15 Fakta Sabrina Carpenter, Penyanyi Muda Serbabisa yang Naik Daun

Sabrina Carpenter berhasil mengukir indah namanya di panggung Hollywood, karena prestasi dan kariernya yang terus melesat. Sabrina sendiri merupakan penyanyi sekaligus aktris yang sudah berkecimpung di dunia hiburan sejak kecil. Bakat dan minatnya memang sudah terlihat sejak ia belia.
Sabrina Carpenter telah merilis 6 album studio hingga tulisan ini dibuat. Sedangkan karier aktingnya dimulai dari figuran hingga karakter utama dalam film dan televisi. Namanya melejit saat ia bergabung dengan Disney Channel. Kemudian, ia tampil dalam satu episode di serial Austin & Ally (2011) dan menjadi bintang dalam sitkom Girl Meets World (2014) dan remake film Adventures in Babysitting (2016). Di Netflix, Sabrina mendapat peran pendukung dalam serial Orange Is the New Black (2013) dan menjadi peran utama dalam film komedi Work It (2020).
"Aku tipe orang yang kalau bekerja gak ingat waktu. Mereka harus menyuruhku pulang dulu dari lokasi syuting atau studio, baru aku bisa berhenti. Aku juga tipe orang yang perfeksionis dan selalu ingin yang terbaik dari apa yang sedang aku kerjakan. Aku kira, hal itu adalah berkah sekaligus kutukan," ungkapnya kepada Hero pada 2018.
Sabrina Carpenter mengakui kalau ia punya semangat yang gak ada habisnya. Itu sebabnya, ia bisa membagi waktunya untuk bermusik sekaligus berakting. Nah, tapi tahu gak, sih, kapan tepatnya Sabrina Carpenter berkarier di industri entertainment? Yuk, cari tahu dulu!
1. Musik menjadi cinta pertama Sabrina Carpenter sebelum berakting

Sabrina Carpenter punya mimpi menjadi bintang sejak kecil. Bintang film komedi Noobz (2012) ini tumbuh di kota kecil Quakertown, Pennsylvania. Ia homeschooling sambil mengasah bakatnya untuk terjun ke industri hiburan. Nah, Sabrina ikut les vokal di usia 6 tahun. Les vokal ini diikutinya karena ia lebih dulu jatuh cinta dengan musik dan menulis lagu sebelum tertarik dengan dunia akting.
"Musik hadir sebelum aku tahu apa itu akting, karena saat aku masih kecil, musik bisa ditemukan di mana pun, dan menulis lagu itu lebih mudah ketimbang berakting," katanya.
Saat kecil, warga asli Pennsylvania ini juga sangat percaya diri ketika tampil di depan banyak orang yang gak dikenalnya. Istilahnya kecil-kecil cabai rawit. Sabrina Carpenter bahkan pernah menyanyikan lagu "Happy Birthday" di depan banyak pengunjung sebuah restoran.
Saat 9 tahun, Sabrina Carpenter mulai mengenal YouTube. Ia pun memamerkan kemampuan bernyanyinya dengan meng-cover lagu Taylor Swift yang berjudul "Picture to Burn." Cover lagu ini ia unggah di akun YouTube-nya.
Saat 12 tahun, Sabrina Carpenter menandatangani kontrak dengan sebuah label rekaman. Setahun kemudian, lagunya yang berjudul "Smile," masuk dalam daftar CD Disney Fairies: Faith, Trust and Pixie Dust.
Pada 2013, Sabrina Carpenter mempererat hubungannya dengan Disney dengan menjadi pengisi suara untuk serial animasi Sofia the First (2012) bersama bintang Modern Family (2009), Ariel Winter. Sekitar waktu ini pula ia juga sibuk mengerjakan Extended Play (EP) debutnya yang berjudul Can't Blame a Girl for Trying, yang dirilisnya pada 2014.
2. Sabrina Carpenter ikut kompetisi bernyanyi yang diadakan Miley Cyrus

Saat 10 tahun, Sabrina Carpenter suka banget nonton Hannah Montana (2006). Ayo, kalian juga gak asing, kan, dengan serial Miley Cyrus ini? Gara-gara suka nonton Hannah Montana, Sabrina jadi ngefans banget sama Miley Cyrus. Apalagi saat itu Sabrina sudah ikut les bernyanyi selama empat tahun.
"Miley Cyrus itu sangat mengagumkan, karena punya acara sendiri. Ia pun bisa bernyanyi sekaligus berakting. Aku berpikir, 'Bisa gak, sih, aku mencobanya juga,'" ungkap Sabrina Carpenter kepada Bucks Happening.
Nah, karena ngefans dengan Miley Cyrus, Sabrina Carpenter akhirnya mengikuti kompetisi menyanyi The Next Miley Cyrus Project, yang ia ketahui dari situs penggemar Mileyworld, di usia Sabrina yang baru menginjak 10 tahun. Setelah berminggu-minggu meng-cover lagu-lagu dari berbagai artis, mulai dari The Beatles hingga Christina Aguilera, Sabrina akhirnya berhasil mencapai tiga besar. "Dari sanalah aku punya penggemar," katanya.
Sabrina Carpenter mengaku kalau awalnya dia sangat malu. Namun, ayahnya membantunya agar ia lebih percaya diri dan mengedit video kompetisinya sebaik mungkin. Nah, dari sinilah Sabrina menemukan bakat aktingnya juga.
3. Sabrina Carpenter punya kendali penuh di awal karier bermusiknya

Sabrina Carpenter memang menulis lagunya sendiri sejak awal kariernya. Ia melatih bakatnya sebaik mungkin hingga menjadi seorang penyanyi berbakat di usia 16 tahun. Sabrina pun mengerjakan album debutnya, Eyes Wide Open (2015), dengan menulis semua lagunya.
Kemudian, Sabrina Carpenter merilis album keduanya, Evolution, pada 2016. Pada 2018, Sabrina merilis album ketiganya yang berjudul Singular: Act I. Ia pun menjadi co-writing untuk pertama kalinya pada setiap lagu dalam album tersebut. Dalam albumnya yang dirilis pada 2022, Emails I Can't Send, Sabrina bilang kepada Teen Vogue kalau ia bermain perkusi dalam salah satu lagunya. Selain perkusi, Sabrina juga jago memainkan gitar, piano, ukulele, dan bass, lho!
Nah, album keenamnya, Short n' Sweet, yang dirilis pada 23 Agustus 2024 lalu, terkenal dengan single "Espresso" yang menduduki tangga lagu Billboard diurutan No. 3. Gak hanya itu, single lain dari album ini, "Please Please Please," berhasil menduduki posisi No. 2. Sabrina pun memecahkan rekor sebagai artis solo pertama dalam sejarah tangga lagu Billboard Hot 100 yang berhasil meraih dua lagu hits di tiga teratas secara bersamaan.
4. Peran akting pertama Sabrina Carpenter di luar ekspektasinya

Sabrina Carpenter gak nyangka banget kalau dia dapat peran yang cukup menyedihkan di awal karier beraktingnya. "Aku ingin memulai aktingku dengan komedi, atau musikal, atau apa pun yang berkaitan dengan hal itu," katanya. Namun, pada usia 10 tahun, ia berperan dalam drama serial Law & Order: Special Victims Unit (1999) sebagai korban rudapaksa.
Mempelajari karakter seperti itu memang sangat sulit bagi siapa pun, terutama bagi aktris pemula seperti Sabrina Carpenter. Namun, tantangan tersebut menjadi pengalaman yang berharga bagi Sabrina. Peran itulah yang membuatnya sangat bersemangat dalam berakting, tetapi dalam film ini, wajah Sabrina gak dipoles sama sekali, nih. "Mereka gak merias wajahku. Aku seperti tomat!" katanya kepada Live-Manchester.
Tahun berikutnya, Sabrina Carpenter menjadi pengisi suara dalam serial animasi Phineas and Ferb (2007). Bakat pengisi suara sebenarnya sudah ada dalam keluarganya. Soalnya, bibinya, Nancy Cartwright, adalah pengisi suara Bart Simpson selama beberapa dekade.
5. Sabrina Carpenter awalnya mengikuti audisi Girl Meets World untuk peran Riley Matthews, tapi malah dapat peran sebagai Maya Hart

Saat 13 tahun, Sabrina Carpenter mendapat peran dalam serial Disney Channel, Girl Meets World (2014), spin-off dari serial klasik berjudul Boy Meets World (1993). Sabrina sendiri berperan sebagai Maya Hart, trouble maker dari keluarga yang juga bermasalah.
Sabrina awalnya mengikuti audisi untuk peran Riley Matthews, tetapi peran ini jatuh kepada Rowan Blanchard. Produser menganggap kalau Sabrina gak cocok berperan sebagai Riley Matthews.
Dalam serial ini, Sabrina Carpenter gak berperan sebagai seorang penyanyi. Namun, ia dan Rowan Blanchard sempat merekam lagu pembuka untuk serial ini. Sayangnya, Girl Meets World berakhir pada 2017.
"Aku bersyukur acara ini berjalan selama tiga musim," katanya kepada The Morning Call. "Aku harap ini adalah salah satu serial yang dikenang banyak orang saat mereka dewasa, seperti Boy Meets World," imbuhnya.
6. Sabrina Carpenter dapat peran utama dalam film The Hate U Give

Setalah berperan dalam Girl Meets World, Sabrina Carpenter mendapat peran besar lainnya. Dalam The Hate U Give (2018), ia berperan sebagai karakter yang gak menyenangkan bernama Hailey, siswi yang manja dan egois di sekolah bergengsi.
Di awal film, ia berteman dengan tokoh utama bernama Starr (yang diperankan Amandla Stenberg), siswi kulit hitam yang menyaksikan penembakan polisi. Hailey dan Starr bermusuhan karena sebuah kesalahpahaman, lantaran Starr menganggap kalau Hailey itu rasis.
Sabrina Carpenter sendiri bilang kalau dia sudah membaca buku yang akhirnya diadaptasi ke layar lebar ini. Nah, karena inilah Sabrina jadi tertarik untuk mengambil peran dalam film tersebut. Sabrina berharap agar penonton bisa mengambil pelajaran dari karakter yang diperankannya.
Meskipun demikian, Sabrina Carpenter merasa khawatir dengan karakter jahat yang diperankannya. "Aku berharap agar penonton bisa membedakan siapa aku dan karakter yang aku perankan. Itu film yang sensitif, dan aku gak ingin penonton jadi salah sangka," jelasnya kepada Seventeen.
7. Sabrina Carpenter punya bakat menari yang ia bawa dalam karier aktingnya

Sabrina Carpenter ternyata suka menari sejak 2 tahun, lho. Dia bahkan sempat latihan menari selama 10 tahun lamanya. Selain itu, Sabrina juga terobsesi dengan film-film musikal, seperti Dirty Dancing (1987) dan Step Up (2006).
Kemampuan menarinya itu memang berguna saat Sabrina Carpenter berperan dalam film Netflix berjudul Work It (2020). Sabrina berperan sebagai siswa sekolah menengah yang berbohong tentang pengalaman menarinya agar ia diterima di perguruan tinggi pilihannya, Duke University.
8. Sabrina punya kakak perempuan yang mendukung kariernya

Sejak awal kariernya, kakak perempuan Sabrina Carpenter, Sarah Carpenter, selalu muncul di balik karier adiknya, terutama dalam karier musik Sabrina. Sarah sering menjadi penyanyi latar untuk Sabrina.
Dalam video behind the scenes di saluran YouTube Sabrina yang diunggah pada 2015, Sarah bilang kalau Sabrina yang awalnya mengajaknya berduet untuk konten YouTube Sabrina. "Saat tampil bersama Sabrina, kami langsung cocok," kenang Sarah. "Kami benar-benar selaras."
Namun, Sarah Carpenter melangkah lebih jauh berkat kesuksesan Sabrina. Sarah bahkan sempat berakting di Girl Meets World. Ia menjadi figuran di beberapa episode dari serial tersebut.
Sarah Carpenter juga seorang fotografer berbakat. Akun fotografinya di Instagram, Don't Shake the Polaroid, menampilkan karya fotografinya yang menawan. Bisa tebak gak siapa model favoritnya? Yap, siapa lagi kalau bukan Sabrina. Selain itu, Sarah dikreditkan sebagai creative director untuk video musik Sabrina, "Because I Liked a Boy."
9. Sabrina Carpenter pernah menjadi produser eksekutif dalam film yang dibintangi

"Aku terlahir dengan sikap seperti orang tua. Aku orang yang suka ngatur," tutur Sabrina Carpenter kepada Bakchormeeboy pada 2019.
Hal tersebut terlihat ketika gadis Taurus ini membintangi film Work It (2020). Pasalnya, Sabrina juga menjadi produser eksekutif dalam film tersebut. Setahun sebelum film Work It dirilis, Sabrina dan lawan mainnya dalam Girl Meets World, Danielle Fishel, dikabarkan akan menjadi produser untuk sebuah film yang didasarkan dari novel The Distance From Me to You, yang juga akan dibintangi oleh Sabrina. Nah, Sabrina mendirikan rumah produksinya sendiri, nih, bernama At Last Productions.
10. Sabrina Carpenter dan Joey King adalah BFF

Sabrina Carpenter dan Joey King adalah sahabat karib, tetapi hingga tulisan ini dibuat, kedua bintang Netflix itu belum pernah membintangi film atau serial TV bersama. Joey sendiri memang pernah muncul dalam video musik Sabrina Carpenter, "Sue Me" (2018). Joey berperan sebagai teman Sabrina di video musik tersebut.
Nah, usut punya usut, mereka pertama kali bertemu di sebuah acara. Setelah itu, mereka saling berteman. "Joey adalah orang yang sangat cocok denganku dan banyak kesamaan yang terjadi dalam hidup kami. Ini bisa dibilang sangat istimewa. Jadi ya, aku suka semua tentang dia," kata Sabrina Carpenter kepada Teen Vogue tentang bintang The Kissing Booth (2018) itu.
Kedua sahabat itu memang sangat dekat. Mereka bahkan saling usil dengan mengunggah foto-foto memalukan di sosial media mereka masing-masing. Wah, semoga pertemanannya langgeng terus, ya!
11. Pertunjukan Sabrina Carpenter di panggung Broadway terhenti karena pandemik COVID-19

Sabrina Carpenter ingin sekali berakting sekaligus bernyanyi dalam sebuah drama musikal atau Broadaway. Pada 2020, sebuah produksi Broadway berdasarkan film Mean Girls mencari pemeran utama. Nah, disinilah Sabrina menggantikan aktris Erika Henningsen sebagai Cady Heron, karakter yang dibintangi Lindsay Lohan dalam film populer tersebut.
"Aku hanya punya kesempatan ini beberapa kali dalam seumur hidup. Intinya ini gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Aku sangat exited," ungkap Sabrina Carpenter kepada People.
Sabrina Carpenter akhirnya naik panggung Broadway untuk pertama kalinya pada Maret 2020. Pertunjukan drama musikal ini digadang-gadang berlangsung selama 14 minggu, tetapi karena pandemik COVID-19, Broadway akhirnya ditutup. Sabrina pun hanya tampil dua kali di panggung Broadway.
Padahal, Sabrina Carpenter mengaku telah mempersiapkan pertunjukan Broadway itu selama dua bulan. Hal itu pun membuatnya sedih. Namun, ia menambahkan, "Aku sangat bersyukur bisa menyelesaikan dua pertunjukan, karena itu adalah impianku sejak kecil." Sabrina juga berharap agar pertunjukan itu bisa terus berlanjut ketika Broadway dibuka kembali, tetapi Santa's Helpers ditutup untuk selamanya pada Januari 2021.
12. Berapa kekayaan bersih Sabrina Carpenter?

Total kekayaan bersih Sabrina Carpenter pada 2024 adalah 12 juta dolar AS atau setara dengan Rp189,2 miliar. Ini pun bisa bertambah. Penghasilan ini sendiri didapatnya dari berakting, tur musik, album, dan lainnya, seperti dilaporkan Celebrity Net Worth. Sabrina menerima cek pertamanya pada usia 11 tahun, tetapi ia gak tahu pasti berapa uang yang diterimanya, karena ibu dan ayahnya yang mengurus keuangannya saat itu.
Dilansir Forbes, Sabrina Carpenter pernah mengajukan ide sebuah film untuk Netflix. Ia pun dibayar sekitar 1 juta dolar AS atau setara dengan Rp15,7 miliar oleh perusahaan tersebut. Sabrina juga bekerja sama dengan berbagai merek terkenal, seperti Converse, Fendi, Samsung, dan Aéropostale.
Nah, karena penghasilannya yang cukup besar, Sabrina Carpenter pun membeli beberapa rumah mewah. Dia pernah mengajak Vogue berkeliling rumahnya di Los Angeles. Di rumah itu, ia punya meja biliar, lapangan basket, trampolin, kolam renang di halaman belakang, dan studio rekaman dengan ruangan kedap suara.
Sabrina Carpenter juga punya piano Baldwin dan piano Yamaha. Namun, piano Yamaha ini ia jual. Selain itu, di dalam rumahnya, Sabrina punya ayunan. "Ayunan itu aku pesan dari Urban Outfitters seharga 50 dolar AS [setara dengan Rp788 ribu]," ungkapnya.
13. Sabrina Carpenter mengaku menderita anxiety disorder

Sabrina Carpenter buka-bukan kalau dia menderita anxiety atau gangguan kecemasan dalam sebuah wawancara dengan Seventeen pada 2018. "Itu menjadi perjuangan terbesarku, tapi hal itu gak pernah aku ungkapkan. Rasanya sangat menakutkan karena aku gak tahu bagaimana ngasih tahu apa yang aku rasakan," ungkapnya.
Namun lewat musik, Sabrina bisa meluapkan perasaannya. Ia pun sering menulis lagu untuk menggambarkan seperti apa kecemasannya. Lagunya yang berjudul "Exhale" dan "In My Bed" mengangkat masalah kecemasannya.
"Rasanya seperti gak bisa bernapas. Aku gak tahu harus mulai dari mana agar perasaanku bisa lebih baik dan bisa menyembuhkan diri sendiri," tutur Sabrina Carpenter. "Kecemasan itu datang silih berganti," tambah penyanyi "Espresso" itu.
Sabrina Carpenter bilang kalau perasaannya yang pasang surut itu pernah membebaninya. "Aku pernah sampai di titik terendah dalam dua tahun terakhir. Aku pun berusaha mengatasinya."
Namun, Sabrina Carpenter sering mengunyah permen karet CBD. Permen karet ini mengandung minyak cannabidiol, yang punya efek menenangkan saat dia merasa cemas. Di sisi lain, Sabrina ternyata orang yang tertutup. Dia gak pernah menceritakan semua masalahnya ke teman-temannya.
"Masalahku bukan tanggung jawab mereka. Itu menjadi tanggung jawabku untuk menjaga diri sendiri dan kondisi mentalku, yang masih aku pelajari," ungkapnya dalam podcast Smallzy's Surgery.
14. Perseteruan Olivia Rodrigo dan Sabrina Carpenter lewat lirik lagu yang saling sindir

Dilansir Billboard, lagu Olivia Rodrigo yang berjudul "driver's license" diduga menyindir Sabrina Carpenter. Olivia diduga patah hati karena mantan pacarnya, Joshua Bassett, berpacaran dengan Sabrina Carpenter setelah mereka putus. Dalam lagu tersebut, Sabrina disebut sebagai gadis pirang tua.
Nah, lagu Sabrina Carpenter yang berjudul "Skin" (2021) disinyalir merupakan respons Sabrina terhadap lagu "driver's license." Sabrina sendiri mengonfirmasi hal ini saat tampil di acara On Air with Ryan Seacrest. Dia menjelaskan, "Aku gak bisa memaksakan diri untuk menulis sesuatu yang gak aku rasakan. Aku gak bisa memaksakan diri untuk menulis lagu yang gak masuk akal atau gak sesuai dengan perasaanku."
"Because I Liked a Boy," adalah salah satu lagu dalam album Sabrina Carpenter yang berjudul Emails I Can't Send (2022). Lagu ini membahas tentang masalah tersebut dan komentar pedas netizen yang dilontarkan kepadanya. "Lirik favoritku dalam lagu itu ["Emails I Can't Send"] adalah 'Tell me who I am, because I don't have a choice,'" tuturnya kepada Rolling Stone. "Lirik itu sarkastik, sebuah pesan yang benar-benar membuatku kesal."
15. Impian Sabrina Carpenter yang belum tercapai

Sabrina Carpenter sudah melebarkan sayapnya ke banyak bidang. Namun, dia punya mimpi lain, seperti ingin membintangi film laga serta berkolaborasi dengan penyanyi Yebba, Griff, dan Doja Cat. Nah, dengan banyaknya keinginannya ini, gak dipungkiri kalau suatu saat nanti, Sabrina bisa memenangkan Emmy, Grammy, Oscar, dan Tony Awards.
Berakting dan berkecimpung di dunia musik bukan untuk memenangkan penghargaan. Namun, Sabrina Carpenter ingin apa yang ia ciptakan bisa diterima oleh para penggemarnya.
Meskipun mencapai reputasi dan kesuksesannya itu gak mudah, tapi Sabrina bersyukur bisa berada di posisinya saat ini. Kegigihannya patut ditiru, ya! Kira-kira apakah kamu penggemar Sabrina Carpenter?