Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Film Aksi Hollywood yang Dicekal di Beberapa Negara, Kenapa?

cuplikan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)
cuplikan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)

Film yang mengalami pencekalan di beberapa negara menjadi bukti bahwa seni terkadang menjadi korban batasan budaya atau pandangan tertentu. Tak jarang film-film tersebut menemui kesulitan untuk mendapatkan izin tayang di seluruh dunia. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan, termasuk kontroversi atau pandangan sosial yang tidak selaras dengan norma di suatu negara.

Menariknya, meskipun genre aksi sering dianggap sebagai tontonan yang mendebarkan, beberapa film aksi malah menjadi subjek larangan di beberapa negara. Ini seakan menunjukkan bahwa ketegangan atau konten tertentu dalam film aksi dapat memicu reaksi yang kontroversial di beberapa bagian dunia.

Berikut ini deretan film aksi Hollywood yang dicekal di negara tertentu karena berbagai alasan dan beberapa di antaranya mungkin mengejutkan.

1. Ben-Hur (1959) pernah dilarang tayang di negara-negara Liga Arab karena salah satu aktrisnya berkebangsaan Israel

cuplikan film Ben-Hur (dok. Warner Bros/Ben-Hur)
cuplikan film Ben-Hur (dok. Warner Bros/Ben-Hur)

2. Penggambaran warga Kuba yang tidak benar, membuat Red Dawn (1984) dicekal di negara yang pernah berkonflik dengan Amerika Serikat tersebut

cuplikan film Red Dawn (dok. MGM Studio/Red Dawn)
cuplikan film Red Dawn (dok. MGM Studio/Red Dawn)

3. Golden Eye (1995) juga tidak diperbolehkan beredar di Kuba karena menggambarkan Soviet dalam konteks negatif

cuplikan film GoldenEye (dok. Paramount Pictures/GoldenEye)
cuplikan film GoldenEye (dok. Paramount Pictures/GoldenEye)

4. Dibintangi Keanu Reeves, The Matrix Reloaded (2003) pernah dilarang di Mesir karena bertema kekerasan dan agama

cuplikan film The Matrix Reloaded (dok. Warner Bros/The Matrix Reloaded)
cuplikan film The Matrix Reloaded (dok. Warner Bros/The Matrix Reloaded)

5. Bahrain dan Kuwait mencekal film The Kingdom (2007) karena dinilai tidak akurat mengenai serangan Khobar Towers

cuplikan film The Kingdom (dok. Universal Pictures/The Kingdom)
cuplikan film The Kingdom (dok. Universal Pictures/The Kingdom)

6. The Dark Knight (2008) dilarang di Hong Kong 14 tahun setelah rilis. Alasannya karena penggambaran kota tersebut yang tidak sesuai realita

cuplikan film The Dark Knight (dok. Warner Bros/The Dark Knight)
cuplikan film The Dark Knight (dok. Warner Bros/The Dark Knight)

7. Kamboja mencekal Kingsman: The Golden Circle (2017) karena karakter antagonisnya digambarkan pernah berkemah di negara tersebut

cuplikan film Kingsman: The Golden Circle (dok. 20th Century Fox/Kingsman: The Golden Circle)

8. Eternals (2021) dilarang di beberapa negara Timur Tengah karena menampilkan pernikahan sesama jenis

cuplikan film Eternals (dok. Marvel Studio/Eternals)
cuplikan film Eternals (dok. Marvel Studio/Eternals)

9. Adanya karakter LGBT, membuat Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) dicekal di beberapa negara Timur Tengah

cuplikan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)
cuplikan film Doctor Strange in the Multiverse of Madness (dok. Marvel Studio/Doctor Strange in the Multiverse of Madness)

10. Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) dilarang di beberapa negara Arab karena menampilkan bendera transgender

cuplikan film Spider-Man: Across the Spider-Verse (dok. Marvel Studio/Spider-Man: Across the Spider-Verse)
cuplikan film Spider-Man: Across the Spider-Verse (dok. Marvel Studio/Spider-Man: Across the Spider-Verse)

Setiap negara tentu memiliki norma sosial yang mungkin berbeda dari wilayah lain. Sehingga deretan film aksi Hollywood di atas bisa dicekal di beberapa negara karena dinilai cukup kontroversial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us