Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Olivia Rodrigo (instagram.com/oliviarodrigo)

Semua lagu pasti punya verse dan chorus, tetapi tidak semuanya dilengkapi bridge. Identik dengan lagu lawas, bridge memang mulai ditinggalkan. Buktikan saja lewat kemiripan lagu-lagu viral 2020-an seperti "ABCDEFU" (Gayle), "Espresso" (Sabrina Carpenter) dan "Birds of a Feather" (Billie Eilish). Bridge dipastikan absen dalam lagu-lagu itu. 

Salah satu faktornya adalah media sosial yang membuat orang lebih tertarik pada sesuatu yang cepat, pendek, dan minimalis. Menariknya, meski ada kecenderungan itu, gak sedikit kok lagu yang populer berkat bridge pada era ini layaknya beberapa tahun lalu. Sambil mengingat dan membuka khasanah musikmu, ini rekap beberapa lagu Barat yang pernah dan sedang viral gara-gara bridge briliannya. 

1. "That's So True" (Gracie Abrams)

Lagu pertama yang terbersit di kepala jelas "That's So True" punya Gracie Abrams. Baru rilis dan sedang viral di media sosial sepanjang November 2024, bagian dari lagu ini yang justru sering dikutip adalah bridgePada bagian itulah, emosi dari si empu lagu putus cinta itu meledak dengan hebat melebihi yang bisa ditampakkannya pada verse dan chorus. 

Made it out alive, but I think I lost it
Said that I was fine, said it from the coffin
Remember how I died when you started walking?
That's my life, that's my life
I'll put up a fight, taking out my earrings
Don't you know the vibe? Don't you know the feeling?
You should spend the night, catch me on your ceiling
That's your prize, that's your prize

2. "Drivers License" (Olivia Rodrigo)

Bukannya menggebu-gebu, bridge dari lagu debut sekaligus penanda permulaan kejayaan Olivia Rodrigo, “Drivers License" justru dinyanyikan dengan lembut. Meski begitu, kamu tetap bisa merasakan emosi negatif yang terpancar dari seseorang yang baru diselingkuhi. Bagian bridge ini adalah salah satu faktor sukses lagu tersebut, selain tentu konspirasi soal kisah cinta segitiga nyata di baliknya.   

Red lights, stop signs
I still see your face in the white cars, front yards
Can't drive past the places we used to go to
'Cause I still fuckin' love you, babe (Ooh, ooh-ooh, ooh, ooh-ooh)
Sidewalks we crossed
I still hear your voice in the traffic, we're laughing
Over all the noise
God, I'm so blue, know we're through
But I still fuckin' love you, babe (Ooh, ooh-ooh, ooh, ooh-ooh)

3. "Hands to Myself" (Selena Gomez)

Pendek, tapi berdampak besar adalah deskripsi tepat untuk bridge lagu "Hands to Myself"-nya Selena Gomez. Bridge dari lagu yang mengisahkan obsesi seseorang pada satu sosok ini memang bernuansa cegil banget. Kocak, tetapi langsung pada poinnya. Maknanya pun tersambung langsung dengan keseluruhan lagu. 

I mean I could, but why would I want to?

4. "Fatlip" (Sum 41)

Hanya empat bait dan repetitif, bridge dari lagu "Fatlip" milik band punk-rock Sum 41 ternyata punya efek yang besar untuk lagu tersebut. Pada eranya, lagu ini adalah simbol ketidakmapanan dan pemberontakan khas anak muda. Bagian bridge-nya jadi ikonik karena mengonfirmasi dan memperkuat makna lagu tanpa basa-basi. Kalau media sosial sudah ada pada perilisan lagu ini, mungkin bridge-nya akan dipakai orang untuk berbagai konten karena bisa diinterpretasikan dalam banyak konteks. 

Don't count on me to let you know when
Don't count on me, I'll do it again
Don't count on me, it's the point you're missing
Don't count on me, 'cause I'm not listening

5. "Firework" (Katy Perry)

Bagian pre-chorus dan chorus lagu "Firework" memang memorable, tetapi bridge-nya pun tak kalah berdampak. Pada bagian itulah, pendengar dimanjakan dengan rima brilian dari diksi yang dipilih penulis lagu. Tak pelak, lagu itu jadi salah satu yang mendefinisikan tahun 2010 selain lagu "Waka Waka (This Time for Africa)" yang dipopulerkan Shakira. 

Boom, boom, boom
Even brighter than the moon, moon, moon
It's always been inside of you, you, you
And now it's time to let it throu-ou-ough

6. "Dancing On My Own" (Robyn)

Setiap bagian dari lagu ikonik Robyn ini memang nyaman didengar, tetapi bridge-nya wajib dapat apresiasi lebih. Secara jitu, bridge lagu "Dancing On My Own" dinyanyikan dengan  lembut sehingga berhasil mencerminkan kekecewaan, patah hati, tetapi juga keikhlasan sekaligus. Gak heran kalau lagu ini dapat status legenda. 

So far away, but still so near
The lights go on, the music dies
But you don't see me standing here
I just came to say goodbye

7. "Like a Stone" (Audioslave)

Dirilis 6 tahun setelah band pertamanya, Soundgarden bubar, penulis lagu dan vokalis Audioslave, Chris Cornell dianggap berhasil membuat lagu yang mengombinasikan warna baru musiknya sekaligus legasi dari karya lawasnya lewat "Like a Stone". Selain chorus-nya yang brilian, bagian bridge-nya juga nagih buat mayoritas pendengar. Cornell seolah sedang memamerkan gaya vokal dan range nadanya yang superior itu. 

And on, I read until the day was gone
And I sat in regret of all the things I've done
For all that I've blessed and all that I've wronged
In dreams until my death, I will wander on

8. "Beautiful" (Christina Aguilera)

"Beautiful" adalah salah satu lagu tersukses Christina Aguilera sepanjang kariernya. Dilepas pada 2002, lagu ini dianggap melampaui waktunya karena sudah bicara feminisme dan inklusivitas saat dua isu itu belum umum dibicarakan seperti sekarang. Pada masa itu pula, bridge masih jadi elemen umum dalam lagu-lagu pop. Keberadaannya tidak aneh, tetapi spesifik untuk "Beautiful", bagian bridge berhasil memperkaya emosi dan memperdalam pesan lagunya. 

No matter what we do (No matter what we do)
No matter what we say (No matter what we say)
We're the song inside the tune (Yeah)
Full of beautiful mistakes
And everywhere we go (And everywhere we go)
The sun will always shine (The sun will always, always shine)
And tomorrow we might wake on the other side 

9. "Levitating" (Dua Lipa)

Disebut sebagai salah satu lagu terbaik Dua Lipa, "Levitating" juga dibuat dengan bridge brilian yang bikin pendengar ketagihan. Bridge tersebut jadi krusial karena rimanya yang asyik makin groovy saat dinyanyikannya dengan iringan backing vocal. Gak sedikit yang menanti-nantikan bagian itu saat memutar "Levitating". 

My love is like a rocket, watch it blast off
And I'm feeling so electric, dance my ass off
And even if I wanted to, I can't stop
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah
My love is like a rocket, watch it blast off
And I'm feeling so electric, dance my ass off
And even if I wanted to, I can't stop
Yeah, yeah, yeah, yeah, yeah

10. "Sk8er Boi" (Avril Lavigne)

Tidak hanya jadi jembatan antara chorus dan repetisi chorus, bridge dalam lagu "Sk8er Boi" juga berperan jadi twist dari plot lagu tersebut. Dari yang bicara dua sejoli yang gagal jadian karena perbedaan kelas dan kepribadian, Lavigne memasukkan karakter baru yang ditulisnya dengan kata ganti pertama. Ini langsung disusulnya dengan beberapa perubahan minor dalam lirik chorus dan otomatis mengubah banyak hal dari lagu tersebut. Gak heran kalau Avril Lavigne sampai sekarang disebut salah satu penulis lirik terbaik. 

Sorry, girl, but you missed out
Well, tough luck, that boy's mine now
We are more than just good friends
This is how the story ends
Too bad that you couldn't see
I see the man that boy could be
There is more than meets the eye
I see the soul that is inside

11. "Good Luck, Babe!" (Chappell Roan)

Bukannya di chorus, gong dari lagu viral Chappell Roan, "Good Luck, Babe!" justru berada di bagian bridge. Tepatnya pada akhir bridge yang berbunyi "I told you so". Ini seolah memperkuat keyakinannya kalau sang kekasih pasti menyesal sudah memilih meninggalkannya demi orang lain. Semua mantan langsung tertohok saat mendengarnya. 

When you wake up next to him in the middle of the night
With your head in your hands, you're nothing more than his wife
And when you think about me, all of those years ago
You're standing face to face with "I told you so"
You know I hate to say, "I told you so"
You know I hate to say, but, I told you so

12. "Cruel Summer" (Taylor Swift)

Tak berlebihan kalau menjuluki Taylor Swift sebagai ratu bridge. Hampir semua lagu ciptaannya dilengkapi bridge yang tak main-main secara kualitas. Ia pula musisi yang menciptakan tren speak-singing (menyanyi seperti bicara) dan biasanya itu dilakukannya pada bagian bridge. Salah satunya bisa kamu dengar jelas dalam lagu "Cruel Summer". Bicara tentang hubungan yang tak pasti, pada bagian bridge, Swift berhasil meluapkan rasa putus asa dan amarah seseorang dengan akurat. Bahkan lagu ini dijadikan referensi Olivia Rodrigo saat menulis bridge untuk lagu "Deja Vu". 

I'm drunk in the back of the car
And I cried like a baby comin' home from the bar (Oh)
Said, "I'm fine," but it wasn't true
I don't wanna keep secrets just to keep you
And I snuck in through the garden gate
Every night that summer just to seal my fate (Oh)
And I scream, "For whatever it's worth
I love you, ain't that the worst thing you ever heard?"
He looks up, grinnin' like a devil

Melihat belasan lagu lawas dan baru yang justru populer berkat bridge, rasanya sayang banget kalau musisi meninggalkan bagian itu saat menulis karya baru. Lebih setuju dipopulerkan lagi atau ditinggalkan saja untuk menghemat tenaga dan waktu? Apa pendapatmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team