Para sineas memiliki satu mimpi yang sama yakni meninggalkan warisan yang abadi, di mana karya-karyanya dikenang lintas generasi bahkan setelah mereka tiada. Pier Paolo Pasolini, dengan segala kontroversinya, telah mencapai hal tersebut.
Sebelum terjun ke industri perfilman Italia pada awal 1950-an, Pasolini telah lebih dulu dikenal sebagai novelis dan penyair. Dalam karya literasinya, ia gemar memadukan dua hal yang bertolak belakang. Narasinya yang provokatif mengguncang pembacanya melalui subjek-subjek kelam dan radikal. Hal tersebut turut mempengaruhi gaya penyutradaraannya.
Meskipun karirnya terbilang singkat, Pasolini mengukir namanya dalam sejarah sinema sebagai sineas paling berani. Pasolini mengkritik isu politik dan norma sosial dalam tema eksperimental dengan brutal, menjadikan karya-karyanya berikut ini begitu menantang dan sulit untuk dinikmati.