Vulva, yang merupakan bagian luar alat kelamin perempuan, sangat rentan terhadap iritasi dan infeksi. Bahkan ketika sudah menjaga kebersihan vulva sekalipun, produk kebersihan dapat menyebabkan iritasi. Iritasi ini merupakan bentuk dermatitis kontak yang disebut vulvitis.
Setiap perempuan bisa terkena vulvitis, terutama jika memiliki alergi, sensitivitas, infeksi, atau penyakit yang membuat mereka lebih rentan. Perempuan praremaja dan pascamenopause memiliki risiko lebih tinggi karena mereka cenderung memiliki kadar estrogen yang lebih rendah.
Biasanya vulvitis bukan masalah serius, meskipun ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit terus-menerus. Terkadang, vulvitis merupakan gejala dari infeksi menular seksual atau infeksi jamur.
Apabila kamu mengalami iritasi selama beberapa hari, sebaiknya temui dokter. Perawatan akan tergantung pada penyebab vulvitis.