4 Film dan Serial Sal Priadi di Netflix, Ada Garapan Joko Anwar

Menandai debut akting Sal Priadi, film ini menceritakan tentang kehidupan berliku yang harus dihadapi oleh Ajo Kawir (Marthino Lio) yang mengidap impoten. Kerap mendapatkan perundungan dari sekitar kemudian membuat Ajo tumbuh menjadi sosok pria yang tidak takut mati. Dirinya pun aktif sebagai petarung jalanan dengan hasrat berkelahi yang begitu besar. Ia juga berteman dekat dengan Tokek (Sal Priadi).

Sampai suatu ketika, Ajo harus berhadapan dengan petarung wanita bernama Iteung (Ladya Cheryl) yang berhasil mengalahkannya hingga babak belur. Alih-alih balas dendam,  Ajo justru jatuh hati dengan Iteung. Dirinya kerap mencoba berkirim salam lewat program radio. Namun, ketika dirinya mendapatkan hati Iteung, Ajo kemudian harus menelan pil pahit saat mengetahui dirinya diselingkuhi. Berlatar tahun 80-an, film yang juga menjelaskan terkait toxic masculinity dan penyelewengan kekuasaan ini berhasil memenangkan sejumlah penghargaan nasional hingga internasional. 

Disutradarai oleh Umay Shahab, film ini menceritakan tentang kehilangan yang dialami oleh seorang perempuan bernama Dita (Prilly Latuconsina) usai kematian kekasihnya, Ed (Bryan Domani). Kehilangan tersebut semakin parah dengan adanya kacamata ajaib berteknologi Augmented Reality (AR) ciptaan Ed semasa hidupnya. Kacamata tersebut ternyata mampu 'menghadirkan' sosok Ed yang sudah meninggal, bahkan Dita juga seolah bisa berinteraksi meskipun kata-kata yang disampaikan Ed yang diprogram tentu saja terbatas dan juga baku.

Hal ini jelas membuat Dita semakin larut hingga membuatnya hidup di masa lalu dalam bayangan fana bersama Ed. Di sisi lain, Dita juga seperti tidak memperdulikan kehidupan nyatanya, termasuk keluarga, teman-teman dan orang-orang di sekelilingnya yang merasakan keanehan karena Dita kerap berbicara sendiri. Bersama Lutesha dan Refal Hady, Sal Priadi berperan sebagai sahabat Dita sejak zaman SMA. Memiliki premis yang unik, film ini juga sarat akan makna, salah satunya ialah tentang konsep berdamai dengan kehilangan. 

Tayang di berbagai festival film internasional, 24 Jam bersama Gaspar menceritakan misi balas dendam yang dilakukan oleh Gaspar (Reza Rahadian) di usianya yang tersisa 24 jam saja. Kehilangan yang dirasakan oleh Gaspar sejak kecil ketika menjadi salah satu pemicu yang mendorongnya untuk melakukan berbagai aksi berbahaya, termasuk merampok sebuah toko emas.

Namun, aksi tersebut nyatanya mengundang masalah yang jauh lebih besar di luar dugaan. Sal Priadi berperan sebagai teman Gaspar bernama Yadi yang ikut terjun ke dalam rencana perampokan tersebut. Selain Reza Rahadian dan Sal Priadi, film ini juga dibintangi oleh Kristo Immanuel, Shenina Cinnamon hingga Laura Basuki. 

Sal Priadi juga andil di serial garapan Joko Anwar yang booming beberapa waktu lalu, Nightmares & Daydreams. Berperan sebagai Bambang di episode 1: Old House, kepingan kisah berlatar tahun 2015 ini bermula dari kisah Panji (Ario Bayu), seorang sopir taksi yang kerap mengantar jemput pekerja di sebuah panti jompo. Rutinitasnya sehari-hari membuatnya semakin mengenal panti jompo tersebut yang ternyata dikhususkan untuk ekonomi kelas atas.

Namun, tak ada yang menyangka jika momen dirinya bisa menitipkan sang ibu ke panti tersebut secara gratis berujung mencekam usai Panji menemukan kejanggalan, sebuah rahasia besar yang ada di balik panti jompo tersebut. Terdiri dari 7 episode, serial garapan Joko Anwar ini menghadirkan premis yang unik dengan nuansa drama thriller yang baru dari karya-karya sebelumnya. Selain Ario Bayu dan Sal Priadi, serial ini secara keseluruhan dibintangi oleh 65 aktor dan aktris kenamaan Tanah Air, termasuk Nirina Zubir, Ayu Laksmi, Rukman Rosadi hingga Lukman Sardi.

Jika menilik dari jalan cerita dan juga kemampuan aksi peran yang ditunjukkan para pemainnya, gak heran jika film dan serial yang turut dibintangi oleh Sal Priadi ini diganjar penghargaan nasional hingga internasional. Wajib ditonton!