Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

ilustrasi berhubungan seks (IDN Times/Arief Rahmat)

"Musim hujan, kalau gak gemuk, ya hamil."

Pernah dengar ada yang bilang begitu? Ternyata, pandangan tersebut bukan hal yang aneh. Pada dasarnya, para ilmuwan pun mengiyakan bahwa suhu dingin memiliki korelasi erat dengan aktivitas seksual yang tinggi.

Karena di Indonesia tidak ada musim salju, maka musim hujan yang sendu dan dingin yang menjadi sasarannya. Kok, bisa?

1. Seks menghasilkan kehangatan

ilustrasi melakukan hubungan seks (unsplash.com/Womanizer Toys)

Oke, yang pertama, seks memang menghangatkan tubuh. Bayangkan, sedang dingin-dingin, enaknya memang berpelukan manja dengan pasangan.

Profesor psikologi di St. Francis College, Amerika Serikat (AS), Marisa Cohen, Ph.D., menuliskan dalam bukunya, From First Kiss to Forever: A Scientific Approach to Love, bahwa adalah hal manusiawi untuk mencari kehangatan saat musim dingin. Nah, kehangatan tersebut dapat diraih lewat aktivitas seksual.

"Ketika sedang kedinginan, manusia menginginkan kehangatan dan kedekatan, dan hal tersebut bisa mengarah pada keinginan untuk bermesraan dengan yang tersayang dan berhubungan seks," ujar Cohen.

Saat dingin, manusia cenderung mencari kehangatan. Jika pasangan tidak memberikannya, otomatis mereka merasa "dingin" (akan dijelaskan pada beberapa poin selanjutnya). Ia juga mengatakan bahwa waktu bersama dengan orang lain, terutama yang tersayang, maka ada "kehangatan" tersendiri.

"Secara psikologis, kebersamaan dan rasa memiliki memberimu kehangatan," sebut Cohen.

2. Pasangan jadi terlihat lebih menarik

Editorial Team

Tonton lebih seru di