5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!

PCOS bisa memengaruhi kesuburan perempuan

Apakah kamu pernah mendengar PCO dan PCOS? Jika belum memiliki gambaran, secara singkat, keduanya merupakan permasalahan sistem reproduksi perempuan. Walaupun terdengar serupa, sebenarnya PCO dan PCOS adalah masalah yang berbeda, lho.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, angka kejadian PCOS sebanyak 15 persen dari perempuan usia subur. PCOS perlu ditangani dengan baik supaya tidak berimbas pada risiko kesehatan jangka panjang. 

Hanya berbeda satu huruf, nyatanya kedua penyakit perempuan ini sangat berbeda. Apa saja perbedaan PCO dan PCOS? Supaya tidak salah, mari kita simak penjelasan berikut.

1. Apa itu PCO?

5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!ilustrasi sistem reproduksi (pexels.com/Nadezhda Moryak)

PCO (polycystic ovaries) adalah kondisi adanya kantung berisi cairan di dalam indung telur (ovarium). Keadaan ini umum dialami oleh kaum perempuan. Istilah PCO biasa terkenal dengan sebutan kista ovarium (ovarium cyst).

Ovarium berfungsi memproduksi sel telur (ovum) serta hormon reproduksi, yaitu estrogen dan progesteron. Dilansir laman Healthline, PCO sering dialami oleh perempuan setidaknya satu kali seumur hidupnya.  

2. Apa itu PCOS?

5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!ilustrasi gangguan PCOS (pexels.com/Alina Blumberg)

Sementara itu, PCOS (polycystic ovarian syndrome) merupakan gangguan ketidakseimbangan hormon pada perempuan usia subur. Kondisi PCOS menyebabkan tubuh menghasilkan hormon androgen lebih tinggi dari pada perempuan normal. Padahal, androgen yang dominan umumnya dimiliki oleh laki-laki.

Apa dampak hormon androgen tinggi bagi perempuan? Apabila kadar hormon tersebut tinggi, siklus menstruasi pun bisa terganggu. Bahkan, gangguan PCOS memengaruhi kesuburan kaum hawa.

Baca Juga: 7 Pilihan Pengobatan untuk Perempuan dengan PCOS

3. Gejala PCO dan PCOS

5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!ilustrasi PCOS, salah satu penyebab anovulasi (pixabay.com/Saranya7)

Gejala PCO kerap tidak dirasakan oleh sebagian besar perempuan. Rasa tidak nyaman muncul apabila kantong berisi cairan membesar atau pecah. Dilansir dari laman Mayo Clinic, gejala kista ovarium berupa nyeri panggul, rasa penuh pada perut, serta kembung.

Waspada, jika kamu merasakan nyeri perut atau panggul parah disertai demam, napas cepat, lemas, berkeringat dingin secara tiba-tiba. Segera berobat ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan tepat.

Lalu, bagaimana gejala PCOS? Dilansir dari laman Medline Plus, gejala PCOS antara lain:

  • Periode menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi;
  • Infertilitas;
  • Nyeri pinggul;
  • Tumbuh rambut berlebih di wajah, dada, perut, atau paha;
  • Berat badan bertambah;
  • Kulit berminyak dan berjerawat.

4. Perbedaan penyebab

5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!ilustrasi insulin (unsplash.com/David Moruzzi)

Jenis PCO bersifat fisiologis dan patologis (tidak normal).  Kista ovarium yang berkembang secara alami disebut kista fungsional. Muncul kista fisiologis berkaitan dengan siklus menstruasi.

Sel telur tumbuh dilindungi oleh folikel yang berisi cairan. Indung telur melepaskan sel telur setiap bulannya dan cairan akan folikel menyusut. Namun, terdapat kondisi folikel tidak mengeluarkan cairan, membengkak, lalu menjadi kista.

Kista patologis tidak disebabkan oleh siklus menstruasi. Kista patologis muncul akibat pertumbuhan sel tidak normal. Jenis kista ini dapat tumbuh membesar, pecah, dan menghalangi sirkulasi darah ke ovarium. Beberapa tipe kista patologis, yaitu kista dermoid, cystadenoma, serta endometrioma.

Sedangkan, PCOS belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, peningkatan hormon androgen pada perempuan berhubungan dengan faktor keturunan, resistensi insulin, serta peradangan ringan.

5. Komplikasi PCO dan PCOS

5 Perbedaan PCO dan PCOS, Jangan sampai Keliru!ilustrasi tidak subur (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kasus PCO secara alami dapat sembuh tanpa pengobatan. Walaupun jarang terjadi, kista ovarium dapat menimbulkan komplikasi berupa torsi ovarium dan kista pecah. PCOS memiliki efek kesehatan jangka panjang yaitu ketidaksuburan, sindrom metabolik, sleep apnea, risiko kanker endometrium, serta depresi.

Setelah mengenal PCO dan PCOS, ternyata gangguan kesehatan reproduksi perempuan beragam. Tak ada salahnya berkonsultasi ke dokter apabila menemui tanda dan gejala tidak wajar pada sistem reproduksi.

Baca Juga: Bagaimana PCOS Memengaruhi Kehidupan Seks Perempuan?

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya