode Kontrasepsi yang Wajib Diketahui Pasangan Pengantin Baru

5. Kekurangan vasektomi

Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihanilustrasi penggunaan kondom (unsplash.com/Deon Black)

Seperti alat kontrasepsi pada umumnya, vasektomi juga memiliki beberapa kekurangan, meliputi: 

  • Tidak bisa dibatalkan: Vasektomi yang dirancang permanen tidak dapat dibatalkan ketika prosedur sudah dilakukan. Bahkan, bila dilakukan penyambungan vas deferens, kesuburan pria mungkin tidak akan kembali seperti semula. Operasi reversibel vasektomi dinilai rumit, memakan banyak biaya, dan tidak selalu berhasil. Vasektomi hanya boleh dijalani setelah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak.
  • Memiliki risiko kesehatan: Secara keseluruhan vasektomi dinyatakan sangat aman, tetapi seperti prosedur medis lainnya, terdapat kemungkinan risiko. Risiko umumnya adalah infeksi namun ini bisa diobati. Risiko lainnya bisa berupa rasa sakit, pendarahan, memar, atau pembengkakan setelah operasi.
  • Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS): Vasektomi tidak dapat mencegah penyebaran IMS. Kontak kulit dan air mani masih dapat menularkan IMS. Cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dan pasangan adalah dengan menggunakan kondom serta melakukan pemeriksaan secara teratur. 

6. Potensi efek samping

Sangat wajar untuk mengalami ketidaknyamanan selama beberapa hari setelah vasektomi. Rasa sakit yang tidak kunjung hilang hanya dialami 1–2 persen pria yang menjalani prosedur ini. Beberapa efek samping pascaoperasi vasektomi seperti yang dijelaskan dalam laman WebMD meliputi:

  • Rasa sakit atau tekanan yang tidak nyaman pada testis. 
  • Granuloma sperma, yaitu peradangan yang menyebabkan benjolan keras karena bocornya sperma.
  • Spermatocele, yakni kista yang terjadi dalam tabung yang mengumpulkan sperma (vas deferens).
  • Hidrokel, yaitu kantung cairan di sekitar testis yang menyebabkan pembengkakan pada skrotum.

Mengonsumsi obat pereda nyeri dan mengompres area yang memar menggunakan es batu dapat membantu. Namun, bila masih terasa sakit setelah minum obat pereda nyeri, segera hubungi dokter.

7. Pemulihan setelah vasektomi

Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihanilustrasi pria konsultasi mengenai vasektomi (pexels.com/cottonbro)

Ahli urologi akan memberikan instruksi perawatan setelah prosedur vasektomi. Kebanyakan pria bisa kembali beraktivitas normal setelah istirahat selama seminggu. Dilansir National Health Service, beberapa hal yang perlu diperhatikan selama masa pemulihan adalah:

  • Penggunaan celana dalam: Disarankan untuk mengenakan pakaian dalam ketat atau cawat olahraga selama beberapa hari pertama untuk membantu menopang skrotum. Penggunaannya pada siang dan malam hari dapat meredakan ketidaknyamanan dan pembengkakan. Pastikan untuk mengganti pakaian dalam setiap harinya. 
  • Kebersihan: Guna menjaga kebersihan tubuh, pria yang baru saja menjalani vasektomi tetap diperbolehkan untuk mandi. Namun, lebih baik untuk memastikannya dengan dokter terlebih dahulu. Jangan lupa untuk mengeringkan area genital dengan lembut dan secara menyeluruh. 
  • Kembali bekerja: Sebagian besar pria yang menjalani vasektomi dapat kembali bekerja setelah 1–2 hari beristirahat penuh. Hindari olahraga berat dan angkat beban setidaknya seminggu pascaoperasi untuk mencegah komplikasi.  
  • Berhubungan seksual: Menemukan darah dalam air mani dalam beberapa ejakulasi pertama setelah vasektomi dinilai umum. Itu tidak berbahaya, tetapi tetap dianjurkan untuk menghindari aktivitas seksual selama tujuh hari pertama pascaoperasi. Penggunaan kontrasepsi lain tetap harus dilaksanakan selama menunggu sperma dikosongkan dalam vas deferens. 

8. Cara mengetahui keberhasilan vasektomi

Vasektomi: Prosedur, Keunggulan, Kekurangan, Pemulihanilustrasi sel sperma (scitechdaily.com)

Sekitar 12 minggu setelah prosedur, sampel air mani dari pria yang menjalani vasektomi akan diuji kandungan spermanya. Apabila tes menunjukkan hasil bahwa tidak ada lagi sperma dalam air mani, maka vasektomi dianggap berhasil dan pasangan bisa berhenti menggunakan kontrasepsi tambahan.

Sebagian pria mungkin memerlukan dua kali tes hingga benar-benar dipastikan bahwa tidak ada sperma lagi dalam air mani. Bahkan, jika pria terus memiliki sejumlah kecil sperma, ia dinyatakan tidak dapat membuat pasangannya hamil karena spermanya tidak bergerak.

Tes ini juga bisa membantu mengidentifikasi kasus langka saat vas deferens secara alami bergabung kembali. Kebanyakan ahli urologi menyarankan menunggu memeriksa air mani setelah 3 bulan atau 20 kali ejakulasi. Sangat penting untuk tidak berasumsi vasektomi telah bekerja efektif sampai analisis air mani membuktikannya.

Vasektomi sebagai salah satu metode pencegah kelahiran dengan tingkat keberhasilan yang tinggi memiliki konsekuensi berlaku seumur hidup.

Keputusan untuk melakukan vasektomi harus didiskusikan dengan pasangan, dan berasal dari keyakinan untuk tidak akan atau tidak lagi ingin memiliki anak.

Kalau kamu dan pasangan telah memutuskan menjalani vasektomi, prosedur itu merupakan opsi yang efektif, aman, dan lebih terjangkau daripada kebanyakan kontrasepsi lainnya.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Vasektomi, Bisa Turunkan Kenikmatan Bercinta?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya