Setiap manusia tentunya memiliki cita-cita dan harus berani mengejar apa yang dicita-citakannya. Sayangnya, tidak sedikit stereotipe tentang pembatasan peran perempuan masih menumbuhkan stigma bahwa perempuan tidak usah terlalu ‘muluk-muluk’ dalam menjalani kehidupan. Padahal, baik laki-laki maupun perempuan adalah sama-sama manusia yang bisa menjadi apapun yang diinginkannya.
Memanfaatkan waktumu #dirumahaja, inilah film-film bertemakan perempuan tangguh.
Film klasik Amerika yang sangat terkenal. Little Women diadaptasi dari novel kisah nyata sang penulis, Louisa May Alcott. Film ini menceritakan mengenai kehidupan keluarga bangsawan sederhana Amerika Serikat di tahun 1800-an. Jo, Beth, Amy, dan Beth adalah empat bersaudara yang merupakan tokoh utama dari film ini. Keempatnya merupakan potret perempuan tangguh dengan cara dan karakternya masing-masing.
Salah satu poin penting dalam film ini adalah kesetaraan gender bukan berarti perempuan bisa melakukan seperti apa yang dilakukan kaum pria, tetapi perempuan bisa melakukan apapun yang dilakukannya. Film ini banyak diadaptasi, tetapi yang paling mencuri perhatian adalah adaptasi di tahun 1994 dan 2019.
Sebuah film Prancis yang bercerita tentang Amélie, seorang pelayan sebuah restoran yang memiliki kepribadian sangat unik. Ia memiliki imajinasi yang tinggi dan suka menciptakan dunianya sendiri. Ia gemar menolong orang lain dan selalu memprioritaskan kebahagiaan orang lain. Lalu, bagaimana dengan kebahagiaannya sendiri?
Di film ini, penonton diajak untuk belajar dari tokoh Amélie yang tanpa pamrih selalu berusaha membahagiakan orang lain karena kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaannya juga. Tentu saja semesta tidak melupakan kebaikannya. Melalui ketulusannya tersebut, Amélie mendapatkan salah satu hal terindah di dalam hidupnya.
Bukan bercerita tentang lukisan Monalisa, melainkan seorang perempuan bernama Katherine Watson yang merantau untuk mengajar Sejarah Seni di salah satu kampus. Perjalanan karirnya tersebut menemui beberapa hambatan diantaranya dari para siswa-siswinya yang tidak bisa diatur. Namun, hal tersebut tidak membuat Katherine patah semangat.
Berbagai konflik datang antara ia dan muridnya maupun antar muridnya tersebut. Hal tersebutlah yang memotret berbagai pelajaran kepada para penonton tentang bagaimana menghadapi tantangan, mencintai diri sendiri, dan bagaimana kebahagiaan itu adalah tanggung jawab sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain.
Maggie berusia 32 tahun yang memiliki impian menjadi petinju profesional. Demi mencapai impiannya, Maggie berusaha untuk mendapatkan pelatih, yaitu Frank. Pada awalnya Frank tidak menerima karena ia tidak ingin mengajarkan seorang perempuan, tetapi pada suatu sebab akhirnya ia berubah pikiran. Million Dollar Baby memberikan pesan bahwa tidak sepatunya menyalahkan keadaan yang terjadi dalam kehidupan kita. Usia bukanlah penghambat bagi seseorang untuk meraih apa yang diinginkannya dan tentunya dengan diiringi kerja keras.
Andy memiliki cita-cita yang besar untuk bekerja sebagai editor majalah. Namun impiannya tersebut menemui tantangan, salah satunya adalah bosnya yang super galak. Tidak hanya mengajarkan tentang sikap profesional dalam bekerja, film ini juga mengingatkan akan pentingnya nilai dirimu yang tidak bisa digantikan oleh apapun.
Kehilangan ibu dan pernikahannya membuat Cheryl Strayed berada di masa-masa tergelap dalam hidupnya. Akhirnya, ia nekat memutuskan untuk berpetualang ekstrem seorang diri meski tanpa pengalaman sebelumnya. Wild memotret bagaimana sebuah perjalanan dapat menghasilkan berbagai kesan, seperti rasa cemas dan kesenangan. Namun, yang pasti adalah perjalanan dapat menguatkan dan menyembuhkan.
Film ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di Inggris Raya pada awal abad ke-20. Di masa ini tuntutan para perempuan menggunakan hak pilih untuk parlemen tidak kunjung dikabulkan. Maud, seorang aktivis yang juga tokoh utama dalam film ini mewakili gambaran kerasnya kehidupan perempuan di masa itu. Kekerasan dalam rumah tangga dan lingkungan kerja, kekerasan seksual, hingga keberpihakan hukum pada kaum laki-laki. Kegigihan dan solidaritas Maud bersama teman-teman seperjuangannya, akhirnya membuat para perempuan berhasil mendapatkan hak pilih pertama mereka di masa itu.
Berdasarkan kisah nyata, film ini menceritakan tentang 3 orang perempuan Amerika - Afrika yang berprofesi sebagai ahli matematika di NASA Langley Research Centre. Sesuai dengan tokoh utamanya, film ini mengisahkan tentang diskriminasi ras dan gender yang terjadi di tempat penelitian tersebut. Meski begitu, para perempuan ini tidak merasa rendah diri. Mereka tetap fokus pada pekerjaan mereka, tidak ragu untuk menjadi nomor satu, berani mengungkapkan pendapat, dan mendukung teman-teman perempuan mereka yang lain.
Film bergenre thriller ini menceritakan Maddie, seorang disabilitas yang tidak bisa mendengar dan berbicara. Maddie harus menjalani hidup penuh terror karena ada seorang pria bertopeng yang selalu bertindak mengancam hidupnya dan orang-orang sekelilingnya. Dengan kondisinya yang kekurangan tersebut, Maddie mampu lolos dari serangan terror tersebut. Kekurangannya tidak membuatnya tidak berdaya. Tetap berpikir dingin, tenang, dan fokus pada solusi merupakan kunci atas kesuksesan Maddie.
Latar cerita film ini terjadi di tahun 1990-an, jauh sebelum para Avengers terbentuk. Carol sebagai Captain Marvel tidak pernah ragu untuk terjun dalam pertarungan. Carol selalu percaya dengan dirinya sendiri, tidak membiarkan komentar buruk orang lain dan kegagalan melukai harga dirinya.
Di antara film tersebut, mana nih yang ingin kamu tonton pertama?