3 Film Angga Yunanda yang Disutradarai Gina S Noer, ada Dua Hati Biru

Menjadi film perdana Adhisty Zara sebagai pemeran utama, pertama Dua Garis Biru (2019). Menceritakan tentang kisah asmara dari anak remaja yang masih duduk di bangku SMA, Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Adhisty Zara). Sekilas terlihat romantis dan hangat, tetapi ternyata hubungan mereka berdua melebihi batas yang berujung sebuah penyesalan.

Berhasil membuat kecewa orang tua masing-masing, Dara yang telah positif hamil oleh Bima, terpaksa harus putus dan keluar dari sekolah. Padahal, keduanya menjadi kebangga bagi orang tua masing-masing, karena cukup berprestasi. Alhasil, Bima kini harus menelan kenyataan menjadi calon ayah di usia muda dan Dara harus melupakan semua mimpinya.

Selanjutnya ada Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, yang akan membawa penonton ke masa pandemi covid 19. Cerita utamanya akan berpusat pada karakter Raja, yang diperankan Angga Yunanda. Dia merupakan anak bungsu dari seorang pria tua tyang kerap sakit-sakitan. Di usianya yang bukan anak kecil lagi, Raja kerap dianggap remeh oleh sekitarnya.

Cerita dan konflik berjalan, ketika ayah dari Raja memutuskan untuk mengikuti kelas dansa bersama wanita yang baru dia kenal bernama Linda (Ira Wibowo). Berakhir dengan tumbuh rasa cinta antara ayah Raja dan Linda, padahal di saat yang bersamaan pun, Raja dan anak dari Linda yang diperankan Putri Marino, mengalami jatuh cinta juga.

Melanjutkan kisah daru Dua Garis Biru, yang sempat menembus angka 2,5 juta penonton di 2019, selanjutnya ada Dua Hati Biru. Telah tayang sejak 17 April 2024, Dua Hati Biru menjadikan karakter Bima harus mengurus anaknya sendirian. Pasalnya, Dara yang kini diperankan Nurra Datau sedang melanjutkan pendidikan di Korea Selatan.

Hampir sekitar 5 tahun tidak bertemu, Dara akhirnya kembali ke Indonesia dan berkumpul dengan keluarga. Namun bukannya baik, Dara dan Bima justru semakin menghadapi konflik yang lebih panas. Di mana, Dara kerap diperlakukan kurang baik oleh mertua hingga Bima yang tidak bisa memberikan nafkah dengan baik kepada istri dan anaknya.

Gina S Noer, kerap menghadirkan isu-isu senstif dalam setiap film yang dia hadirkan. Hal ini terjadi, karena Gina juga bertindak sebagai penulis skenario, hingga tidak jarang menjadi produser bagi film-film yang dia arahkan.