5 Alasan Film Pinocchio Pantas Raih Best Animated Oscar

Dari beberapa film adaptasi Pinocchio yang dirilis pada tahun 2022 lalu, film yang disadur dari novel karya Carlo Collodi tersebut bisa dibilang sebagai salah satu hasil adaptasi terbaik. Di bawah naungan Netflix, del Toro menggarap Pinocchio dalam format animasi stop-motion.

Bagi kamu yang masih awam, animasi stop-motion dibuat dengan mengambil gambar dan mengubah objek satu per satu sesuai dengan kebutuhan adegan. Hasil dari gambar-gambar tersebut lalu diputar dengan cepat sehingga menciptakan ilusi seolah objek tersebut menjadi hidup.

Ide pembuatan Pinocchio sudah tercetus dari tahun 2012. Bersama dengan Patrick McHale dan Matthew Robbins, Guillermo del Toro menulis naskah yang diadaptasi langsung dari novel berjudul Le avventure di Pinnochio. Untuk sinematografinya sendiri Pinocchio ditangani oleh Frank Passingham. 

Usai melalui negosiasi yang cukup panjang dengan pihak Netflix, del Toro akhirnya bersedia mengarahkan film animasi tersebut bersama sutradara Mark Gustafson. Del Toro turut mengajak tim serta pengrajin boneka yang memiliki jam terbang tinggi dalam industri film animasi.

Ide pembuatan Guillermo del Toro's Pinocchio sudah tercetus dari tahun 2012. Character designer Guy Davis mengungkapkan bahwa dirinya diminta untuk membuat konsep awal dari setiap karakternya bersama seniman Huy Vu dan Rustam Hasanov. 

Mulai diproduksi pada tahun 2019, butuh waktu selama 1000 hari atau sekitar 2 tahun 7 bulan untuk merampungkan Guillermo del Toro’s Pinocchio. Untuk film dengan durasi 1 jam 57 menit, tentu dibutuhan waktu yang tidak sedikit bagi para seniman untuk mengubah posisi, pergerakan, hingga mimik boneka serta set yang digunakan dalam satu frame.

Studio animasi Mackinnon & Saunders yang berbasis di Inggris membuat ratusan boneka dengan berbagai macam ukuran. Boneka yang dibuat pun dilengkapi dengan armatur atau sejenis rangka yang mudah untuk digerakan. Ratusan boneka tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan adegan. Seperti untuk wide shot, seniman akan menggunakan Cricket ukuran mikro pada boneka Pinocchio ukuran regular. 

Khusus untuk adegan close up, tim animator membuat boneka Pinocchio yang dibuat khusus dari titanium. Rangka boneka yang kokoh mempermudah proses penggantian mimik wajah Pinocchio sesuai dengan mood dalam suatu adegan. 

Sementara untuk detail kecil seperti parut luka atau bibir yang bergetar, del Toro dan Gustafson memanfaatkan teknologi CGI. Tidak hanya itu, penyangga yang dilapisi oleh green tape turut digunakan untuk menghasilkan pergerakan boneka yang mulus dan natural. Latar dari set suatu adegan pun turut dilapisi dengan green screen untuk mempermudah proses removal pada tahap editing.

Sempat mengumumkan bahwa Pinocchio tidak dilanjutkan pada tahun 2017, Netflix datang menyelamatkan salah satu proyek ambisius del Toro. Meskipun harus melalui negosiasi yang cukup panjang, akhirnya keduanya sepakat untuk melanjutkan penggarapan film animasi stop-motion dengan durasi terlama. 

Dengan kucuran dana yang diberikan oleh Netflix, del Toro pun menggandeng sederet aktor A-lister sebagai pengisi suaranya. Sebut saja Cate Blanchett, Tilda Swinton, Christopher Waltz, Ewan McGregor, John Turturro, Ron Perlman, Finn Wolfhard, hingga Tim Blake Nelson.

Bagi yang penasaran dengan kualitas film yang meraih penghargaan Best Animated Feature di ajang Oscars 2023, kamu dapat menyaksikan Guillermo del Toro's Pinocchio langsung di Netflix. Selamat menonton!