13 Rekomendasi Film Terbaik 2023 di KlikFilm, Hidden Gem Semua!

IMDb: 6,5

Rotten Tomatoes: 82 persen

Linoleum menceritakan Cameron Edwin (Jim Gaffigan), pembawa acara program anak-anak yang bermimpi menjadi astronot. Suatu hari, sebuah satelit jatuh dari langit dan mendarat di halaman belakang rumahnya. Cameron pun memutuskan untuk mewujudkan mimpinya dengan membangun sebuah roket dari satelit tersebut.

Namun, rencananya tak semudah yang dibayangkan. Istrinya, Erin (Rhea Seehorn), mengira ia mengalami krisis paruh baya dan ingin bercerai. Sementara putrinya, Nora (Katelyn Nacon), merasa tak lagi dekat dengan Cameron seperti dulu.

Seakan belum cukup, berbagai kejadian aneh mulai terjadi di sekitarnya. Salah satunya yakni kemunculan sosok tetangga yang mirip dengan dirinya. Apakah ia masih bisa menyelamatkan keluarganya di tengah keanehan yang terjadi?

IMDb: 7,0

Rotten Tomatoes: 85 persen

Penggemar thriller politik? Jika iya, mungkin kamu tak mau melewatkan film yang ditulis dan disutradarai oleh Tarik Saleh (The Nile Hilton Incident) ini. Film ini bercerita tentang Adam (Tawfeek Barhom), anak nelayan yang mendapat kesempatan untuk belajar di Universitas Al-Azhar di Kairo, pusat kekuatan Islam Sunni.

Di sana, ia terlibat dalam konflik antara eliet agama dan politik di Mesir, setelah kematian mendadak Imam Besar Al-Azhar yang memicu persaingan. Adam menjadi mata-mata untuk badan keamanan nasional yang berusaha memasang seorang syekh sebagai Imam Besar baru. Di satu sisi, ia juga harus menghadapi Syekh Negm (Makram Khoury), ulama netral yang difabel netra, dan Syekh Durani (Ramzi Choukair), ulama Salafi yang radikal.

IMDb: 6,6

Rotten Tomatoes: 88 persen

Secara garis besar, Il Buco mengisahkan eksplorasi sekelompok penjelajah terhadap salah satu gua terdalam di dunia, yakni Abismo Bifurto di Calabria, Italia Selatan. Namun, film arahan Michelangelo Frammartino (Le Quattro Volte) ini bukanlah film drama biasa. Film ini lebih condong ke dokumenter yang menunjukkan keindahan dan keajaiban alam, serta tantangan dan risiko yang dihadapi oleh para penjelajah gua.

Salah satu hal menarik dari film ini adalah kontras antara dua dunia yang berbeda: area perkotaan di Italia Utara tempat asal para penjelajah tersebut dan area pedesaan nan asri di Calabria. Lewat hal itu, penonton seolah-olah diajak untuk ikut serta dalam perjalanan, merasakan sensasi, ketegangan, dan kekaguman yang mereka alami. Cocok buat self healing, deh!

IMDb: 7,1

Rotten Tomatoes: 88 persen

Jika suka film-film komedi hitam, seperti The Lobster, Ingrid Goes West, dan The Favourite, kamu pasti juga bakal suka dengan film garapan Kristoffer Borgli ini. Film ini adalah sebuah satire yang menggigit tentang hubungan toksik dan narsisme. Selain itu, Sick of Myself juga menyoroti betapa mudahnya orang-orang memanipulasi dan dieksploitasi oleh media sosial dan industri hiburan di zaman sekarang.

Protagonis dalam film ini adalah Signe (Kristine Kujath Thorp), barista yang merasa tersaingi oleh kesuksesan kekasihnya, Thomas (Eirik Sæther). Berbagai cara ditempuhnya untuk mendapatkan perhatian, dari membuat dirinya diserang anjing sampai mengacaukan pidato Thomas di sebuah acara. Puncaknya adalah ketika Signe memutuskan membahayakan nyawanya dengan mengonsumsi sebuah obat anti-kecemasan secara berlebihan.

IMDb: 7,1

Rotten Tomatoes: 88 persen

Seperti judulnya, Tori and Lokita bercerita tentang dua anak imigran asal Afrika yang hidup di Belgia dengan berpura-pura sebagai sepasang saudara. Mereka berdua bertahan hidup dengan menjadi kurir narkoba untuk seorang laki-laki bernama Betim (Alban Ukaj), yang juga sering melecehkan Lokita secara seksual.

Suatu hari, Betim menawarkan Lokita untuk bekerja sebagai perawat tanaman ganja. Lokita, yang berharap bisa menafkahi dirinya dan Tori, menerima tawaran itu tanpa tahu konsekuensi tragis di baliknya.

Film ini merupakan karya terbaru dari Jean-Pierre dan Luc Dardenne. Mereka adalah duo sutradara asal Belgia yang sudah dua kali memenangkan Palme d'Or, penghargaan tertinggi di Cannes Film Festival, lewat Rosetta (1999) dan L'Enfant (2005). Sementara dari departemen akting, film ini digawangi oleh Pablo Schils dan Mbundu Joely, dua aktor rookie yang memberikan penampilan mengesankan sebagai Tori dan Lokita.

IMDb: 6,9

Rotten Tomatoes: 92 persen

Film debut penyutradaraan Riley Keough dan Gina Gammell ini mengambil sudut pandang realistis tentang kehidupan orang-orang Lakota, salah satu suku asli Amerika, lewat kisah dua anak laki-laki yang hidup di sebuah reservasi. Film ini menunjukkan bagaimana mereka berjuang untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan, kekerasan, dan eksploitasi.

Selain aspek tersebut, War Pony juga menyoroti budaya dan tradisi Lakota yang jarang diekspos dalam film-film Hollywood. Gimana, tertarik memasukkannya ke dalam watchlist?

IMDb: 6,1

Rotten Tomatoes: 92 persen

Mengusung genre horor psikologis, Influencer bercerita tentang Madison (Emily Tennant), selebgram yang sedang menikmati liburannya di Thailand. Namun, di balik citra glamor yang ia pamerkan di media sosial, Madison merasa bosan dan kesepian. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya di hotel mewah, sambil merindukan pacarnya, Ryan (Rory J. Saper).

Selama liburannya, ia bertemu dengan sesama pelancong bernama CW (Cassandra Naud). Awalnya, CW tampak seperti wanita yang ramah, karena tak segan menunjukkan Madison tempat-tempat menarik di negara tersebut. Namun, tanpa disadari oleh Madison, CW menyimpan sebuah motif yang berbahaya.

IMDb: 7,2

Rotten Tomatoes: 94 persen

Falcon Lake mengambil latar di sebuah kabin di pinggir danau di Quebec, Kanada, tempat sang protagonis, Bastien (Joseph Engel), dan keluarganya menghabiskan liburan musim panas. Di sana, ia bertemu Chloé (Sara Montpetit), putri dari teman ibunya. Chloé adalah gadis pemberani dan bersemangat, serta gemar bercerita tentang legenda hantu yang menghantui danau tersebut.

Suatu hari, Chloé mengajak Bastien menyisiri danau untuk mengecek kebenaran legenda tersebut. Namun, petualangan yang seharusnya menyenangkan itu berubah menjadi momen yang mengguncang hidup mereka ketika sebuah tragedi terjadi. Tragedi apa? Kamu wajib tonton Falcon Lake untuk mengetahui jawabannya!

IMDb: 7,0

Rotten Tomatoes: 94 persen

The Night of the 12th menjadi bukti bahwa Prancis masih jago dalam membuat film thriller yang menggetarkan. Film ini mengikuti Yohan (Bastien Bouillon), penyelidik yang bertekad menemukan pelaku pembunuhan gadis bernama Clara yang ditemukan tewas di sungai di Grenoble, Prancis, pada 2016. Investigasinya tak mudah. Selain dihalang-halangi oleh atasannya, Yohan juga menghadapi tekanan dari keluarga korban.

Secara garis besar, The Night of the 12th menunjukkan bagaimana pembunuhan Clara memengaruhi kehidupan dan hubungan orang-orang yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak. Namun, bila diperdalam, film ini sejatinya mengkritik budaya misoginis dan kekerasan yang merajalela di kalangan remaja. Tambahkan semua itu dengan sindiran mengenai sistem hukum dan kepolisian yang korup, maka tak berlebihan jika The Night of the 12th dinobatkan sebagai salah satu thriller terbaik tahun ini.

IMDb: 7,2

Rotten Tomatoes: 96 persen

R.M.N adalah film drama sosial yang disutradarai oleh Cristian Mungiu, sineas yang memenangkan Palme d'Or di Cannes Film Festival 2007 lewat karyanya yang berjudul 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007). Film ini terinspirasi dari kisah nyata tentang insiden yang terjadi di sebuah desa multi-etnis di Transylvania, Rumania, pada 2019. Insiden yang dimaksud adalah xenofobia, yakni ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang yang datang dari negara lain.

Film ini mengikuti kisah Matthias (Marin Grigore), laki-laki yang kembali dari Jerman ke desanya, dan Csilla (Judith State), mantan kekasihnya yang bekerja di sebuah pabrik kecil. Ketika pabrik tersebut merekrut beberapa pekerja baru dari Sri Lanka, ketakutan dan konflik antara penduduk lokal dan pendatang mulai bermunculan. Di sisi lain, hubungan antara Matthias dan Csilla pun ikut menjadi rumit.

IMDb: 6,1

Rotten Tomatoes: 97 persen

Selain Influencer, film horor tahun ini yang juga bisa kamu saksikan di KlikFilm adalah Huesera: The Bone Woman karya Michelle Garza Cervera. Film menampilkan Natalia Solián sebagai Valeria, wanita yang sudah lama bermimpi menjadi ibu. Namun, setelah mengetahui bahwa dirinya hamil, ia merasa ada yang tak beres.

Valeria mulai mengalami halusinasi mengerikan yang berkaitan dengan ritual sihir gelap dan roh jahat yang mengincar bayinya. Akibatnya, ia harus menghadapi konflik dengan suaminya, Raúl (Alfonso Dosal), dan keluarganya, yang tak memahami apa yang sedang terjadi padanya. Apakah hal tersebut ada kaitannya dengan Huesera, hantu perempuan pemakan tulang manusia dalam cerita rakyat Meksiko?

IMDb: 7,4

Rotten Tomatoes: 98 persen

Full Time bercerita tentang Julie Roy (Laure Calamy), ibu tunggal yang bekerja sebagai kepala pelayan di sebuah hotel bintang lima di Paris, Prancis. Julie harus berjuang untuk menghidupi dua anaknya, Nolan (Nolan Arizmendi) dan Chloé (Sasha Lemaitre Cremaschi), yang tinggal bersamanya di pinggiran kota yang jauh. Suatu ketika, kehidupan Julie semakin sulit ketika terjadi mogok transportasi nasional di Paris.

Salah satu hal yang patut menjadi sorotan dalam Full Time adalah akting Laure Calamy. Ia mampu mengekspresikan emosi dan tekanan yang dirasakan oleh karakternya dengan sangat realistis. Berkat penampilannya tersebut, tak heran kalau bintang Call My Agent! (2015-sekarang) ini dianugerahi Orizzonti Award for Best Actress di Venice International Film Festival 2021.

IMDb: 7,6

Rotten Tomatoes: 98 persen

Film yang menjadi perwakilan Pakistan dalam Best International Feature Film di Oscar 2023 ini melempar sejumlah pernyataan yang menggugah kepada penonton. Apakah kamu pernah merasa tak cocok dengan keluarga atau masyarakatmu? Apakah kamu pernah jatuh cinta dengan seseorang yang dianggap tabu? Apakah kamu pernah berani mengejar impianmu meski harus menghadapi risiko?

Semua pertanyaan di atas perlahan terjawab lewat kisah Haider (Ali Junejo), anak bungsu dari keluarga Rana yang hidup di Lahore, kota terbesar di Pakistan. Keluarganya adalah keluarga konservatif yang menginginkan seorang cucu laki-laki. Haider, yang sudah lama menganggur, akhirnya mendapat pekerjaan sebagai penari latar di sebuah teater khusus dewasa.

Di sana, ia bertemu Biba (Alina Khan), penari transgender yang menjadi bintang utama. Haider mulai tertarik dengan Biba, yang memiliki kepribadian yang kuat dan ambisi yang besar. Namun, hubungan mereka tak mudah karena harus menghadapi tekanan dari keluarga, masyarakat, dan diri mereka sendiri.

Sempat menghadapi kontroversi dan tantangan di negara asalnya, Joyland adalah film yang berani dan berbeda dari film-film Pakistan lainnya. Film ini mengeksplorasi sejumlah tema, seperti identitas, keluarga, cinta, seksualitas, dan mimpi, dengan cara yang indah dan menyentuh. Layak disebut masterpiece!

Deretan film di atas sayang untuk dilewatkan, karena menawarkan cerita yang menarik, menggugah, dan menginspirasi. Apalagi, judul-judul tersebut juga memiliki kualitas produksi, akting, dan sinematografi yang memanjakan mata. Jadi, jangan ragu untuk menambahkan 13 film di atas ke dalam watchlist liburan akhir tahunmu, ya!