Bicara film festival sepertinya ini adalah topik yang paling disuka pecinta film. Beda dengan film-film box office, tak banyak yang tertarik menontonnya. Padahal, dengan minim nama tenar dan ide cerita yang di luar kebiasaan, film-film festival punya nilai lebih tersendiri.
Butuh tontonan yang segar dengan cerita yang out of the box, catat dulu sepuluh film festival yang baru dan akan rilis dalam waktu dekat berikut.
Film period-thriller ini merupakan karya sutradara Jennifer Kent yang sebelumnya sukses lewat film The Babadook (2014). Masih berlatarkan Australia, kali ini penonton akan diajak menyusuri kehidupan Claire yang hidup di tahun 1825 bersama suami dan putranya yang masih bayi.
Kehidupannya terusik ketika tentara Inggris datang. Salah satunya, seorang komandan yang ambisius dan akhirnya melampiaskan amarahnya pada Claire dan keluarganya.
Claire akhirnya mengajak salah satu pemuda Aborigin yang tersisa untuk membalas dendam atas kejahatan sang komandan. Film ini diputar di Sydney Film Festival dan Venice International Film Festival.
Tanggapan penonton dan kritikus pun sama, film ini salah satu film dengan konsep yang kuat dan performa akting yang total.
Film ini menjadi salah satu primadona di Cannes 2019 lalu. Bergenre komedi dengan sentuhan dokumenter, kamu pun akan diajak menyusuri Palestina lewat kacamata sang sutradara, Elia Suleiman.
Berbentuk sebuah sindiran dan komedi sarkas, film ini mengisahkan seorang pria yang meninggalkan Palestina untuk memulai hidup baru yang lebih baik. Ironisnya, ia justru menemukan masalah yang sama di tempat barunya.
Masih dari Cannes, ada satu film yang bakal menarik perhatianmu. Apalagi jika kamu penggemar film bertemakan sejarah Perang Dunia II.
Ceritanya tentang seorang pria yang memiliki status conscientious objector, yaitu orang yang bersikukuh tak mau terlibat dalam perang karena kepercayaan atau nilai yang ia pegang. Biasanya orang-orang ini akan dialihtugaskan ke pos lain selain militer, bisa sebagai petugas medis atau lainnya.
Sialnya, bukannya dapat haknya, pria ini justru dipenjara karena tak bersedia menjadi bagian pasukan Nazi yang sudah menduduki Belgia saat itu. Dari teaser trailernya saja, film karya Terrence Malick ini tampak menjanjikan. Harus masuk wish-list.
Ricky dan Abbie adalah sepasang suami istri dengan dua anak yang selama ini mengandalkan pekerjaan kontrak mereka. Ricky adalah seorang pengantar paket yang diberi target ketat tiap harinya.
Belum lagi, ia juga harus menyewa van perusahaan untuk mengantar paketnya. Sementara, sang istri adalah perawat panggilan yang dapat pekerjaan dengan mendatangi pasien yang menyewa jasanya.
Film ini mengisahkan perjuangannya mencari nafkah di tengah tren gig economy yang kini sedang tren. Di sisi lain mereka harus mengimbangi kesibukan itu untuk jadi orang tua yang baik. Diputar perdana di Cannes Festival Mei lalu, film ini menuai pujian.
Bukan film musikal klasik yang biasa kita dengar, Les Miserables yang diputar di Cannes Festival 2019 ini terinspirasi dari sebuah kekacauan yang terjadi di Perancis tahun 2005. Kekacauan yang terjadi selama tiga minggu ini melibatkan para pemuda imigran asal Afrika.
Tidak diambil dari sudut pandang pemuda, film ini justru mengajak penonton mengikuti perjalanan Stephane yang masuk dalam pasukan khusus di kepolisian. Film ini pun dapat pujian untuk ceritanya yang berani dan eksplorasi karakternya yang memukau.
Masih dari Cannes, ini adalah sebuah film yang mengisahkan kehidupan seorang remaja muslim di Belgia. Sebelumnya, ia hanya remaja biasa, tetapi lama kelamaan ia mendalami ajaran radikalisme yang membuatnya nekat merencanakan pembunuhan pada seorang gurunya atas nama ajaran yang dianutnya.
Meski tak menang jadi film terbaik di festival tersebut, sutradara film ini berhasil meraih penghargaan.
Cristi adalah seorang polisi Rumania yang selama ini seringkali bekerjasama dengan mafia. Ia terpaksa menerima sebuah tugas membebaskan pria bernama Zsolt. Tugasnya menjadi rumit, sebab gerak-geriknya diawasi oleh kepolisian Rumania yang sudah mencurigainya.
Ia pun dikirim ke sebuah pulau di Spanyol bernama La Gomera untuk mempelajari sebuah bahasa kuno agar bisa terus berkomunikasi dengan komplotan mafia yang menugasinya.
Di Dakar, Senegal, Suleiman bekerja di sebuah proyek konstruksi. Ia kemudian menjalin kasih dengan seorang gadis. Namun, saat gajinya tak kunjung dibayarkan, ia bersama rekan-rekannya pun pergi mengarungi samudera untuk mencari kehidupan yang lebih baik sebagai imigran ilegal. Ia meninggalkan Ada, kekasihnya begitu saja.
Meski tampak sederhana, ada banyak kejutan dan pelajaran hidup yang bisa diambil dari film ini. Tak heran kalau ratingnya pun cukup tinggi.
Antara konyol dan aneh, film ini mengisahkan tiga sahabat yang nekat pergi ke Sarajevo, Bosnia untuk mencari tahu pertanyaan yang mengusik salah satu dari mereka. Ini semua bermula dari seorang kakek tua yang tiba-tiba menyapa Joachim dan mengaku mengenalnya sebagai salah satu sobatnya yang meninggal dalam perang Bosnia bertahun-tahun lalu.
Anehnya, tanggal meninggal sang tentara sama persis dengan tanggal lahir Joachim. Membuatnya yakin bahwa mungkin ia adalah reinkarnasi dari sosok tentara tersebut. Akankah Joachim menemukan jawaban dari rasa penasarannya?
Ditayangkan perdana di Sundance Festival, film ini mengisahkan dua pasang suami istri yang mengadopsi seorang anak dari Eritrea bernama Luce.
Mengasuhnya sejak kecil, mereka yakin bahwa si anak sudah sembuh dari trauma masa kecilnya dan kini menjadi sosok remaja berbakat dan unggul di sekolah. Hingga suatu hari, sang guru menemukan sebuah esai karya Luce yang membuka tabir dan sisi kelamnya.
Meski menggaet beberapa nama tenar seperti Naomi Watts dan Octavia Spencer, film ini berhasil menjadi salah satu film festival terbaik yang menyajikan cerita di luar kebiasaan.
Kalau ngaku pecinta film sejati, jajaran film di atas pun harus ada dalam daftar wajib tonton milikmu.