3 Faktor Sukses Rich Brian dan NIKI Tembus Pasar Global

Kini ketika bicara musisi yang berhasil menembus pasar internasional, siapa yang muncul pertama di benakmu? Rich Brian, NIKI, dan Agnez Mo, bukan? Jujur, dua nama pertama justru yang kini lebih santer gaungnya. Padahal, mereka memulai jauh lebih lambat dari Agnez Mo yang sudah merintis karier internasionalnya pada 2010-an.
Apa yang membuat Rich Brian dan NIKI bisa menyalip popularitas Agnez Mo? Berikut tiga faktor yang sekiranya bisa menjelaskan mengglobalnya kedua musisi asal Indonesia itu.
1. Berhasil mempertahankan identitas Asia mereka
Satu hal yang jadi kelebihan Rich Brian (Brian Imanuel) dan NIKI (Nicole Zefanya) adalah komitmen keduanya mempertahankan identitas mereka sebagai orang Asia. Ini terlihat jelas dari pembawaan diri, karya, serta penampilan mereka. Keduanya cenderung tampil apa adanya tanpa mencoba menyamakan diri dengan penyanyi kulit putih atau kulit hitam yang lebih dulu merajai pasar internasional.
Hal tersebut sayangnya tidak dilakukan Agnes Monica alias Agnez Mo yang kerap mengganti penampilannya. Dalam cuitan lawasnya di Twitter pada 2010, Agnez mengakui bahwa ia sering dibilang mirip orang Korea, Amerika, Indonesia, China, dan kulitnya pun terkadang terlihat lebih gelap atau terang. Meski bersikap masa bodoh, ini membuat Agnez kerap dapat komentar sinis dari khalayak karena inkonsistensi gaya dan penampilannya.
Belakangan, ia juga dapat tuduhan melakukan apropriasi budaya, yakni upaya mengadopsi kultur yang tidak berhubungan langsung dengan identitas aslinya. Istilah spesifik untuk kasus apropriasi budaya Agnez Mo adalah blackfishing, karena ia seringkali meniru gaya musisi kulit hitam seperti Beyonce. Ini terlihat dari caranya menata rambut, membuat bibirnya lebih tebal, dan mengubah kesan warna kulitnya lebih gelap dari seharusnya.