Pada 1983, presiden Korea Selatan dan delegasinya mengunjungi Burma, sebuah bom yang ditanam oleh agen Korea Utara meledak, menewaskan beberapa pejabat tinggi. Peristiwa bersejarah ini disebut pemboman Rangoon. Untuk menyerang balik, lima pejabat Korea Selatan merencanakan operasi rahasia, dengan nama sandi Operation Cleansweep, untuk memasuki Korea Utara dan membunuh beberapa anggota tertinggi komando tinggi Utara.
Lee Jin Pyo (Kim Sang Joong) dan Park Moo Yeol (Park Sang Min) mengatur tim yang terdiri dari 21 orang untuk misi. Operasi tersebut berhasil, tetapi ketika pasukan berenang keluar dari Nampo ke kapal selam Angkatan Laut ROK, penembak jitu di atas kapal selam itu melepaskan tembakan ke arah mereka. Park yang sudah terluka mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan Lee. Lee berenang kembali ke pantai dan kembali ke Korea Selatan.
Berjanji untuk membalas dendam rekan-rekannya, Lee Jin Pyo menculik bayi laki-laki Moo Yeol dan menamainya Lee Yoon Sung (Lee Min Ho). Tujuh tahun kemudian, setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar doktor di Amerika Serikat di Massachusetts Institute of Technology, Yoon Sung kembali ke Korea Selatan untuk memenuhi rencana balas dendam ayah angkatnya.
Dia bekerja di Blue House sebagai ahli IT di bawah Tim Jaringan Komunikasi Nasional. Dia diperingatkan oleh Jin Pyo untuk tidak mempercayai siapa pun dan tidak pernah jatuh cinta. Saat bekerja di Blue House, Lee bertemu dengan pengawal Kim Na Na (Park Min Young). Akhirnya Na Na berpartisipasi dalam rencana balas dendam Lee, karena mereka menemukan bahwa mereka memiliki tujuan yang sama.