12 Potret Kemesraan Valerie Thomas dengan Pacar Bulenya

Makin banyak saja artis-artis muda yang memamerkan kehidupan percintaannya di sosial media. Gejolak muda yang masih berapi-api membuat mereka ingin menunjukan eksistensi dirinya masing-masing. Anak muda masih haus pengakuan dan kebebasan.
Sebelum ini ada gaya pacaran Awkarin, Fay Nabila, dan Kesha Ratuliu yang menuai kontroversi. Netizen menilai gaya pacaran mereka terlalu berlebihan. Seperti tidak pantas dilakukan oleh pasangan yang belum sah dengan ikatan pernikahan.
Akhir-akhir ini giliran Valerie Thomas yang menjadi sorotan netizen. Sulung Jeremy Thomas ini tengah menempuh studi di London dan memiliki seorang pacar bule asal Perancis bernama Matej. Gaya berpacaran mereka mengikuti budaya Barat. Wajar jika netizen Indonesia mengkritisi setiap kemesraan yang mereka unggah di akun instagram pribadi masing-masing, @valerieethomas dan @matejcerny.
Mari kita intip bersama kemesraan Valerie dan Matej yang menuai kontroversi.
Cantiknya Valerie Thomas. Bibirnya seksi!

Ini dia pacar bule Valerie yang tampan.

Valerie kelihatan imut sekali bersanding dengan Matej yang jangkung.

Matej adalah seorang model. Tidak heran kalau pose fotonya ciamik.

Mereka tidak malu umbar kemesraan di mana saja.

Gaya berpakaian Valerie dinilai terlalu terbuka.

Serasi, ya. Yang cowok bule tulen, yang cewek blasteran bule.

Matej yang tinggal di Paris rutin mengunjungi Valerie di London.

Bahkan maskeran pun jadi seromantis ini. Duh...

Foto ini tuai banyak kritikan netizen. Bagaimana menurutmu?

Gagal fokus sama posisi kaki Valerie...

Matej juga sudah kenal dekat dengan ayah Valerie, Jeremy Thomas.

Bagi Valerie dan Matej, gaya pacaran mereka wajar-wajar saja. Karena mereka tinggal di lingkungan yang bebas dan sudah terbiasa dengan gaya hubungan macam itu. Tapi status Valerie yang masih warga Indonesia dan dibesarkan di negeri yang syarat adat ketimuran ini, menjadikannya dianggap tidak wajar bertingkah seperti itu.
Kehidupan Valerie dan Matej adalah hak mereka sepenuhnya. Tapi sekali mengumbarnya ke sosial media, harus siap jadi konsumsi publik. Adanya sosial media memang bagai pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan ruang bagi penggunanya berekspresi. Tapi di sisi lain memberikan keleluasaan juga bagi tiap-tiap orang untuk melakukan interaksi.